52,2 54,5
44,9 36,4
2,9 9,1
10 20
30 40
50 60
70
Colon Rectum
P ro
p o
rs i
Letak Kanker
Keluhan Utama
Perubahan Kebiasaan BAB + BAB berdarah
Nyeri pada Bagian Perut Bawah
Benjolan dan Nyeri Sekitar Anus
6.9. Analisa Statistik
6.9.1. Keluhan Utama Berdasarkan Letak Kanker
Distribusi proporsi keluhan utama penderita kanker colorectal berdasarkan letak kanker yang dirawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.14. Diagram Bar Keluhan Utama Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Letak Kanker yang Dirawat Inap di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.14. dapat dilihat bahwa dari seluruh penderita kanker colorectal dengan letak kanker di colon, penderita yang mengalami perubahan
kebiasaan buang air besar BAB dan BAB berdarah 52,2, nyeri pada bagian perut bawah 44,9 dan benjolan dan nyeri sekitar anus 2,9. Dari seluruh penderita
kanker colorectal dengan letak kanker di rectum, penderita yang mengalami perubahan kebiasaan buang air besar BAB dan BAB berdarah 54,5, nyeri pada
bagian perut bawah 36,4 dan benjolan dan nyeri sekitar anus 9,1. Gangguan kebiasaan buang air besar yang terjadi meliputi kejadian diare dan juga sulit buang air
besar.
Universitas Sumatera Utara
27,3 23,8
68,2 68,2
4,5 8,0
10 20
30 40
50 60
70
Biaya Sendiri Bukan Biaya Sendiri
P ro
p o
rs i
Sumber Biaya
Penatalaksanaan Medis
Bedah Non-bedah
Bedah + Non-Bedah
Pada penderita kanker colon sebelah kiri dan kanker rectum, keluhan yang sering terjadi adalah gangguan pada kebiasaan buang air besar baik konstipasi
maupun diare serta sering terjadi perdarahan yang segar dan bercampur lendir.
29
Pada penderita kanker colorectal, proporsi penderita dengan keluhan gangguan kebiasaan buang air besar terjadi sekitar 43. Keluhan lain yang sering
muncul adalah pendarahan anus, sakit perut, dan gangguan usus atau perforasi. lesi sisi kanan lebih cenderung berdarah dan menyebabkan diare, sedangkan tumor sisi
kiri biasanya menunjukkan terjadinya obstruksi usus.
10
Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 3 sel 50,0 expected count yang besarnya kurang dari 5.
6.9.2. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Sumber Biaya
Distribusi proporsi penatalaksanaan medis penderita kanker colorectal berdasarkan sumber biaya yang dirawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun
2005-2009 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.15. Diagram Bar Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker
Colorectal Berdasarkan Sumber Biaya yang Dirawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 6.15. dapat dilihat bahwa dari seluruh penderita kanker colorectal dengan sumber biaya sendiri, penderita yang mendapat penatalaksanaan
medis bedah 27,3, non-bedah 68,2 dan bedah serta non-bedah 4,5. Dari seluruh penderita kanker colorectal dengan sumber biaya bukan biaya sendiri Askes dan
Jamkesmas, penderita yang mendapat penatalaksanaan medis bedah 23,9, non- bedah 68,2 dan bedah serta non-bedah 8,0.
Hal ini dimungkinkan karena banyak dari penderita kanker colorectal yang tidak mau atau pihak keluarga tidak menyetujui untuk dilakukan tindakan
pembedahan, melainkan lebih memilih kemoterapi. Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Ini adalah terapi sistemik, yang berarti
bahwa obat menyebar ke seluruh tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker. Kemoterapi ini juga mampu untuk menghancurkan sel-sel kanker yang sifatnya
mikroskopik.
7
Analisa statistik dengan uji chi-square diperoleh p 0,05 p=0,833. Hal ini berarti tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan medis
berdasarkan sumber biaya.
Universitas Sumatera Utara
32,1 11,4
36,4 58,5
82,9 63,6
9,4 5,7
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pulang Berobat Jalan
Pulang Atas Permintaan Sendiri
Meninggal
Penatalaksanaan Medis
Bedah Non-Bedah
Bedah+Non Bedah
6.9.3. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang