Analisa Kasus Kasus Dan Tanggapan Kasus

Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 5. Membebankan pula kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 5000 lima ribu rupiah.

2. Analisa Kasus

Penegakan hukum merupakan usaha untuk penegakan norma-norma hukum dan sekaligus nilai-nilai yang ada dibelakang norma tersebut. Para penegak hukum harus memahami benar-benar spirit hukum yang mendasari peraturan hukum harus ditegakkan. 77 1. Barangsiapa Berdasarkan Putusan Majelis Hakim diatas, maka dapat dibuat analisa penerapan hukum pidana terhadap perbuatan karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain mati. Penerapan Hukum Pidana Menurut Pasal 359 KUHPidana, yang berbunyi: “Barangsiapa karena salahnya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun”. Berdasarkan pasal 359 KUHP ini, maka yang menjadi unsur-unsur dari tindak pidana ini adalah : Adalah setiap orang baik orang pribadi maupun suatu badan hukum yang dapat dikenai pertanggungjawaban pidana. Apabila dalam suatu kasus pelakunya adalah orang pribadi, maka orang tersebut adalah orang yang cakap bertindak dalam hukum dan peraturan yang berlaku. Tapi apabila pelakunya adalah suatu badan hukum, seperti instansi kepolisian, maka tuntutan dan 77 Adil Matogu, Op.cit, Hal.72 Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 sanksi pidananya dijatuhkan terhadap pimpinan kepolisianpimpinan satuan kerja dari bawahan yang melakukan tindak pidana. Dilihat dalam kasus ini yang melakukan tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang mati adalah orang pribadi yaitu Dicky S Lubis. 2. Karena salahnya Karena salahnya disini maksudnya adalah kurang hati-hati, lalai, lupa atau amat kurang perhatian. Bahwa pada saat mengejar pelaku kejahatan Terdakwa selaku polisi telah melakukan tembakan terarah padahal lokasi tersebut adalah lokasi yang cukup ramai dilalui oleh masyarakat dan tembakannya tersebut ternyata mengenai salah seorang yang kebetulan lewat di jalan tersebut. 3. Menyebabkan matinya orang Tindakan yang kurang hati-hati, lalai, lupa atau amat kurang perhatian telah menyebabkan matinya orang. Peristiwa penembakan yang terjadi dan menyebabkan jatuhnya korban terjadi akibat aparat kepolisian kurang memahami ataupun tidak mematuhi aturanprosedur yang berlaku dalam menggunakan senjata api. Seharusnya aparat memperhatikanmempertimbangkan kondisi disekitarnyakondisi keamanan dan keselamatan masyarakat sebelum melakukan penembakanmenggunakan senjata api. Oleh karena itu Pasal 359 KUHP ini dapat didakwakan kepada Terdakwa karena akibat kelalaiannya pada saat menjalankan tugas telah mengakibatkan matinya orang, dan unsur-unsur dari tindak pidana ini telah terpenuhi. Akan tetapi menurut penulis, pasal yang didakwakan kepada Terdakwa seharusnya Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 tidak hanya pasal 359 KUHP, melainkan juga pasal 33 ayat 2 Undang- undang nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk bebas dari penghilangan paksa dan penghilangan nyawa. Berdasarkan perbuatan yang dilakukannya, aparat kepolisian telah melakukan tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain, dimana seharusnya perbuatan tersebut dapat dihindari apabila Terdakwa mempertimbangkan akibat dari perbuatannya. Jadi tindakan aparat kepolisian yang menggunakan senjata api tanpa prosedur ini, seharusnya dikenai dakwaan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: - Kesatu: Pasal 33 ayat 2 UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. - Kedua: Pasal 359 KUHP Selain itu Terdakwa seharusnya dituntut dengan hukuman yang lebih berathukuman penjara yang lebih tinggi, bukan hanya 3 tiga bulan hukuman penjara, karena akibat perbuatannya telah menyebabkan matinya orang dan sebagaimana diatur dalam pasal 52 KUHP, yang menyatakan bahwa: “Jikalau seorang pegawai negeri melanggar kewajibannya yang istemewa dalam jabatannya karena melakukan perbuatan yang boleh dihukum, atau pada waktu melakukan perbuatan yang boleh dihukum memakai kekuasaan, kesempatan atau daya upaya yang diperoleh dari jabatannya, maka hukumannya boleh ditambah dengan sepertiganya”. Mei Rini : Pertanggungjawaban Pidana Anggota Polri Terhadap Penggunaan Senjata Api Tanpa Prosedur Studi Terhadap Putusan PN BINJAI No.239Pid.B2007PN-Binjai, 2007. USU Repository © 2009 BAB V PENUTUP Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditentukan yang menjadi kesimpulan dan saran sebagai penutup dari tulisan ini adalah:

A. Kesimpulan