Media Berbasis Cetakan KERANGKA TEORITIS

18 6. Latar setting, yaitu situasi dan kondisi lingkungan belajar baik yang berada didalam sekolah maupun lingkungan yang berada diluar sekolah, dan baik disengaja dirancang by design maupun yang tidak secara khusus disiapkan namun dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Yang termasuk latar atau setting ini yaitu pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan lain-lain. Setiap sumber belajar yang digunakan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Proses pembelajaran akan lebih efektif jika digunakan sumber belajar dan dibantu dengan alat bantu, model pembelajaran serta metode yang membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan.

C. Media Berbasis Cetakan

Media dikelompokkan menjadi beberapa macam jenis, salah satunya media berbasis cetakan. Menurut Asyhar 2011 : 154 Media berbasis cetakan adalah media yang paling tua dan paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan karena praktis dalam penggunaannya. Salah satu diantara media berbasis cetakan yaitu Modul Ajar. Media berbasis cetakan merupakan media yang sudah secara umum digunakan karena praktis digunakan dalam proses pembelajaran. Media berbasis cetakan pula dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. Dapat disimpulkan bahwa media berbasis cetakan merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif dan dapat digunakan secara mandiri guna mengukur kemampuan ataupun pengetahuan siswa. Pembuatan modul didasarkan pada analisis kebutuhan. Hal ini mengacu pada kurikulum dan siswa. Berbeda dengan pengembangan media audio atau 19 visual. Dimana pembuatan naskah modul sesungguhnya draft media itu sendiri dan tidak memerlukan skenario karena dalam penyusunannya dipegang oleh penulis Asyhar: 2011. Arsyad 2007: 90 menyatakan bahwa petunjuk yang dapat membantu menyiapkan media berbasis teks yang interaktif yaitu: 1. Menyajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya, dapat dicerna, diproses, dan dikuasai. 2. Mempertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. 3. Mempertimbangkan hasil analisis respons siswa. 4. Menyiapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan dan kecepatan mereka, keberhasilan penyajian materi dengan media berbasis teks sangat ditentukan oleh kesempatan siswa belajar berdasarkan kemampuannya. 5. Menggunakan beragam jenis latihan dan evaluasi Media berbasis cetakan yang interaktif dapat dilihat dari kelima penyajian diatas dapat dikembangkan menjadi sebuah media pembelajaran berbasis cetakan sehingga dapat diajarkan dan dilatihkan kepada siswa untuk dapat memperoleh pengetahuan. Dalam Arsyad 2007: 91 beberapa cara yang dapat digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah: 1. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah. 2. Huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul. 3. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak. 20 4. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari karena membuat kata itu sulit dibaca. Berdasarkan kutipan Arsyad 2007: 91 di atas, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan warna, huruf dapat berpengaruh dalam menarik siswa dalam mempelajari media berbasis cetakan. Bukan hanya warna dan huruf yang dapat berpengaruh, namun penggunaan gambar dan informasi juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan minat baca.dan memotivasi siswa untuk belajar.

D. Modul