Metode Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian Asumsi Klasik

b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data peneliti dibantu dengan aplikasi komputer, yaitu dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions SPSS 16.00 for Windows. Persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Rasio Net Profit Margin a = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien regresi X 1 = Efisiensi biaya tenaga kerja langsung X 2 = Efisiensi biaya overhead pabrik e = Standard error

c. Pengujian Asumsi Klasik

Syarat-syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh model regresi sebelum data dianalisis adalah:

1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng Situmorang, dkk., 2008: 55. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, dan kolmogrov- sminorv. Universitas Sumatera Utara

2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas merupakan pengujian apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut Situmorang, dkk., 2008: 63. Uji heteroskedastisitas ini menggunakan pendekatan grafik dan uji Glejser.

3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Situmorang, dkk., 2008: 78. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan uji Durbin Watson DW. 4 Uji Multikolinieritas Menurut Situmorang, dkk. 2008: 96 uji multikolinieritas merupakan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang dapat menjelaskan dari model regresi. Untuk mengetahui adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya Tolorance dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: a VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. b VIF 5, maka tidak terdapat multikolinieritas. c Tolorance 0,1, maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. d Tolorance 0,1, maka tidak terdapat multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara

d. Uji Hipotesis 1 Uji Simultan dengan F-Test ANOVA