Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis

X a = konstanta = Jumlah Wisatawan Orang b = koefisien regresi µ = Efek error Sebelum pengujian analisis regresi dilakukan, data tahunan variabel jumlah wisatawan dan PAD sektor pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah terlebih dahulu di interpolasi ke data triwulan. Interpolasi data merupakan metode pemecahan data menjadi data triwulan atau bentuk kuartalan, dimana data setahun dibagi menjadi empat data dalam bentuk kuartalan Insukrindo, 1989. Rumus interpolasi yaitu : Yt1=14{Yt-4,512Yt-Yt-1} Yt2=14{Yt-1,512Yt-Yt-1} Yt3=14{Yt+1,512Yt-Yt-1} Yt4=14{Yt+4,512Yt-Yt-1}

3.5.1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi maka diperlukan pengujian asumsi klasik meliputi : 3.5.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui normal probability plot dengan membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Data normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan Universitas Sumatera Utara garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji statistik dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test, jika nilai Kolmogorov Smirnov signifikannya di atas α = 0,05, maka Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi normal Ghozali, 2005. 3.5.1.2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki kesamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas, dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatter plot model tersebut. Bila titik- titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji statistik dilakukan dengan uji Glejser, jika variabel independen tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut AbsUt, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005.

3.5.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of Variance ANOVA. Pengujian ANOVA atau Uji F biasa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tingkat signifikansi atau dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengujian dengan tingkat signifikansi dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila hasil signifikansi pada tabel ANOVA α Universitas Sumatera Utara 0,05, maka Ho ditolak berpengaruh, sementara sebaliknya apabila tingkat signifikansi pada tabel ANOVA 0,05 maka Ho diterima tidak berpengaruh. Pengujian dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila F hitung F tabel α 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak berpengaruh, sementara sebaliknya apabila F hitung F tabel α 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak tidak berpengaruh. Adapun F tabel dicari dengan memperhatikan tingkat kepercayaan α dengan derajat bebas degree of freedom. Pengujian dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila t hitung t tabel α 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, apabila t hitung t tabel α 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk menganalisis perumusan masalah ketiga menggunakan analisis deskriptif, dengan melihat pengaruh kunjungan wisatawan terhadap pendapatan pemilik fasilitas wisata Hotel, Restoran dan Boat.

3.6. Definisi Operasional