Kegiatan Kepariwisataan di Kabupaten Tapanuli Tengah

disamping jasa lainnya seperti pengangkutan, komunikasi dan perbankan lembaga keuangan. Industri pengolahan meliputi industri yang berbasis hasil perikanan tangkap dan perkebunan.

4.1.5. Kegiatan Kepariwisataan di Kabupaten Tapanuli Tengah

Letak geografis Kabupaten Tapanuli tengah yang terletak di daerah pantai serta mempunyai pulau – pulau kecil yang merupakan potensi daerah yang cukup menjanjikan bagi daerah ini dimana pesona keindahan pantai, laut dan bawah laut dapat dinikmati. Salah satu pulau di Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu Pulau Mursala sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai daerah wisata. Di pulau ini juga tersedia wisata alam lainnya berupa air terjun. Selain itu alam pengunungan atau perbukitannya, juga berpotensi untuk wisata pemandangan indah dan wisata lainnya. Sesuai dengan perjalanan sejarahnya Kabupaten Tapanuli Tengah juga mempunyai objek – objek wisata peninggalan bersejarah, namun data stastitik yang lebih rinci guna melihat beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai gambaran perkembangan sektor pariwisata tidak tersedia. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Kegiatan Pariwisata dan lokasinya di Kabupaten Tapanuli Tengah No Kecamatan Jenis Wisata Lokasi 1 Manduamas Peningalan sejarah Pulau Kecil 2 Andam Dewi Peningalan sejarah Lobu Tua 3 Sirandorung Taman Rekreasi Laut Pantai sitiris –tiris, pulau karang 4 Barus Peningalan sejarah Taman rekreasi Sihorbo, Kota Barus, Kedai Gedang, Pulo Pane dan makan Tua Mahligai 5 Sorkam Barat Taman Reakreasi Pulau Sorkam 6 Sorkam Peningalan sejarah Aek Sibundong, Pantai Binasi dan Botot 7 Kolang Tempat Pemandangan Indah taman Reakreasi laut Penjaringan, pantai muara kolang 8 Tapian Nauli Tempat pemandangan indah Peninggalan sejarah Wisata Buru Teluk Panangakalan, Pulau Mursala, Kalimatung Namenek, Nagodang, Pulau silabu babai palak, dan air terjun Silak- lak 9 Sitahuis Tempat Pemandangan Indah dan wisata alam Puncak Bonan Dolok Bukit Anugerah Kawasan Wisata Bukit Anugerah 10 Pandan Tempat pemandangan indah Peninggalan sejarah, Taman Reakreasi Panai Pandan, Kalangan Air Terjun, Danau Buatan Sipan Sihaporas 11 Tukka Peningalan sejarah Pangar Gunung , Air Terjun dan Banteng sejarah 12 Badiri Tempat pemandangan indah Peninggalan sejarah Wisata Buru Jago – jago, Pulau Bakar, Pulau Ungga, Situngkus 13 Pinang Sori Taman Reaksi Danau Danau Pandan dan Pemandian sungai Sumber ; RTRW Kab Tap Tengah 2006-2017 ; Data Pokok kabupaten Tapanuli Tengah Ktr Pertanahan Bappeda Kabupaten Tapanuli Tengah 2002 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Beberapa Hotel di Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah 4.2. Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Jumlah Pengunjung Fasilitas Wisata Pengembangan objek wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah, hal ini disebabkan keberadaan objek wisata dapat memberikan kesempatan berusaha dan kesempatan bekerja bagi masyarakat yang konsekwensinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kunjungan wisatawan sangat berpengaruh terhadap keberadaan hotel, restauran dan pengusaha boat. Peningkatan jumlah wisatawan sangat diharapkan pelaku usaha hotel, restoran dan boat untuk dapat bertahan dalam melakukan aktivitas perekonomian di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Hal ini disebabkan pelaku usaha hotel, restauran dan boat telah mengeluarkan investasi untuk melakukan kegiatan perekonomian dan memiliki tenaga kerja dalam mengelola usaha tersebut. Untuk menganalisa pengaruh kunjungan wisatawan terhadap jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restauran dan boat maka seperti telah dirumuskan pada kerangka konseppemikiran dan hipotesis penelitian bahwa Universitas Sumatera Utara pengaruh kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan fasilitas wisata. Untuk menguji pengaruh kunjungan wisatawan terhadap jumlah pengunjung fasilitas wisata adalah dengan membandingkan jumlah pengunjung fasilitas wisata pada dua keadaan yang berbeda yaitu pada tahun 2009 dan pada tahun 2011. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan sementara bahwa kunjungan wisatawan di Kecamatan Pandan mempunyai pengaruh terhadap jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restoran dan boat apabila ada perbedaan rata- rata jumlah pengunjung fasilitas wisata pada tahun 2011 dan pada tahun 2009. Gambar 4.2. Beberapa Penyewaan Boat di Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah Untuk mengetahui perbedaan jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restoran dan boat pada tahun 2009 dan pada pada tahun 2011 dilakukan pengujian dengan menggunakan kedua data tersebut Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16, seperti tertera pada Lampiran 5 diperoleh hasil pengujian seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Rata-rata Jumlah Pengunjung Fasilitas Wisata Tahun 2011 dan Tahun 2009 Uraian Nilai Orang t-hitung sign Jumlah Pengunjung Fasiliras Wisata Tahun 2009 2174 15.239 0,000 Universitas Sumatera Utara Jumlah Pengunjung Fasilitas Wisata Tahun 2011 Perbedaan 2336 162 Sumber : Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan hasil Tabel 4.2. terlihat bahwa jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restoran dan boat secara keseluruhan pada tahun 2011 dan pada tahun 2009 menunjukkan adanya perbedaan. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diatas maka dengan menggunakan analisis uji dua sampel berpasangan dan dari statistik sampel berpasangan diketahui bahwa nilai rata-rata jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restoran dan boat pada tahun 2001 adalah sebanyak 2.336 .orang dan nilai rata-rata jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restauran dan boat pada tahun 2009 sebanyak 2.174 orang. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan sebesar 162 orang per tahun atau mengalami peningkatan sebesar 7,45 dari Tahun 2009 162 2174 x 100. Dengan menggunakan analisa uji dua sampel berpasangan, maka yang perlu diketahui adalah apakah ada perbedaan rata-rata jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restauran dan boat pada tahun 2011 dan pada tahun 2009 dengan tingkat signifikansi 0.05. Sehingga dari tabel output analisis SPSS diperoleh Nilai t hitung adalah 15,239 dan P-value 0,000 Nilai t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0.05 : 2 = 0,025 uji dua sisi dengan derajat kebebasan dfn-1 atau 30-1 = 29, maka hasil yang diperoleh untuk t-tabel adalah 2,045. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa : t hitung t tabel 15,239 2,045. Kesimpulan dari hasil uji dua sampel berpasangan menunjukkan bahwa Ho ditolak atau hipotesis ini Ha diterima yaitu ada perbedaan rata-rata jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restauran dan boat pada tahun 2011 Universitas Sumatera Utara dibandingkan rata-rata jumlah pengunjung fasilitas wisata usaha hotel, restoran dan boat pada tahun 2009. Dapat pula diketahui dari hasil perhitungan SPSS bahwa rata-rata jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restoran dan boat pada tahun 2011 lebih tinggi daripada rata-rata jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restauran dan boat pada tahun 2009. Hal tersebut memberikan arti bahwa kunjungan wisatawan di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah memberikan dampak positif dalam peningkatan jumlah pengunjung fasilitas wisata hotel, restauran dan boat. Pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki fungsi penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat lokal di beberapa lokasi objek wisata. Jenis pekerjaan masyarakat yang berkembang utamanya adalah di sektor jasa berupa perhotelan, restoran, rumah makan serta pasar tradisional yang mampu menyerap angkatan kerja di masing-masing lokasi penelitian. Keberadaan hotel berbintang, hotel melati maupun losmen atau penginapan yang tersebar di setiap lokasi objek wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah sangat potensial, mampu menyerap angkatan kerja penduduk lokal. Namun sayangnya, berdasarkan data yang diperoleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Tapanuli Tengah 2010, penyebaran hotel ini tidak merata, karena umumnya berada di sekitar kota. Fungsi penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata yang berkembang di Kabupaten Tapanuli Tengah juga dapat dilihat dari banyaknya anggota masyarakat yang membuka warungrumah makanrestoran di beberapa lokasi wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah. Restoran ini umumnya mempergunakan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat penduduk lokal. Adanya kesempatan Universitas Sumatera Utara kerja dalam pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Tapanuli Tengah, pendapatan masyarakat umumnya meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian Arifin 2005, adanya perkembangan aktivitas pariwisata di dalam kawasan mengakibatkan perubahan pada tingkat pendapatan masyarakat yang cukup signifikan. Pada kesempatan kerja dan berusaha juga mengalami peningkatan, hal ini karena dampak dari kegiatan pariwisata adalah mampu menyediakan lapangan pekerjaan baru. 4.3. Pengaruh Kunjungan Wisatawan Jumlah Wisatawan terhadap PAD Kawasan pariwisata di Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari kawasan wisata potensial dan kawasan wisata operasional. Kawasan wisata operasional ini sangat berperan besar memberi input dalam pembentukan PAD Kabupaten Tapanuli Tengah dari sektor pariwisata, terutama di kawasan wisata Pantai Pandan dan sekitarnya. Berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah antara tahun 2007 sampai dengan 2011 terdapat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Wisatawan mancanegara yang berkunjung dapat diklasifikasi dari Negara Asia Singapura, Malaysia, Cina; dan Eropa Belanda, Jerman, Inggris. Tabel 4.3. Jumlah Wisatawan Tahun 2007 – 2011 No. Tahun Jumlah Wisatawan Orang Pertumbuhan 1 2007 8.917 2. 2008 9.908 11.11 3. 2009 10.822 9.21 4. 2010 11.298 4.41 5. 2011 12.736 12.73 Universitas Sumatera Utara Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Tap. Tengah, 2011 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Tapanuli Tengah khususnya Kecamatan Pandan selama tahun 2007 – 2011 meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan semakin baiknya tatanan lokasi wisata dan semakin banyak melakukan renovasi sehingga semakin menarik perhatian para wisatawan baik domestik dan mancanegara untuk berkunjung. Wisatawan yang berkunjung pada tahun 2007 berjumlah 8.917 orang meningkat menjadi 9,908 orang pada tahun 2008 dan terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2011 menjadi 12.736 orang. Berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan di atas, selanjutnya dapat dilihat penerimaan PAD Kabupaten Tapanuli Tengah melalui penjualan tiket tetribusi objek wisata yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Tengah. Berdasarkan Perda Kabupaten Tapanuli Tengah No. 36 Tahun 2001 harga tiket retribusi untuk dewasa adalah Rp. 1.000 per orang, sedangkan untuk anak-anak Rp. 500 per orang. Seiring dengan makin meningkatnya jumlah wisatawan maka pemasukan pendapatan yang diperoleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dari sektor pariwisata, berupa pajak daerah hotel, restoran dan kedai serta penjualan retribusi tiket masuk ke lokasi objek wisata mengalami peningkatan. Penerimaan PAD Kabupaten Tapanuli Tengah dari sektor pariwisata perdagangan, perhotelan dan restoran merupakah salah satu penyumbang PDRB Kabupaten Tapanuli Tengah dari sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Hal ini berarti di samping sektor pertanian sebagai penyumbang terbesar, sektor pariwisata diharapkan dapat diandalkan untuk meningkatkan penerimaan PAD Kabupaten Tapanuli Tengah pada masa-masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Jumlah PAD Sektor Pariwisata Tahun 2007 – 2011 No. Tahun Jumlah PAD Rp Pertumbuhan 1 2007 56.011.233 2. 2008 58.959.182 5.26 3. 2009 64.086.067 8.70 4. 2010 68.989.750 7.65 5. 2011 75.725.000 9.76 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Tap. Tengah, 2011 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2007-2011 kondisi PAD Sektor Pariwisata mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi dengan rata-rata 7,25. Tahun 2008 terjadi peningkatan PAD yang sebesar 5,26, tahun 2009 mengalami pertumbuhan peningkatan PAD menjadi 8,70, tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 7,65 dan pada tahun 2011 kembali mengalami peningkatan sebesar 9,76. Untuk mengetahuan pengaruh jumlah wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah dilakukan pengujian menggunakan analisis regresi linier sederhana, yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk mengetahui kelayakan data dengan menggunakan uji normalitas dan heteroskedastisitas.

4.3.1. Pengujian Asumsi Klasik