Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Daerah Sampel Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah Penelitian ini ditentukan secara sengaja Purposive Sampling yaitu Desa Silo Lama, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan. Adapun alasan peneliti memilih daerah tersebut karena daerah penelitian ini merupakan sentra produksi Asam Glugur dengan jumlah anggota sebanyak 20 KK dibandingkan dengan desa-desa yang lain. Untuk melihat data jumlah penduduk dapat kita lihat pada Tabel 3 : Tabel 3. Data DesaKelurahan, Luas Wilayah, Jumlah KK dan Jumlah Penduduk. No. DesaKelurahan Luas Wilayah Jumlah KK Jumlah Penduduk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B. Serbangan Air Joman Punggulan Pasar Lembu Lubuk Palas Banjar Silo Bonto Silo Lama Air Joman Baru Bangun Sari Silo Baru 1.525 Ha 2.700 Ha 700 Ha 1.020 Ha 4.470 Ha 617 Ha 2.000 Ha 1.644 Ha 1.500 Ha 743 Ha 1.956 Ha 3.191 1.477 1.756 770 1.389 912 905 903 855 896 675 14.444 5.579 8.341 3.215 5.316 3.682 3.583 4.090 3.408 3.563 3.559 Jumlah 18.875 Ha 13.729 59.674 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Asahan

3.2 Metode Penentuan Daerah Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani budidaya Asam Glugur dengan jumlah penduduk sebesar 4090 atau sebesar 903 KK. Di Desa Silo Lama ini petani yang memiliki tanaman Asam Glugur adalah sebanyak 20 KK, sehingga penentuan sampel dilakukan secara sensus yaitu dengan mengambil seluruh populasi menjadi sampel. Sampel yang diambil yaitu sebanyak 20 orang petani budidaya Asam Glugur. Universitas Sumatera Utara

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani sebagai responden dilapangan dan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan PPL dengan menggunakan kuisioner yang dipersiapkan terlebih dahulu serta pengamatan langsung dilapangan untuk mengetahui hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan kehadiran petani mengikuti kegiatan penyuluhan dan juga manfaat yang dirasakan oleh petani dengan adanya program penyuluhan tentang Asam Glugur. Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti Badan Penyuluhan Pertanian BPP, Dinas Kehutanan Kabupaten Asahan, Badan Informasi Penyuluhan Pertanian BIPP dan Dinas Pertanian untuk mengetahui program penyuluhan terhadap petani budidaya Asam Glugur dan pelaksanaan program tersebut dilapangan.

3.4 Metode Analisis Data