Uji Hipotesis Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Tengah 1. Letak Geografis

Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa model regresi yang memenuhi syarat uji asumsi klasik. Uji Glesjer Uji Glesjer mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variable independen Ghozali, 2005. Adapun hasil uji glesjer terdapat pada Tabel 4.6 berikut. Tebel 4.6. Uji Glesjer Coefficientsa Mode l Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 183731.292 389184.559 .472 .644 Jumlah Wisatawan 8.993 138.485 .017 .065 .949 a Dependent Variable: abs_res Hasil yang terlihat menunjukkan koefisien parameter untuk variabel independen jumlah wisatawan tidak signifikan yaitu jumlah wisatawan = 0,949 α = 0,05. Maka dapat disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.

4.3.2. Uji Hipotesis

Sebelum pengujian regresi sederhana pengaruh jumlah wisatawan terhadap PAD sektor pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah terlebih dahulu data tahunan di interpolasi data menjadi data triwulan atau bentuk kuartalan, dimana data setahun dibagi menjadi empat data dalam bentuk kuartalan Insukrindo, 1989. Sebagai contoh perhitungan interpolasi data jumlah wisatawan tahun 2008 sebagai berikut yaitu : Yt1 =14{Yt-4,512Yt-Yt-1} = ¼ {9.908 – 4,512 9.908 – 8.917} Universitas Sumatera Utara = ¼ {9.908 – 0,375 991} = ¼ 9.536 = 2.384 Yt2 =14{Yt-1,512Yt-Yt-1} = ¼ {9.908 – 1,512 9.908 – 8.917} = ¼ {9.908 – 0,125 991} = ¼ 9.784 = 2.446 Yt3 =14{Yt+1,512Yt-Yt-1} = ¼ {9.908 + 1,512 9.908 – 8.917} = ¼ {9.908 + 0,125 991} = ¼ 10032 = 2.508 Yt4 =14{Yt+4,512Yt-Yt-1} = ¼ {9.908 + 4,512 9.908 – 8.917} = ¼ {9.908 + 0,375 991} = ¼ 10280 = 2.570 Contoh perhitungan interpolasi data PAD sektor pariwisata tahun 2008 sebagai berikut yaitu : Yt1 =14{Yt-4,512Yt-Yt-1} = ¼ {58.950.182 – 4,512 58.959.182 – 56.011.233} = ¼ {58.950.182 – 0,375 294.7949} = ¼ 57.853.701 = 14.463.429 Yt2 =14{Yt-1,512Yt-Yt-1} = ¼ {58.950.182 – 1,512 58.959.182 – 56.011.233} = ¼ {58.950.182 – 0,125 294.7949} = ¼ 58.590.688 = 14.467.672 Yt3 =14{Yt+1,512Yt-Yt-1} = ¼ {58.950.182 + 1,512 58.959.182 – 56.011.233} = ¼ {58.950.182 – 0,125 294.7949} = ¼ 59.327.676 = 14.831.919 Yt4 =14{Yt+4,512Yt-Yt-1} = ¼ {58.950.182 + 4,512 58.959.182 – 56.011.233} = ¼ {58.950.182 + 0,375 294.7949} = ¼ 60.064.663 = 15.016.166 Dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana, dibentuk fungsi persamaan pengaruh jumlah wisatawan terhadap PAD sektor pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah. Seluruh varaibel tersebut secara serentak dimasukkan kedalam persamaan regresi sederhana, diperoleh hasil sebagai berikut: Y = 194027,148 + 5912,241 X1 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Variabel Koefisien t-hitung Signifikan Konstanta Jumlah Wisatawan 194027,148 5912,241 23,464 0,000 R t-tabel 2 F-hitung F-tabel tn 0,975 2,120 550,543 4,60 Tidak nyata Nyata Sumber : Data Primer diolah, 2012 Berdasarkan uji F dari penghitungan model statistik regresi linier sederhana, diperoleh nilai F-hitung F table 550,543 4,60, hal tersebut menunjukkan varaibel jumlah wisatawan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah sektor pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah. Koefisien determinan R squared R 2 Berdasarkan uji t jumlah wisatawan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada pengujian α 5 terhadap Pendapatan Asli Daerah sektor pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah, di mana nilai t-hitung lebih besar dari t- tabel 23,464 2,120. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu jumlah wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah setor pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah. = 0,975, artinya variasi variabel bebas jumlah wisatawan mampu menjelaskan variasi varaibel terikat Pendapatan Asli Daerah sektor pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 97,5 sedangkan sisanya sebesar 2,5 dijelaskan varaibel lain tetapi tidak disertakan dalam model persamaan estimasi. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah melalui Dinas Pariwisata Seni dan Budaya menetapkan visi organisasi sebagai acuan kerangka strategis Universitas Sumatera Utara pengembangan kepariwisataan Kabupaten Tapanuli Tengah secara modern yang dapat diterima masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan serta mendorong pembangunan daerah dan memberikan kontribusi bagi pemasukan Pendapatan Asli Daerah PAD. Untuk merealisasikan visi tersebut, ditetapkan misi Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai berikut : 1. Memanfaatkan potensi pariwisata minat khusus secara optimal 2. Memberdayakan secara maksimal objek dan daya tarik wisata operasional dan potensial serta agrowisata 3. Keberpihakan kepada pengusaha menengah ke bawah serta masyarakat, khususnya pengusaha dan masyarakat lokal 4. Peningkatan kemitraan antara berbagai instansi teknis pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan yang saling terkait 5. Peningkatan kualitas aparatur pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat terkait 6. Membina budaya sebagai asset pariwisata 7. Mendorong pembangunan prasarana, sarana dan fasilitas wisata 8. Peningkatan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran wisatawan 9. Menumbuh kembangkan sadar wisata di tengah-tengah masyarakat 10. Membina usaha pariwisata baik yang telah ada maupun yang akan dibangun Untuk meningkatkan penerimaan PAD dari sektor pariwisata seiring dengan konsep pengembangan yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, maka perlu segera dibenahi dan dilengkapi sarana maupun prasarana di lokasi objek wisata potensial sehingga PAD dari sektor pariwisata di Universitas Sumatera Utara lokasi wisata potensial ini dapat terangkat. Hal ini didasari oleh dasar pemikiran strategi pengembangan pariwisata yang tidak hanya tertumpu pada daerah pusat pertumbuhan growth pole, tetapi juga perlu diimbangi dengan penyebaran pusat- pusat pertumbuhan terutama diarahkan pada lokasi objek wisata potensial di Kabupaten Tapanuli Tengah. Potensialitas lokasi objek wisata masih banyak yang belum dikembangkan dan dikelola dengan baik mengingat keterbatasan dana pemerintah. Namun masyarakat dan pihak swasta sangat concern dalam mendukung pengembangan pariwisata di daerah ini, maka seyogyanya penerimaan PAD dari sektor pariwisata ini dapat dimanfaatkan kembali bagi pembangunan sarana maupun prasarana seperti jaringan transportasi menuju lokasi objek wisata potensial yang belum tergali secara optimal. Selain itu, dengan keseriusan pemerintah mengundang investor yang bersedia membangun sarana hotel atau penginapan di lokasi objek wisata potensial dapat membuka jalan bagi pengembangan pariwisata di kawasan wisata potensial Kabupaten Tapanuli Tengah. Upaya-upaya seperti ini selanjutnya memberi impact positif bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sehingga secara langsung maupun tidak langsung penerimaan pajak dan retribusi dari rangkaian kegiatan kepariwisataan ini akan mendorong meningkatnya PAD Kabupaten Tapanuli Tengah. Pengembangan pariwisata mencakup dua dimensi, yaitu ekonomi dan sosial budaya. Dimensi ekonomi pengembangan pariwisata merupakan bagian dari upaya peningkatan daya saing sekaligus meningkatkan devisa. Sebagaimana ditunjukkan oleh hasil penelitian, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami penurunan yang signifikan. Universitas Sumatera Utara Hal ini disebabkan oleh situasi politik dan keamanan dalam negeri. Oleh sebab itu, dalam jangka pendek pengembangan sektor pariwisata diprioritaskan pada upaya pemulihan citra pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai daerah wisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Dalam jangka menengah, upaya yang dilakukan adalah meletakkan landasan yang kukuh bagi pengembangan pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah sehingga mendukung citra Provinsi Sumatera Utara sebagai daerah tujuan wisata yang berbudaya tinggi dalam peta kepariwisataan dunia melalui pengembangan produk pariwisata dan pengembangan pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan jumlah wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan meningkatkan minat investor untuk membangun objek-objek wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kegiatan yang patut dikembangkan untuk tujuan pengembangan pariwisata di Kabupaten Tapanuli Tengah di masa mendatang adalah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan studi analisis pasar pariwisata; 2. Merumuskan strategi pemasaran pariwisata dengan penekanan pada keterpaduan antara produk dan pemasaran pariwisata, termasuk pengembangan sistem informasi jaringan pariwisata antar daerah dalam rangka mendukung penguatan dan pengembangan promosi pariwisata terpadu ke pasar global; Universitas Sumatera Utara 3. Melaksanakan even-even dan hiburan pada lokasi wisata potensial secara terjadwal yang tertuang dalam kalender kegiatan wisata dengan kualitas yang semakin meningkat; 4. Pemasaran paket-paket pariwisata melalui travel biro; 5. Memberikan pembinaan bagi wartawan untuk menulis laporan dan artikel kepariwisataan di media massa; 6. Meningkatkan distribusi pelayanan informasi antara lain dengan penerbitan dan penyebaran brosur dan leaflet tentang kepariwisataan Kabupaten Tapanuli Tengah; 7. Mengembangkan kerjasama luar negeri antara lain mengundang tour operator mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Tapanuli Tengah. Selain itu perlu juga ditingkatkan program pengembangan dan perluasan diversifikasi produk dan kualitas pariwisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, kesenian dan kebudayaan lokal serta sumber daya alam panorama dengan tetap memperhatikan kelestarian seni dan budaya tradisional serta kelestarian lingkungan hidup setempat. Untuk mewujudkan tujuan ini, perlu dilakukan beberapa pembenahan sebagai berikut : 1. Rehabilitasi tempat duduk selter, rumah ibadah dan fasilitas telekomunikasi pada kawasan wisata. 2. Pelabelan produk rumah makanrestoran halal untuk konsumsi wisatawan. 3. Penataan lingkungan dan fasilitas objek wisata. 4. Peningkatan kemampuan lembaga pelayanan publik melalui peningkatan kualitas SDM kepariwisataan dan penyediaan peraturan terkait yang kondusif Universitas Sumatera Utara bagi pengembangan industri pariwisata dan penyediaan kerjasama antar propinsi dan antar kabupatenkota dalam pengembangan pariwisata. 5. Peningkatan sarana dan prasarana transportasi yang memperlancar aksesibilitas wisatawan ke lokasi objek wisata. 6. Peningkatan masyarakat sadar wisata melalui perilaku dan budaya terutama pada lokasi objek wisata. 7. Meningkatkan kesadaran tugas dan tanggung jawab seluruh stake holders melalui inisiatif forum lintas pelaku pariwisata. 8. Meningkatkan sinergi pengembangan produk kepariwisataan lintas kotakabupaten. Pengembangan wilayah yang terjadi dalam penelitian ini di Kecamatan Pandan dengan adanya objek wisata di Kecamatan Pandan akan menarik minat wisatawan untuk datang yang konsekuensinya akan mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan, memberikan dampak positif dalam jenis dan skala usaha sehingga memperoleh keuntungan yang lebih banyak dan mencukupi kebutuhan keluarga. Pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki fungsi penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat lokal di beberapa lokasi objek wisata. Jenis pekerjaan masyarakat yang berkembang utamanya adalah di sektor jasa berupa perhotelan, restoran, rumah makan serta pemilik boat yang mampu menyerap angkatan kerja.Keberadaan hotel berbintang, hotel melati maupun losmen atau penginapan yang tersebar di setiap lokasi objek wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah sangat potensial, mampu menyerap angkatan kerja penduduk lokal. Fungsi penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata yang berkembang di Universitas Sumatera Utara Kabupaten Tapanuli Tengah juga dapat dilihat dari banyaknya anggota masyarakat yang membuka warungrumah makanrestoran di lokasi wisata Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Restoran ini umumnya mempergunakan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat penduduk lokal.

4.4. Pengaruh Kunjungan Wisatawan terhadap Pendapatan Pemilik