Hasil pengujian autokorelasi menggunakan analisis Durbin Watsons DW dengan nilai DW hitung sebesar 0,250. Untuk mengintepretasikan hasil analisis ini
dilakukan dengan mencari nilai DW tabel dengan N=54 dan k=3, di mana N=54 didapatkan dari jumlah responden yang diuji dalam penelitian ini, dan k=3 adalah
banyaknya jumlah prediktor atau variabel bebas. Berdasarkan pada tabel DW didapatkan nilai DU= 1,6800. dan nilai DL= 1,4464. Seperti pada Tabel 5.8 berikut:
Tabel 5.8. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .801
a
.642 .621
330.86683 .642
29.899 3
50 .000
.250 a. Predictors: Constant, DowJones_X3, Inflasi_X1, Nilai
Tukar_X2 b. Dependent Variable: IHSG_Y
Diketahui dari Tabel 5.8 tersebut, bahwa nilai DW hitung sebesar 0.25 lebih kecil daripada nilai DU pada DW tabel, sehingga dengan kriteria dw dl, maka ada
autokorelasi positif. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model yang diuji ini terjadi persoalan autokorelasi, hal ini disebabkan karena data inflasi dihitung
berdasarkan data tahun lalu. Data inflasi yang kita uji diambil dari Bank Indonesia.
5.2.3. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengolahan data maka hasil uji model goodness of fit dengan menggunakan interval waktu 54 bulanan dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut:
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .801
a
.642 .621
330.86683 .642
29.899 3
50 .000
.250
a. Predictors: Constant, DowJones_X3, Inflasi_X1, Nilai Tukar_X2 b. Dependent Variable: IHSG_Y
Hasil perhitungan analisis regresi ganda dengan menggunakan program SPSS ver 16 lampiran hasil regresi dapat dilihat seperti data berikut:
Dari Tabel 5.9 tersebut dapat diketahui bahwa nilai R
2
koefisien determinasi untuk periode pengamatan 54 bulan adalah sebesar 64,2. Hal ini menunjukkan
bahwa besarnya pengaruh variabel inflasi, nilai tukar dan Indeks Dow Jones terhadap pergerakan Indek Harga Saham Gabungan yang dapat diterangkan oleh model
persamaan ini adalah sebesar 64,2 sedangkan sisanya sebesar 35,80 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
5.2.3.1. Uji statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan uji F
untuk interval waktu 54 bulan dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut:
Y = 4874,40 – 86,21Inflasi – 0,24Nilai Tukar + 0,019
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Hasil Perhitungan Uji F
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
9819346.901 3
3273115.634 29.899
.000
a
Residual 5473642.904
50 109472.858
Total 1.529E7
53
a. Predictors: Constant, DowJones_X3, Inflasi_X1,Nilai Tukar_X2 b. Dependent Variable: IHSG_Y
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah sebesar 29,899 dengan tingkat signifikansi 0,000, yang berarti nilai signifikan F lebih kecil dari á=5
0,05. Hal ini memberikan arti bahwa Dari hasil uji simultan serempak yang diperoleh nilai F-Statistik sebesar 29,899 yang berarti secara bersama-sama inflasi,
Nilai Tukar dan indeks Dow Jones dapat mempengaruhi IHSG dengan tingkat keyakinan 95 persen. Dari pengujian di atas menunjukkan bahwa variabel tersebut
secara bersama-sama dapat mempengaruhi pergerakan Indek Harga Saham Gabungan dengan tingkat keyakinan 95 persen.
5.2.3.2. Uji statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah secara parsial variabel-
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan uji t untuk interval waktu 54
bulan untuk setiap variabel independen dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut:
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Uji t
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
4874.404 1229.165
3.966 .000
-86.211 10.555
-.692 -8.168
.000 .997
1.003 -.245
.089 -.361
-2.749 .008
.415 2.409
.019 .040
.060 .458
.649 .415
2.412 a. Dependent Variable: IHSG_Y
Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian secara partial dilakukan dengan membandingkan nilai t- hitung dengan nilai t-tabel.
Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikansi sig pada hasil estimasi. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai t-hitung variabel probabilitas pada
inflasi sebesar 0,000 0.05 sehingga inflasi berpengaruh signifikan terhadap IHSG, nilai tukar sebesar 0,008 0.05 sehingga nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap
IHSG. Kemudian untuk Indeks Dow Jones probabilitas sebesar 0,649 0.05
sehingga Indeks Dow Jones berpengaruh tidak signifikan terhadap IHSG. Berdasarkan hasil uji kesesuaian data diketahui bahwa variabel inflasi dan nilai tukar
memiliki pengaruh yang nyata terhadap IHSG sedangkan untuk variabel Indeks Dow Jones berpengaruh secara tidak nyata terhadap IHSG.
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa: 1. Koefisien regresi untuk inflasi sebesar -86,211 mengandung arti bahwa
penurunan terhadap 1 persen nilai inflasi maka IHSG juga akan mengalami peningkatan sebesar 86,211 point dan begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai negatif yang mengandung arti bahwa setiap penurunan inflasi maka IHSG akan meningkat, sedangkan
apabila setiap ada kenaikan inflasi maka IHSG akan mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai t hitung lebih besar dari ttabel 8,168
2,005 dan signifikansi sebesar 0,000 sehingaa terbukti bahwa inflasi memiliki pengaruh yang nyata terhadap IHSG.
Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian Handayani 2007 yang menyatakan bahwa tingkat inflasi berpengaruh positif terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan. Naiknya inflasi disebabkan adanya kenaikkan jumlah uang beredar, turunnya suku bunga dan permintaan masyarakat akan barang juga
meningkat. Inflasi yang paling tinggi terjadi pada tahun 2006 hingga mencapai level di atas 18 persen pertahun. Tingginya inflasi tersebut
disebabkan adanya peningkatan dari permintaan masyarakat akan barang sehingga nilai uang akan menurun, di mana pergerakan harga-harga yang
secara terus-menerus mendorong terjadinya inflasi. Turunnya inflasi juga terjadi akibat membaiknya kondisi ekonomi khususnya awal tahun 2010,
di mana tidak terjadi penyebab naiknya inflasi seperti pasokan kebutuhan pokok masyarakat yang terpenuhi dan daya beli yang tidak signifikan
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
mengalami peningkatan, oleh sebab itu rendahnya inflasi dapat dikatakan sebagai efek membaiknya kondisi ekonomi baik dalam permintaan maupun
penawaran barang yang relatif seimbang. 2. Koefisien regresi untuk nilai tukar sebesar -0,245 mengandung arti bahwa
penurunan terhadap 1 RpUS nilai nilai tukar maka IHSG akan meningkat sebesar 0,245 basis point.
Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai negatif yang mengandung arti bahwa setiap penurunan nilai tukar maka IHSG akan meningkat,
sedangkan apabila nilai tukar mengalami peningkatan maka IHSG akan mengalami penurunan. Adanya pengaruh antara nilai tukar dan Indeks Harga
Saham Gabungan sesuai dengan penelitian sebelumnya yang berasal dari Octavia 2007 yang menyatakan secara parsial ada pengaruh yang sangat
signifikan antara nilai tukar RupiahUS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2005. Hal ini ditunjukkan dari
besarnya nilai t hitung lebih besar dari ttabel 2,749 2,005 dan signifikansi sebesar 0,008. Jadi terbukti bahwa nilai tukar memiliki pengaruh yang nyata
terhadap IHSG. Meskipun hasil tersebut bertolak belakang dengan Gupta 2000 yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kausalitas antara nilai
tukar dan harga saham. Namun hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sitinjak dan Kurniasari 2003 dan yang menyimpulkan bahwa nilai tukar
berpengaruh signifikan negatif terhadap pasar saham. Persamaan ataupun perbedaan hasil penelitian tersebut dimungkinkan karena Gupta 2000
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
menggunakan data sebelum terjadinya krisis moneter di Indonesia 1993- 1997, sedangkan Sitinjak dan Kurniasari 2003 serta penelitian ini
menggunakan data setelah krisis monetersedang dalam masa pemulihan krisis moneter 1999-Sekarang. Sehingga antara pasar uang dan pasar modal
di Indonesia saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Setelah diuji secara parsial, Nilai Tukar RupiahUS mempunyai pengaruh yang sangat
signifikan terhadap IHSG karena nilai thitung ttabel 2,749 2,005 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,008. Penelitian
Sudjono 2002, memiliki pendapat yang senada bahwa variabel ekonomi makro yang direfleksikan dengan nilai rupiah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap indeks harga saham. Hal ini dapat dijelaskan bahwa terjadinya apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar akan memberikan
dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia di luar negeri, terutama dalam hal persaingan harga. Apabila hal ini terjadi, secara tidak
langsung akan memberikan pengaruh terhadap neraca perdagangan, yang selanjutnya akan berpengaruh pula kepada neraca pembayaran Indonesia.
Memburuknya neraca pembayaran tentu akan berpengaruh terhadap cadangan devisa. Berkurangnya cadangan devisa akan mengurangi kepercayaan investor
terhadap perekonomian Indonesia, yang selanjutnya menimbulkan dampak negatif terhadap perdagangan saham di pasar modal sehingga terjadi capital
outflow . Kemudian bila terjadi penurunan nilai tukar yang berlebihan, akan
berdampak pula pada perusahaan-perusahaan go public yang menggantungkan
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
faktor produksi terhadap barang-barang impor. Besarnya belanja impor dari perusahaan seperti ini bisa mempertinggi biaya produksi, serta menurunnya
laba perusahaan. Selanjutnya dapat ditebak, harga saham perusahaan itu akan anjlok. Begitu pula sebaliknya, jika nilai rupiah meningkat maka besarnya
belanja impor dari perusahaan seperti ini bisa menurunkan biaya produksi, serta meningkatkan laba perusahaan.
3. Koefisien regresi untuk Indeks Dow Jones sebesar 0,019 mengandung arti bahwa peningkatan terhadap 1 point nilai Dow Jones maka IHSG akan
meningkat sebesar 0,019 point. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung
arti bahwa setiap peningkatan Dow Jones maka IHSG juga akan meningkat, sedangkan apabila setiap ada penurunan Dow Jones maka IHSG juga
mengalami penurunan. Dari hasil koefisien regresi di atas dapat kita lihat bahwa Indeks Dow Jones berpengaruh secara tidak signifikan terhadap
pengerakan IHSG, hal ini ditunjukkan dari besarnya nilai t hitung lebih kecil dari ttabel 0,458 2,005 dan signifikansi sebesar 0,649. Jadi terbukti bahwa
Indek Dow Jones memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap IHSG. Indek Dow Jones berpengaruh tidak nyata terhadap IHSG hal ini dipengaruhi oleh
hubungan dagang international antara Negara Amerika dengan Indonesia yang sangat kecil dibandingkan dengan Negara China.
Peningkatan Indeks Dow Jones pada tahun 2007 disebabkan kondisi ekonomi Amerika dan dunia yang membaik sedangkan penurunan Indeks Dow Jones
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
terjadi karena kondisi krisis global yang menyebabkan krisis kepercayaan finansial di Amerika dan di dunia. Krisis subprime mortgage mendorong
turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan Amerika Serikat sehingga saham-saham hampir semuanya mengalami penurunan.
4. Dari hasil model di atas terdapat nilai kostanta sebesar 4874,40 point artinya apabila variabel Inflasi X1, Nilai Tukar X2 dan Indeks Dow Jones X3
bernilai nol, maka nilai pengerakan Indek Harga Saham Gabungan IHSG sebesar 4874, 40 point.
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada Bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Model yang digunakan dalam mengestimasi faktor yang mempengaruhi IHSG sudah baik, karena model terbebas dari pelanggaran asumsi klasik, juga
karena variasi kemampuan variabel-variabel penjelas dalam menjelaskan IHSG tergolong tinggi. Dengan tingkat R
2
= 0.64 dapat disimpulkan bahwa dari segi uji kesesuaian Test of goodness of fit cukup baik, dan hanya 0.36
persen dari determinan yang mempengaruhi IHSG dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
2. Pengujian secara parsial dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabael, dan hasil pengujian diperoleh variabel probabilitas
inflasi dan nilai tukar rupiah t-tabel sehingga inflasi dan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap IHSG sedangkan Indeks Dow Jones
probabilitas dari t-tabel sehingga Indeks Dow Jones tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.
3. Secara serempak simultan variabel-variabel eksplanatori yang digunakan sangat signifikan pada á = 5 persen terhadap IHSG. Dari koefisien masing-
61
pdf M achine - is a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Ge t your s now
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your product a lot easier t o use and m uch preferable t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara