31
BAB III PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan
Menurut Veithzal et al. 2007:616, “Laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum tentang status keuangan dari individu, asosiasi, atau organisasi bisnis”. Menurut Kasmir 2008:253, “Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi
keuangan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut”.
Laporan keuangan dapat dipahami sebagai bentuk pencatatan keuangan secara sistematis dan metodologis tentang posisi keuangan maupun hasil operasi
keuangan pada suatu periode waktu tertentu. Dalam laporan keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan dan jenis-jenis kekayaan yang dimiliki.
Keuntungan dengan membaca laporan keuangan ini adalah, pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang
dimilikinya. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari : a.
Neraca Neraca adalah suatu laporan keuangan yang diterbitkan setiap hari kerja
oleh satuan kerja akunting. Laporan tersebut menunjukkan posisi saldo serta mutasi-mutasi dari rekening-rekening subgrup yang dikelola oleh satuan kerja
akunting yang bersangkutan. Aktiva bank pada umumnya terdiri atas alat-alat likuid, aktiva produktif,
dan aktiva tidak produktif. Sisi pasiva menggambarkan kewajiban bank yang
berupa klaim pihak ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalam bentuk rekening giro, deposito berjangka tabungan, dan instrumen
kewajiban lainnya, serta ekuitas yang menggambarkan nilai buku pemilik saham bank. Dengan demikian, neraca memberikan gambaran harta kekayaan, utang, dan
modal bank, serta memperlihatkan gambaran tentang posisi keuangan suatu bank pada suatu saat tertentu.
b. Laporan Laba-Rugi
Laporan perhitungan laba rugi bank profit and loss statement atau lebih dikenal dengan income statement dari suatu bank umum adalah suatu laporan
keuangan bank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan nonoperasional bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.
Laporan laba rugi harus disusun berdasarkan ketentuan tentang bentuk yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia, serta harus dilaporkan dan diumumkan
melalui media cetak yang memiliki peredaran yang luas. Laporan bulanan harus dilaporkan setiap bulan, laporan triwulanan dilakukan untuk masing-masing posisi
akhir bulan Maret, Juni, September, dan Desember tahun yang bersangkutan. Keterlambatan penyampaian serta bentuk laporan yang tidak mengikuti standar
Bank Indonesia akan dikenakan sanksi. c.
Laporan Arus Kas Analisa laporan arus kas memperlihatkan kemampuan manajemen mengatur
kas perusahaan yang menunjukkan sumber dana kas dan penggunaan dana kas dalam suatu periode tertentu.
Laporan arus kas menghubungkan antara dua neraca dengan laporan laba- rugi periode terakhir yang dapat mengevaluasi berapa banyak uang kas yang
dihasilkan perusahaan dan untuk apa saja uang kas tersebut telah dipergunakan. Menurut Faisal 2003:120, “Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan
jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos-pos
tertentu baik dalam neraca maupun laporan laba-rugi”. d.
Laporan Komitmen dan Kontinjensi Laporan komitmen adalah suatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yang
tidak dapat dibatalkan sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati dipenuhi. Laporan Kontinjensi adalah tagihan atau kewajiban bank
yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak terjadi satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.
e. Catatan atas Laporan Keuangan