Umur dan Jenis Kelamin

2,7 0,9 7,4 12,7 14,5 9,1 0,9 1,8 1,8 8,2 12,7 15,5 9,1 2,7 20,0 10,0 0,0 10,0 20,0 Proporsi U m u r T a h u n Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Pada hasil penelitian ini terjadinya penurunan penderita kanker colorectal mempunyai keterkaitan dengan jumlah penderita kanker colorectal yang datang berobat ke RSU Dr. Pirngadi Medan mengalami penurunan selama tahun 2005-2009.

6.2. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Colorectal

Berdasarkan Sosiodemografi

6.2.1. Umur dan Jenis Kelamin

Distribusi proporsi penderita kanker colorectal berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dirawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.2. Diagram Bar Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 Dari gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker colorectal pada laki-laki telah ada pada kelompok umur 16-25 tahun 2,7, menurun pada kelompok umur 26-35 tahun 0,9, kemudian terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada kelompok umur 56-65 tahun 14,5. Proporsi penderita kanker 76-80 66-75 56-65 46-55 36-45 Universitas Sumatera Utara colorectal kembali menurun pada kelompok umur 66-75 tahun 9,1 dan 76-80 tahun 0,9. Proporsi penderita kanker colorectal pada perempuan telah ada pada kelompok umur 16-25 tahun 1,8, menurun pada kelompok umur 26-35 tahun 1,8, kemudian terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada kelompok umur 56-65 tahun 15,5. Proporsi penderita kanker colorectal kembali menurun pada kelompok umur 66-75 tahun 9,1 dan 76-80 tahun 2,7. Proporsi penderita kanker colorectal terbanyak pada perempuan 51,8 sedangkan pada laki-laki 48,2 dengan sex ratio 93. Hal ini bukan berarti jenis kelamin perempuan lebih beresiko untuk terkena kanker colorectal, namun dapat dilihat dengan keterkaitannya terhadap jumlah penderita kanker colorectal yang datang berobat ke RSU Dr. Pirngadi Medan yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Kejadian kanker colorectal mulai meningkat setelah usia 35 tahun dan meningkat dengan cepat setelah usia 50 tahun. Lebih dari 90 dari kanker colorectal terjadi setelah usia 50 tahun. Kejadian kanker colorectal sama pada pria dan wanita. 10,47 Pada gambar, dapat dilihat bahwa kelompok umur 16-25 tahun juga beresiko untuk terkena kanker colorectal. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pola makan yang salah dimana pada kelompok umur 16-25 tahun telah banyak mengkonsumsi makan makanan cepat saji, tinggi lemak dan protein serta rendah serat yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker colorectal. Universitas Sumatera Utara Serat makanan akan menyerap air di dalam colon, sehingga volume feses menjadi lebih besar dan akan merangsang syaraf pada rectum, sehingga menimbulkan keinginan untuk defekasi. Dengan demikian tinja yang mengandung serat akan lebih mudah dieliminir atau dengan kata lain transit time yaitu kurun waktu antara masuknya makanan dan dikeluarkannya sebagai sisa makanan yang tidak dibutuhkan tubuh menjadi lebih singkat. Waktu transit yang pendek, menyebabkan kontak antara zat-zat iritatif dengan mukosa colorectal menjadi singkat, sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit di colon dan rectum. 34 Berdasarkan penelitian Slattery 2004 dengan desain case-control kanker rectal berbanding terbalik dengan konsumsi sayur-sayuran OR: 0.72; 95 CI: 0,54- 0,98, buah OR: 0.73; 95 CI: 0,53-0,99, dan produk gandum OR: 0,69; 95CI: 0,51-0,94. Asupan tinggi serat mengurangi resiko kanker rectal OR: 0,54; 95 CI: 0,37-0,78. Penurunan resiko kanker rectal berhubungan dengan konsumsi sayur- sayuran OR: 0,48; 95 CI: 0,29-0,80, buah OR: 0,63; 95 CI: 0,38-1,06 dan serat OR: 0,40; 95 CI: 0,22-0,71. 47 Universitas Sumatera Utara 56,4 19,1 13,6 5,5 3,6 1,8 10 20 30 40 50 60 70 Batak Jawa Tidak tercatat Minang Aceh Melayu P ro p o rs i Suku