Ekstraksi Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol Total E1 Daun Rambutan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pengotor-pengotor yang masih terbawa pada saat proses pengeringan. Daun yang telah disortasi kering kemudian dihaluskan dengan blender hingga diperoleh serbuk simplisia kering dengan bobot 600 gram.

4.3 Ekstraksi

Proses ekstraksi daun rambutan dilakukan dengan metode maserasi. Maserasi langsung dilakukan dengan mengekstraksi langsung simplisia daun rambutan dengan etanol 70. Maserasi dipilih karena proses pengerjaan yang mudah dan peralatan yang cukup sederhana. Pada maserasi ini, digunakan simplisia sebanyak 600 gram. Proses maserasi dilakukan selama 2 sampai 3 hari. Prosedur diulangi hingga 15 kali proses maserasi. Total pelarut etanol yang digunakan sebanyak 12 L yang sebelumnya telah didestilasi terlebih dahulu. Filtrat hasil maserasi disaring dengan kapas dan kertas saring yang kemudian dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator pada suhu 45-50 C hingga diperoleh ekstrak kental sebanyak 110 gram dengan rendemen 18,33. Tabel 4.1 Hasil ekstraksi daun rambutan Bobot Serbuk Bobot Ekstrak Rendemen Karakteristik Bentuk Warna Bau 600 gram 110 gram 18.33 Kental Coklat Khas Prinsip maserasi adalah pelarut yang digunakan dalam proses maserasi akan masuk ke dalam sel tanaman melewati dinding sel, isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan didalam dengan di luar sel melalui proses difusi hingga terjadi keseimbangan antara larutan di dalam sel dan larutan di luar sel Ansel, 1989. Maserasi merupakan metode ekstraksi dingin yang banyak digunakan dan paling sederhana diantara metode lain, yaitu hanya dengan merendam sampel dalam pelarut yang sesuai. Sampel dibuat dalam serbuk dengan tujuan memperluas permukaan bidang sentuh antara etanol dan serbuk simplisia, dengan demikian penyarian dapat lebih efektif. Pada saat maserasi, konsentrasi lingkungan luar sel lebih tinggi daripada konsentrasi dalam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sel, sehingga isi sel termasuk zat aktifnya akan keluar dan terlarut dalam pelarut Anonim, 1993 dalam Yulianty, 2011.

4.4 Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol Total E1 Daun Rambutan

Penapisan fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder yang tersari di dalam ekstrak etanol daun rambutan sehingga dapat diketahui metabolit sekunder yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan. Hasil penapisan fitokimia yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Hasil penapisan fitokimia ekstrak etanol total E1 daun rambutan Nephelium lappaceum Linn Pengujian Ekstrak Ekstrak Etanol Alkaloid - Flavonoid + Saponin + Triterpenoid dan Steroid - Tanin + Hasil penapisan fitokimia yang dilakukan pada ekstrak etanol daun rambutan Nephelium lappaceum Linn menunjukkan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, saponin, dan tanin. Lampiran 3. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.5 Pemisahan secara Partisi Ekstrak Etanol Total E1 Daun Rambutan

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK KULIT BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) DENGAN METODE 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH)

4 28 24

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium lappaceum Linn) dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

16 96 83

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn) dengan Metode DPPH (2,2- Difenil-1-Pikrilhidrazil).

11 52 78

Isolasi dan Skrining Fitokimia Bakteri Endofit Dari Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri

18 134 81

PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI HASIL SITESIS DARI RISINOLEATMINYAK JARAK DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL).

2 6 18

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) OLEH KURKUMIN DAN TURUNAN 4-FENILKURKUMIN AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) OLEH KURKUMIN DAN TURUNAN 4-FENILKURKUMIN.

0 2 9

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR BUAH PALA (Myristica Fragan Houtt) DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).

0 11 89

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN CEPLIKAN (Ruellia tuberosa L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl).

0 1 2

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN DEWA (Gynura procumbens) DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 8