Latar Belakang Analisis Rasio Keuangan Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Menurut Rivai et al. 2012:1, “Bank dapat diartikan sebagai badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran”. Sedangkan menurut Sastradipoera 2001:17, “Lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat”. Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”. Undang- undang tersebut juga menjelaskan bahwa “Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Menurut Abdullah 2003:120, “Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos- pos tertentu baik dalam neraca maupun laporan laba-rugi”. Menurut Wild et al. 2005 : 36, “Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut”. Dari definisi ini rasio dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut Harahap 2008:297-298, “Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Analisis rasio keuangan pada industri perbankan dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan yang terjadi”. Rasio yang biasa digunakan dalam hal untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Penilaian keputusan berinvestasi dalam pasar modal dan menilai sehat atau tidaknya suatu perusahaan, biasanya dinilai melalui kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dinilai berdasarkan analisis laporan keuangan maupun analisis rasio keuangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Kasmir 2008:253, “Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan keuangan akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan keuangan juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan dengan membaca laporan keuangan, pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. Laporan keuangan bank umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan likuiditas aktiva produktif, rasio keuangan dan laporan posisi keuangan”. PT. Bank Mandiri Persero Tbk, merupakan salah satu bank pemerintah yang ada di Indonesia. Yang kegiatannya hampir sama dengan bank-bank lain, seperti menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa perbankan berupa save deposit box , kliring, giro, RTGS Real Time Gross Settlement, bank garansi, TT Telegrafic Transfer, dll. Dari hasil kegiatan tersebut, kita dapat menganalisis kinerja suatu bank agar dapat diketahui apakah pengelolaan keuangannya sudah efektif, efisien, dan seberapa besar pertumbuhan keuangannya. Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan operasinya. Melihat begitu pentingnya menganalisis kinerja bank pada industri perbankan dan mengingat pentingnya laporan keuangan bagi banyak pihak untuk menghadapi persaingan di bidang perbankan yang semakin ketat, maka penulis melakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan keuangan dengan judul “Analisis Rasio Keuangan PT. Bank Mandiri Persero Tbk”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan masalah: bagaimana kondisi kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Persero Tbk, yang diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas pada periode 2010-2014.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi kinerja keuangan pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk, yang diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas pada periode 2010-2014.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dengan diadakannya penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Sebagai menambah dan mengembangkan wawasan serta pengetahuan peneliti dalam memahami teori manajemen keuangan, khususnya mengenai rasio keuangan sebagai salah satu alat penilaian kinerja keuangan perusahaan. 2. Bagi PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Sebagai bahan masukan dan rujukan bagi pimpinan dan pihak manajemen untuk memperbaiki kondisi kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Persero Tbk, serta menyusun rencana dan kebijakan keuangan dimasa mendatang. 3. Bagi Peneliti Lainnya Sebagai bahan masukan dan sumber informasi penting bagi pihak-pihak yang memerlukan dalam rangka menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya atau sebagai referensi bagi penelit selanjutnya.