Menurut Wirawan faktor-faktor laju reaksi dapat dibedakan menjadi:
32
1 Sifat Kimia
Sifat kimia pereaksi merupakan hal mendasar yang membedakan laju suatu reaksi dengan reaksi lainnya.
2 Pengaruh Konsentrasi
Laju reaksi akan naik dengan bertambahnya konsentrasi pereaksi dan sebaliknya.
3 Pengaruh luas permukaan bidang sentuh.
Semakin besar kemungkinan partikel-partikel untuk bertemu sehingga bereaksi dan laju reaksi semakin naik dan sebaliknya.
4 Pengaruh suhu
Sebagian besar reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi dan sebaliknya.
5 Pengaruh katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat mengubah laju reaksi kimia tanpa mengalami perubahan secara kimiawi di akhir reaksi.
32
Wirawan, Super Kimia SMA, Jakarta: Wahyumedia, 2010, h. 190
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi 1.
Konsentrasi 2.
Luas Permukaan 3.
Pengaruh Suhu
4.
Pengaruh Katalis
1. Guru lebih suka menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau
referensi lain. 2.
Siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri.
3. Keterampilan proses sains sebagai kemampuan dasar siswa pada
pembelajaran IPA tidak menjadi penilaian utama dalam evaluasi praktikum di sekolah
4. Pengukuran hasil belajar IPA hanya mengukur pada aspek kognitif saja
sehingga guru yang mengajar hanya mengejar target nilai yang sudah ditetapkan.
Model Pembelajaran yang efektif untuk membuat variasi suasana pola pembelajaran kelas dan memberi kesempatan siswa untuk berpikir mandiri.
Keterampilan Proses Sains KPS Siswa yang Meningkat Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Sains Siswa
Inisiasi Eksplorasi
Koleksi Seleksi
Formulasi Presentasi
Penilaian Kimia
Membuat Hipotesis Interpretasi Data
Observasi Merencanakan Percobaan
Berkomunikasin Menerapkan
Konsep Menggunakan alat dan bahan
C. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Memi Malihah dengan judul pengaruh
model guided inquiry inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi, menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil
belajar kimia menggunakan inkuiri terbimbing lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan model konvensional.
33
2. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Ummi Kalsum dengan
judul penerapan model pembelajaran guided inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa di SMA Triguna Utama, Ciputat
menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa semakin meningkat pada siklus I dan II.
34
3. Penelitian yang dilakukan oleh Endah Puspita Sari dengan judul
pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing guided inkuiri terhadap keterampilan proses sains, menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak. Dengan demikian model pembelajaran inkuiri terbimbing
berpengaruh terhadap keterampilan proses sains.
35
4.
Penelitian yang dilakukan oleh Remziye ERGÜL dkk. di Universitas
Uludag Turkey dengan judul the effects of inquiry-based science teaching on elementary school students’ science process skills and
science process skills and science attitudes, menunjukkan bahwa nilai-
nilai kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol berdasarkan nilai rata-rata, baik kelas 4-6 dan kelas 7-8 memiliki
keterampilan proses dan sikap terhadap ilmu pengetahuan. Hasil dari
33
Memi Malihah, Pengaruh Model Guided Inquiry Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Laju Reaksi
, Skripsi tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta, 2012.
34
Ummi Kalsum, Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa.
Skripsi tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta, 2010.
35
Endah Puspita Sari, Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Guided Inkuiri Terhadap Keterampilan Proses Sains,
Skripsi tidak diterbitkan: FITK UIN Jakarta, 2011.