Jenis dan Sifat Penelitian Sumber Bahan Hukum

Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. 44 Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 45 Dengan demikian penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya, kecuali itu, maka diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan- permasalahan yang timbul dengan gejala bersangkutan. 46

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka sifat penelitian yang sesuai adalah penelitian yang bersifat deskriptif analistis, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh secara sistematis, faktual dan akurat tentang analisis yuridis kedudukan Bapepam setelah berlakunya Undang-undang no. 21 Tahun 2011 Tentang otoritas jasa keuangan. Jenis penelitian tesis ini adalah penelitian hukum normatif atau disebut sebaai penelitian doktrinal doctrinal research yaitu suatu penelitian yang menganalisis 44 Soejono Soekanto, Pengantar penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 12 45 Peter Mahmud marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: kencana, 2006, hlm. 35 46 Bambang Suggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997, hlm. 38 Universitas Sumatera Utara hukum baik yang tertulis di dalam buku law as it is written in the book, maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan law it is decided by the judge through judicial process. 47 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian normatif yang merupakan penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya. Penelitian hukum normatif dalam penelitian ini didasarkan data sekunder dan menekankan langkah-langkah spekulatif-teoritis dan analisis normatif-kualitatif. 48

2. Sumber Bahan Hukum

Ada pun yang menjadi sumber bahan hukum dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari: a. Bahan Hukum Primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahann hukum primer terdiri dari perundang- undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang- undangan dan putusan-putusan hakim. 49 47 Amiruddin dan Zainal Asikin, Metode Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006, hlm. 118 Bahan hukum primer yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang No. 6 Tahun 2009 jo Undang-undang No. 3 Tahun 2004 jo Undang-undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, Undang-undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa 48 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: UMM Press, 2007, hlm. 57 49 Ibid. hlm. 141 Universitas Sumatera Utara Keuangan dan risalah dalam pembuatan Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. b. Bahan Hukum Sekunder, berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku- buku teks, jurnal-jurnal hukum, dan komentar-komentar atas putusan pengadilan. 50 c. Bahan Hukum Tersier, berupa bahan-bahan yang berfungsi memberikan kejelasan pemahaman terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus-kamus hukum, ekonomi dan ensklopedia, majalah, surat kabar, internet dan sebagainya Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buku-buku teks, jurnal-jurnal hukum terkait, dan hasil penelitian dokumen terkait lainnya. 51

3. Teknik Pengumpulan Data .

Dokumen yang terkait

Pengawasan Terhadap Lembaga Dana Pensiun Setelah Berlakunya Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

7 172 125

PERANAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK) DALAM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN DI PASAR MODAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN.

0 0 2

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 12

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 2

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 25

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 38

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 25

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 12

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN (“UNDANG-UNDANG OJK”)

0 0 68