Indonesia Equity, dan
Gross Profit Margin
perubahan laba. Secara parsial, hanya variabel
Debt Ratio
yang berpengaruh secara
signifikan, sedangkan variabel lainnya tidak
berpengaruh secara parsial terhadap
perubahan laba
Sumber: Data diolah penulis, 2010
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian teori dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H
5
H
1
H
2
H
3
H
4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Data diolah penulis, 2010
Kerangka konseptual merupakan modal konseptual tentang bagaimana teori yang digunakan berhubungan dengan berbagai faktor yang telah penulis
identifikasikan sebagai masalah penting. Dalam teori analisa rasio keuangan, rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan Mathematical
Relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan menjelaskan tentang baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu
Pertumbuhan Laba
Y Current ratio
χ
1
Debt to Equity Ratio χ
2
Total asset turnover χ
3
Inventory Turnover χ
4
Universitas Sumatera Utara
perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard.
Laporan keuangan menjadi dasar perhitungan analisis rasio keuangan untuk berbagai tujuan. Salah satunya yaitu untuk memprediksi pertumbuhan laba
perusahaan. Rasio-rasio keuangan dikatakan berguna ketika rasio rasio ini dapat mengambarkan kinerja perusahaan dan membantu para pelaku bisnis, pihak
pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam membuat keputusan keuangannya.
Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah rasio keuangan yang terdiri dari rasio lancar current ratio,rasio hutang terhadap ekuitas debt to
equity ratio, , rasio perputaran total aktiva total assets turnover, dan perputaran persediaan inventory turnover. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan laba. Semakin tinggi current rasio maka semakin likuid dan akan semakin mudah
memperoleh pendanaan dari kreditor maupun investor untuk memperlancar kegiatan operasionalnya sehingga laba juga mengalami pertumbuhan atau
peningkatan. Sebaliknya, tingkat debt to equity ratio yang rendah menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat pengembalian yang
semakin tinggi. Sehingga investor cenderung memilih saham dengan debt to equity ratio yang rendah. Sedangkan total assets turnover sebanding dengan
current ratio, semakin tinggi total assets turnover maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dan
laba perusahaan juga dapat meningkat. Dan variabel independen terakhir yaitu
Universitas Sumatera Utara
inventory turnover juga sangat diharapkan oleh manajemen perusahaan mengalami kenaikan semakin tinggi. Dengan demikian, secara simultan rasio
keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba dan secara parsial current ratio, debt to equity, total assets turnover, dan inventory turnover berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba.
D. Hipotesis Penelitian