UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.6 Pengujian Antioksidan
secara Kualitatif
dengan Metode
Kromatografi Lapis Tipis KLT
Ekstrak daun rambutan [ekstrak etanol total E1, ekstrak fraksi n-Heksana NH, ekstrak fraksi etil asetat EA, dan ekstrak fraksi
etanol E2] masing-masing ditimbang 50 mg dilarutkan dengan etanol 50 mL 1000 ppm. Silika gel pada lempeng aluminium
digunakan sebagai fase diam. Setelah itu chamber yang berisi eluen dijenuhkan Ghasal dan Mandal, 2012.
Ekstrak daun rambutan Nephelium lappaceum Linn ditotolkan pada plat KLT menggunakan pipa kapiler. Proses elusi dilakukan
dengan cara plat KLT dimasukkan ke dalam chamber yang berisi eluen dan telah dijenuhkan. Eluen dibiarkan terelusi hingga mencapai batas
plat yang telah ditandai sebelumnya. Setelah selesai, plat KLT dikeluarkan dari chamber, plat KLT kemudian dikeringkan dan
disemprot dengan larutan DPPH 0,1 mM Ghasal dan Mandal, 2012. Bercak pada plat KLT yang memiliki aktivitas antioksidan akan
berubah menjadi warna kuning dengan latar belakang ungu Kuntorini dan Astuti, 2010.
3.3.7 Pengujian Antioksidan secara Kuantitatif dengan Metode DPPH
3.3.7.1 Pembuatan Larutan DPPH 0,1 mM
Sebanyak 1,98 mg DPPH BM 394,32 dilarutkan dengan metanol p.a dan dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL. Volume
dicukupkan dengan metanol p.a hingga tanda batas, kemudian ditempatkan dalam botol gelap Molyneux, 2004
3.3.7.2 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum DPPH
Sebanyak 2 mL larutan DPPH 0,1 mM dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan metanol p.a sebanyak 2 mL, tutup
dengan aluminium foil, dihomogenkan dengan vortex lalu dituang ke dalam kuvet dan diukur pada panjang gelombang 400-700 nm
menggunakan spektrofotometer UV-Vis Musfiroh dan Syarief, 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.7.3 Pembuatan Larutan Blanko
Dipipet 2 mL larutan DPPH 0,1 mM ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan metanol p.a sebanyak 2 mL. Tutup dengan
aluminium foil. Kemudian dihomogenkan dengan vortex dan diinkubasi dalam ruangan gelap selama 30 menit Molyneux, 2004. Serapan
larutan blanko diukur dengan spektrofometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum.
3.3.7.4 Pembuatan Larutan Pembanding Vitamin C
a.
Pembuatan larutan pembanding vitamin C
Sebanyak 50 mg serbuk vitamin C dilarutkan dengan metanol p.a dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL sehingga diperoleh
larutan induk vitamin C dengan konsentrasi 1000 ppm. Kemudian dari larutan induk dibuat seri konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm,
8 ppm, dan 10 ppm. b.
Pengukuran serapan dengan menggunakan spekrofotometer UV-Vis Masing-masing konsentrasi larutan pembanding vitamin C
sebanyak 2 mL dimasukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan larutan DPPH 0,1 mM sebanyak 2 mL, dihomogenkan dengan
vortex. Selanjutnya diinkubasi dalam ruangan gelap selama 30 menit Molyneux, 2004. Serapan diukur pada panjang gelombang
maksimum.
3.3.7.5 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Daun Rambutan