Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan Temperatur ºC Penetrasi cahaya m Intensitas Cahaya pH Derajat keasaman Salinitas DO Disolved Oxygen BOD

2.3 Pengambilan Sampel Ikan

Pengambilan sampel ikan dilaksanakan pada pagi sampai siang hari, yaitu mulai jam 08.00 sampai 10.00 WIB, dan pada sore sampai malam hari pada jam 17.00 sampai jam 19.00 WIB. Pengambilan sampel menggunakan jala dengan diameter 3 meter dan lebar mata jala 1,5 cm dengan keliling jala 9,32 meter. Pengambilan sampel ikan dilakukan sebanyak 30 kali ulangan pada masing-masing stasiun pengamatan. Ikan yang diperoleh akan diambil beberapa sampel 3-5 sampel dari setiap jenis ikan yang didapat dan dikumpulkan dalam toples kaca atau plastik. Sampel kemudian akan di foto pada kertas grafik, dan diberi alkohol 70 sebagai pengawet. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi FMIPA USU. Sampel diamati dan diukur morfometrinya dengan mengunakan jangka sorong, pinset, kamera digital, kertas grafik, alat tulis dan selanjutnya di identifikasi dengan menggunakan buku identifikasi Saanin 1968, dan Kottelat et al 1993.

2.4 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan

Pengukuran faktor fisik kimia perairan yang dilakukan di lapangan diukur pada setiap titik. Sedangkan pengukuran faktor fisik kimia yang dilakukan di laboratorium dilakukan dengan membuat sampel air laut menjadi sampel komposit. Faktor fisik kimia perairan yang diukur mencakup:

a. Temperatur ºC

Pengukuran temperatur dilakukan dengan menggunakan alat termometer, diambil 1 ember sampel air, kemudian dimasukkan termometer kedalamnya, biarkan beberapa saat lalu dibaca skala dari termometer tersebut dan di catat. Universitas Sumatera Utara

b. Penetrasi cahaya m

Penetrasi Cahaya diukur dengan menggunakan keping sechii yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping sechii tidak terlihat lagi dari permukaan, kemudian diukur panjang tali yang masuk kedalam air.

c. Intensitas Cahaya

Intensitas Cahaya diukur dengan menggunakan lux meter yang diletakkan kearah datangnya cahaya, kemudian dibaca angka yang tertera pada lux meter tersebut.

d. pH Derajat keasaman

Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil. Kemudian dibaca angka konstan yang tertera pada pH meter tersebut.

e. Salinitas

Pengukuran salinitas dilakukan dengan menggunakan alat refrakto meter. Kemudian diambil sampel air sebanyak 1 tetes lalu ditetesi pada permukaan alat refraktometer, dilihat batas akhir pada skala.

f. DO Disolved Oxygen

Disolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan metode Winkler dengan menggunakan reagen-reagen kimia yaitu MnSO 4 , KOHKI, H 2 SO 4 , Na 2 S 2 O 3 , dan amilum. dengan memasukkan sampel air kedalam botol winkler, kemudian dilakukan pengukuran oksigen terlarut, bagan kerja terlampir Lampiran B. Universitas Sumatera Utara

g. BOD

5 Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan menggunakan metode Winkler. Sampel air diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20 o C. Setelah 5 hari kemudian diukur nilainya dengan metode winkler dimana nilai BOD 5 didapat dari pengurangan DO awal – DO akhir, bagan kerja terlampir Lampiran C.

h. Kejenuhan Oksigen