Vitasari 2007 meneliti tentang ”Penerapan Analisis Varians Sebagai Kontrol Efisiensi Biaya Produksi pada PT Mubarokfood Cipta Delicia Kudus’
mengemukakan bahwa dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan variabel kajian biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik dan metode pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif persentase, analisis Statistical
Quality Control, dan analisis varians selisih. Berdasarkan analisis deskriptif persentase, tingkat efisiensi biaya produksi untuk jenang halus dan jenang merah
maupun tingkat efisiensi total biaya produksi jenang menunjukkan adanya perbedaan, namun setelah dianalisis dengan Statistical Quality Control biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik biaya overhead pabrik variabel maupun tetap masih berada pada daerah in control. Dari
analisis varians diketahui bahwa selisih biaya bahan baku disebabkan selisih harga, selisih biaya tenaga kerja langsung disebabkan selisih efisiensi upah
langsung, dan selisih biaya overhead pabrik disebabkan selisih terkendalikan dan selisih volume.
B. Pengertian Laba Bersih
Penghasilan bersih laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi atau penghasilan per
saham. Adapun unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih laba adalah penghasilan dan beban.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2008: 13 mendefinisikan penghasilan dan beban sebagai berikut:
1. Pengahasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Pengahasilan income meliputi baik pendapatan revenue maupun keuntungan gains. Pendapatan
timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan sedangkan keuntungan laba penghasilan yang mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan biasa. Laba profit merupakan selisih bersih antara pendapatan dengan pengeluaran.
2. Beban expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal. Salah satu indikator keberhasilan perusahaan adalah kemampuan
mencetak laba secara efisien, yaitu bahwa manajer perusahaan tersebut mampu membukukan pendapatan dan sales yang signifikan, dan dalam waktu yang sama
manajer mampu meminimalisir biaya–biaya. Mengingat laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya, maka ukuran efisiensi dapat dilihat dengan
membandingkan rasio antara laba terhadap pendapatan. Rasio ini terkenal dengan sebutan NPM Net Profit Margin, yaitu rasio yang membandingkan
antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan bersih untuk menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
berapa bagian dari penjualan bersih yang menjadi laba setelah bunga dan pajak. NPM tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
Sales Total
Tax After
Income Net
NPM =
Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih perusahaan-perusahaan terhadap total penjualan. Semakin tinggi rasio ini, semakin menguntungkan
karena laba bersih perusahaan makin besar. Selain itu, tingginya NPM menyiratkan keahlian manajer dalam mencetak laba dengan meminimalisir biaya–
biaya. Investor di bursa seringkali mengkaitkan antara NPM terhadap return saham, dimana perusahaan dengan NPM yang tinggi dipersepsikan sebagai
perusahaan yang memiliki prospek baik di masa datang.
C. Biaya 1. Pengertian Biaya