Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
B. Tindak Pidana Yang Ditimbulkan Oleh Penggunaan Senjata Api Yang
Tidak Sesuai Dengan Prosedur
Berbicara mengenai tindak pidana yang ditimbulkan oleh penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur, maka yang akan dibahas adalah
tindak pidana yang terjadi akibat penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur.
Selain penggunaan kekerasan yang berlebihan dan pelanggaran HAM, terdapat beberapa tindak pidana lainnya yang ditimbulkan oleh pengunaan senjata
api yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu:
61
1. Penganiayaan
Undang-undang tidak memberikan ketentuan mengenai apakah yang dimaksud dengan penganiayaan. Menurut yurisprudensi yang dimaksud
dengan pengniayaan adalah sengaja menyebabkan perasaan tidak enak penderitaan, rasa sakit pijn, atau luka. Di dalam KUHP, penganiayaan
diatur dalam pasal 351, 352, 353, 354 dan 353. Akan tetapi penganiayaan yang sering dilakukan oleh aparat kepolisian pada saat melaksanakan tugasnya
adalah penganiayaan biasa sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3.
Berdasarkan pasal 351 terdapat 3 tiga jenis penganiayaan yaitu: a.
Penganiayaan yang tidak mengakibatkan luka berat atau matinya orang. b. Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat.
c. Penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang.
2. Pemerasan
61
www.Kontras-Su telkom.net polisi dan senjata api, dikunjungi
tanggal 25 Agustus 2007
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
Diatur dalam pasal 368 ayat 1 KUHP, yang dinamakan dengan pemerasan dengan kekerasan. Pasal 368 ayat 1 menyatakan diantaranya bahwa:
“Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, memaksa orang dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan, supaya orang itu memberikan barang, yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang itu sendiri, kepunyaan orang
lain……”. 3.
Pencurian Diatur dalam pasal 362 KUHP yang menyatakan diantaranya bahwa:
“Barangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu
dengan melawan hak, dihukum karena pencurian…………”. 4.
Pembunuhan Diatur dalam pasal 338 KUHP yang bunyinya sebagai berikut:
“Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang dihukum karena bersalah melakukan pembunuhan dengan hukuman penjara selama-lamanya
lima belas tahun”. Berdasarkan bunyi pasal 338 KUHP, maka unsur-unsur pembunuhan adalah:
62
a. Barangsiapa
Hal ini berarti ada orang tertentu yang melakukannya. b.Dengan sengaja
Dalam ilmu hukum pidana, dikenal 3 tiga jenis bentuk sengaja dolus yakni:
62
Leden Marpaung, Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh Pemberantasan dan Prevensinya, Jakarta, Sinar Grafika, 2002, Hal.22
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
1. Sengaja sebagai maksud
2. Sengaja dengan keinsyafan pasti
3. Sengaja dengan keinsyafan kemungkinandolus eventualis
c.Menghilangkan nyawa orang lain 5. Kelalaian yang menyebabkan kematian
Diatur dalam pasal 359 KUHP, yang menyatakan bahwa: “Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang mati, dihukum dengan
hukuman penjara selama-lamanya lima tahun”. Rumusan karena salahnya adalah unsur kelalaian atau culpa yang menurut
ilmu hukum pidana terdiri dari:
63
a. Culpa dengan kesadaran.
b. Culpa tanpa kesadaran.
Berikut beberapa kasus penggunaan senjata api yang tidak sesuai dengan prosedur oleh aparat kepolisian Sumatera Utara:
64
63
Ibid, Hal 65
64
www.Kontras-Su telkom.netpolisi dan senjata api, dikunjungi tanggal
25 Agustus 2007
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
Waktu Tempat
Kronologis kejadian Keterangan
06 April 2005
Dusun Balai Desa, Desa
Durian Simbeling.Deli
Serdang. Sekelompok pria
bersenjata api yang mengaku dari Polda-Su
menggerebek dua rumah di desa Durian
Simbeling, mengambil harta dan membawa
secara paksa empat orang warga.
Tidak ada tindak lanjut
dari kasus initidak ada
proses hukumnya
07 April 2005
Tidak disebutkan Seorang polisi yang
dipengaruhi minuman keras menodongkan
senjata dan melakukan penganiayaan terhadap
Hermin. Tidak ada
proses hukum terhadap
peristiwa ini.
08 April 2005
Desa Tundukan Raga, Kecamatan
Sinemba Tanjung Muda Hilir, Deli
Serdang. Bentrokan antara Brimob
dan warga Desa Tundukan Raga, yang
menentang penguasaan lahan oleh PTP II, satu
warga tertembak. Tidak ada
proses hukum terhadap
peristiwa ini
12 September
2005 Kotarih. Serdang
Bedagai Dua oknum polisi yang
diperbantukan menjaga keamanan PTPN III
terlibat bentrok dengan warga dan melakukan
penembakan terhadap tiga orang warga.
Tidak ada proses hukum
terhadap peristiwa ini.
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
08 Oktober
2005 Jl. Tritura. Medan Seorang Bripda berinisial
SS yang berpakaian preman mencoba
menghentikan sepeda motor yang dikendarai
korban. Karena tidak tahu bahwa yang
mencoba menghentikannya adalah
seorang polisi dan takut perampok, maka korban
mengabaikan halangan polisi tersebut, merasa
diabaikan Bripda SS melepaskan tembakan
yang mengenai korban. Tidak ada
proses hukum terhadap kasus
ini.
18 november
2005 Jl. Rela, tembung.
Medan. Ranto Nainggolan mati
ditembak peluru panas Bripka DS Intel Poltabes
Medan, belum diketahui motif pembunuhan
Tidak ada proses hukum
terhadap kasus ini.
18 Juli 2006
Jl. Timah Gg. Perak III, Kota
Bangun, Medan Deli.
Sekitar 30 personil aparat bersenjata mencari
seseorang yang bernama Jhonny disekitar lokasi
pengumpulan oli kotor. Ketika mengadakan
pencarian aparat melakukan penganiayaan
Kasus ini tengah
ditangani oleh Propam dan
belum ada keputusan.
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
terhadap beberapa warga dengan menodongkan
senjata api dan sebagian warga lainnya
diperintahkan untuk tiarap. Akibat peristiwa
ini terdapat 1 satu orang korban luka akibat
pemukulan dengan menggunakan gagang
pistol. Salah seorang korban bernama Andreas
telah melaporkan kasus ini ke kantor BID
PROPAM POLDA SUMUT.
31 Juli 2006
Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
medan Kejadian ini dimulai
ketika aparat kepolisian menangani unjuk rasa
oleh ratusan buruh PT. Cipta Meubelindo Lestari
di percut Sei Tuan. Pasca unjuk rasa yang berakhir
dengan pembubaran oleh Brimob Polda-Su,
seorang buruh yang bernama Syamsir
Hasibuan yang tidak ikut dalam aksi tersebut
dijemput paksa dari rumahnya, kemudian di
depan rumahnya tersebut, Tidak ada
proses hukum terhadap
petugas yang melakukan
penembakan tersebut bahkan
korban sempat ditahan di
Polda-Sumut
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
anggota FSBSI 1992 tersebut ditembak tempel
dibagian kakinya oleh petugas. Selain itu surat
penangkapan yang seharusnya
ditandatangani oleh Syamsir, tidak diberi
kewenangan untuk ditandatangani.
25 Januari 2007
Arena Pemeran Syariah Fair di
Komp.IAIN, Jl.Sutomo.Medan
Dua orang, pasangan suami-istri ditembak oleh
seorang anggota kepolisian yang sedang
bertugas di arena pameran Syariah Fair,
Iptu. Oloan hutasoit. Setelah menembak
pasangan suami-istri tersebut, Iptu. Oloan
Hutasoit menembak kepalanya sendiri dan
tewas ditempat. Tidak ada
proses hukum terhadap
peristiwa ini.
21 Maret 2007
Jl. Sudirman. Binjai
Terjadi baku tembak antara polisi dengan
sekelompok orang berkendaraan roda empat
yang diduga sebagai kawanan perampok di Jl.
Sudirman, Binjai. Dalam penggerebekan ini,
seorang pengendara Diproses di PN
Binjai.
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
sepeda motor tewas akibat peluru nyasar dari
pihak kepolisian. Kasus dengan tersangka
Brigadir Dicky Sahroni Lubis ini sudah diproses
di pengadilan binjai dan telah diputus.
11 April 2007
Rabu 11 April 2007, sekitar pukul 04.00 wib
sebanyak 30 orang berpakaian polisi dan
berpakaian preman lengkap dengan senjata
mendatangi rumah Suherman korban yang
masih diduga sebagi pelaku sejumlah
perampokan di kota medan. Tanpa
menunjukkan surat perintah penangkapan,
surat penggeledahan dan penyitaan, polisi
langsung membawa Suherman dengan tangan
diborgol dan kaki dirantai. Lalu polisi
lainnya mengobrak-abrik kamar korban untuk
mencari barang bukti. Dalam penggeledahan di
Tidak ada proses hukum
terhadap aparat yang melakukan
penembakan ini
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
kamar korban, polisi mengambil uang Rp 125
juta dari brankas, 4 juta dari dompet Suherman
dan 25 juta uang belanja dari dompet istri korban
bahkan 2 celengan yang berisi 5 juta serta
perhiasan emas senilai 500 gr ikut diambil
polisi. Selain itu 4 unit sepeda motor, 1 unit
Toyota Avanza, 3 lembar sertifikat tanah dan 1
lembar BPKP, ATM dan paspor ikut dibawa.
Setelah petugas menggeledah dan
menyita harta benda dari rumahnya, Juliana istri
korban bersama pihak keluarga mendatangi
Poltabes MS sekitar pukul 06.00 wib dan
langsung menjalani pemeriksaan., tidak
berapa lama kemudian ia mendapat kabar bahwa
suaminya telah meninggal dunia dengan
luka tembak di bagian dada, bagian pusar dan
Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007.
USU Repository © 2009
bagian pangkal paha. Sekitar pukul 18.00
setelah menjalani pemeriksaa, Juliana
bersama keluarga mendatangi
RS.Bhayangkara Medan dan melihat jenazah
suaminya dengan kondisi 5 lima luka tembakan di
tubuh. Mengetahui kedatangan mereka, salah
seorang petugas kepolisian memberikan
amplop berisi uang Rp 500 ribu kepadanya dan
mengatakan uang itu sebagai uang
belasungkawa pihak kepolisian karena pihak
kepolisian telah menghabisi nyawa
suaminya.
C. Unsur Melawan Hukum Dari Penggunaan Senjata Api Yang Tidak