Rumusan Masalah Telaah Pustaka

22

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuatlah suatu perumusan mengenai masalah yang hendak diteliti sebagai landasan utama dalam penelitian sekaligus menjaga sinkronisasi dalam uraian penelitian. Untuk mempermudah penulisan dalam upaya menghasilkan penelitian yang objektif maka pembahasanya dirumuskan terhadap masalah sebagai berikut: 1. Bagamana kehidupan sosial orang Batak Toba di Desa Simanduma? 2. Bagaimana interaksi sosial antara orang Batak Toba dengan orang Pakpak di Desa Simanduma? 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui kehidupan sosial orang Batak Toba di Desa Simanduma 2. Untuk mengetahui interaksi sosial antara orang Batak Toba dengan Pakpak di Desa Simanduma Adapun mamfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjadi sebuah karya tulis skripsi, sebagai persyaratan untuk menjadi Sarjana Depertemen Ilmu Sejarah 2. Untuk dapat memberikan gambaran atau informasi yang jelas tentang kehidupan sosial orang Batak Toba di Desa Simanduma. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk referensi bahan perbandingan terhadap hasil penelitian yang telah ada sebelumnya maupun yang akan dilakukan Universitas Sumatera Utara 23

4. Telaah Pustaka

Penelitian merupakan masalah yang harus dipahami sehingga di perlukan beberapa referensi yang dapat di jadikan panduan penulis nantinya dalam bentuk tinjauan pustaka. Bagian ini berisi sistimatis tentang hasil-hasil penelitian terdahulu dan yang ada hubunganya dengan penelitian yang akan di lakukan dan harus di revisi terlebih dahulu di dalam proposal penelitian ini penulis menggunakan beberapa buku sebagai bahan referensi yang menimbulkan gagasan, konsep, teori,dan mengarah pada pembentukan hipotesa, dan sumber informasi atau pendukung. Ada beberapa buku yang mendukung dalam penelitian ini yang dapat dijadikan referensi adalah O.H.S. Purba dan Elvis F. Purba, dalam bukunya Migrasi Spontan Batak Toba Marserak: Sebab, Motip, dan Akibat Perpindahan Penduduk dari Dataran Tinggi Toba. Menjelaskan bahwa orang Batak Toba pada mulanya berdiam di sekitar danau Toba. Perkampungan leluhur mereka Siraja Batak adalah Sianjur Mula- Mula, di kaki Gunung Pusuh Buhit. Dalam buku ini juga membahas faktor yang mendorong perpindahan penduduk keluar dari Tapanuli Utara, Bagi orang Batak Toba, tanah merupakan salah satu faktor produksi yang paling penting dan sumber penghasilan utama. Begitu pula adat- istiadat berhubungan erat dangan tanah dan usaha pertanian tersebut. Pertambahan penduduk yang pesat di Tapanuli menimbulkan tekanan terhadap lahan pertanian dan perkampungan. Lahan yang semakin sempit dan kurang subur menjadi salah satu alasan mengapa orang Batak Toba berpindah. Selain itu keluarga- keluarga muda yang baru berumah- tangga Manjae mendorong penduduk mendirikan rumah- rumah baru dan bahkan membuka kampung baru. Kampung baru yang telah di buka menciptakan perpencaran dan jauh dari kampung induknya. Mereka mulai menyebar ke daerah yang lebih jauh di luar batas budaya sendiri. Inilah yang disebut dengan Marserak. Universitas Sumatera Utara 24 Seiring dengan perkembangan zaman, Marserak mengandung pengertian yang luas. Selain dari menyebar perpindahan dari kampung halaman keluar wilayah budaya sendiri, marserak memiliki arti mobilitas sosial dan ekonomi, pendidikan. Kemajuan zaman yang berkembang dan kebutuhan manusia yang semakin banyak menyebabkan pola hidup penduduk harus disesuaikan dengan perkembangan zaman tersebut. Buku ini penulis gunakan untuk melihat faktor-faktor perpindahan etnis Batak Toba ke Desa Simanduma. Soejono Soekanto, dalam “Sosiologi Suatu Pengantar” 1970 Perubahan sosial dipandang sebagai konsep yang serba mencakup seluruh kehidupan masyarakat baik dari tingkat individu, kelompok masyarakat yang mengalami perubahan hal yang penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek, perubahan pola pikir, prilaku, nilai sosial, interaksi sosial, norma-norma sosial, organisasi dan lapisan-lapisan masyarakat. Buku ini membantu penelitian untuk melihat Keberadaan orang Batak Toba di daerah tanoh Pakpak. Dalam bukunya Soejono Soekanto memaparkan Selain perubahan sosial juga membahas mengenai proses sosial dan interaksi sosial. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial dalam menjalani hidup sehari-hari. Interaksi sosial merupakan hubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu-individu, antara kelompok dan orang dengan kelompok dengan keterkaitan buku ini juga dapat menggambarkan interaksi sosial yang terjadi antara orang Batak Toba dengan orang Pakpak di Desa Simanduma. Koentjaraningrat, “Pengantar Ilmu Antropologi” Migrasi yang dilakukan orang Batak Toba keluar Tapanuli akan membawa kebudayaanya ke tempat migrasi sehingga terjadi Asimilasi dan akulturasi menurut, Koentjaraningrat adalah suatu proses sosial Universitas Sumatera Utara 25 yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara insentif. Sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran dan. Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan di olah dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Dengan adanya buku ini membantu penulis melihat bahwah komunikasi dengan penduduk asli yakni orang Pakpak yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda maka dari itu di perlukan komunikasi dan interaksi sosial agar tidak terjadi kesalah pahaman. Proses asimilasi dan akulturasi dengan keberadaan orang Batak Toba di Desa Simanduma yang memiliki perbedaan bahasa dan adat istiadat yang relatif memiliki perbedaan. Tetapi dalam hal ini orang Pakapak itu yang beradaptasi terhadap etnis Batak toba sehingga buku ini sangat membantu dalam penulisan ini.

5. Metode Penelitian