Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terbentuk pada tanggal 24 Agustus 1945. Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Pandan.
4.1.2. Topografi
Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit - bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah
Tapanuli Tengah, 43,90 berbukit dan bergelombang.
4.1.3. Klimatologi
Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong
beriklim tropis. Dalam periode bulan Januari – Desember 2006, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,53ºC dan suhu minimum mencapai 21,72ºC. Rata-
rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2005 adalah 26,09ºC. Musim kemarau biasanya terjadi bulan Juni sampai bulan September, musim
penghujan biasanya terjadi bulan Nopember sampai Maret, diantara kedua musim tersebut diselingi oleh musim pancaroba. Pada tahun 2006, curah hujan rata-rata
4.925,9 mm, hari hujan 226,0 hari, kecepatan angin rata-rata 6,7 knot dan penguapan rata-rata 4,6 mm. Kelembaban udara rata-rata 84,58.
4.1.4. Perekonomian Daerah
Pembangunan ekonomi daerah dapat menumbuhkan kegitan-kegiatan sektor lapangan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui usaha-usaha sektor formal maupun informal. Pada prinsipnya pembangunan ekonomi itu sendiri merupakan rangkaian usaha yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan masyarakat dan peningkatan hubungan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi regional dalam peningkatan investasi daerah sehingga dapat menggairahkan lapangan usaha dengan sektor-sektor ekonom yang ada di
Kabupaten Tapanuli Tengah. Persoalan mendasar masyarakat Tapanuli Tengah, seperti halnya daerah lain di Kawasan Barat Sumatera Utara secara ekonomi
selama ini adalah : kemiskinan dan pengangguran Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah Topografi
wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit Bukit Barisan, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan pengelolaan sumberdaya alam, keterbatasan
infrastruktur, keterbatasan akses informasi dan keterbatasan arus modal. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berupaya untuk mengatasi persoalan
tersebut dengan percepatan pembangunan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi daerah terutama melalui investasi baik investasi pemerintah maupun swasta untuk
menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan konsep pembangunan tapanuli growth. Pelaksanaan percepatan pembangunan yang
diselenggarakan sejak tahun 2001 hingga saat ini telah mulai menunjukkan hasil nyata dengan peningkatan serapan tenaga kerja melalui investasi yang masuk dan
pembangunan infrastruktur yang akan mendorong peningkatan tersebut. Secara umum lapangan usaha yang dominan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah
Pertanian, Jasa dan Industri Pengolahan. Pada tahun 2005, lapangan usaha yang paling banyak mengalami peningkatan menyerap tenaga kerja di perusahaan
swasta adalah sub sektor industri pengolahan. Masyarakat petani terdiri atas nelayan, petani yang menanam padi, hortikultura dan ternak serta perkebunan
rakyat. Lapangan usaha jasa yang dominan merupakan aktifitas perdagangan komoditi unggulan hasil pertanian dan produk kerajinan industri rumah tangga,
Universitas Sumatera Utara
disamping jasa lainnya seperti pengangkutan, komunikasi dan perbankan lembaga keuangan. Industri pengolahan meliputi industri yang berbasis hasil
perikanan tangkap dan perkebunan.
4.1.5. Kegiatan Kepariwisataan di Kabupaten Tapanuli Tengah