3. Perlindungan tehadap kesehatan manusia.
Limbah gipsum akan menghasilkan gas H
2
S dan gas SO
2
tidak hanya berbahaya terhadap lingkungan tapi juga berbahaya bagi manusia sehingga gipsum
perlu dilakukan daur ulang. Gas H
2
S pada manusia dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti rinitis, kegagalan saluran pernapasan akut, pneumoni dan dapat
menyebabkan kematian.
14
Gas SO
2
menyebabkan penyakit dalam dua keadaan yaitu keadaan akut dan keadaan kronis. Pada keadaan akut gas SO
2
akan menyebabkan terjadinya iritasi terhadap saluran pernapasan dan pada keadaan kronis dapat
menyebabkan terjadinya penurunan toleransi tubuh tehadap gas SO
2
yang dapat meningkatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan
,
kerusakan permanen paru-paru, bronkitis kronis serta empisema.
14
2.4.1 Syarat Daur Ulang Gipsum
Daur ulang gipsum dilakukan dengan beberapa syarat, diantaranya : 1.
Limbah gipsum yang dapat didaur ulang berasal dari tipe gipsum yang sejenis pemisahan dan pengelompokan limbah gipsum.
Tipe limbah gipsum merupakan faktor yang penting. Tipe gipsum yang berbeda jenis akan menghasilkan partikel gipsum yang berbeda. Partikel gipsum yang berbeda
akan memengaruhi perbandingan air dan bubuk dalam pemanipulasian gipsum yang dihasilkan.
5
Selain itu, tipe gipsum limbah yang tidak sejenis akan memengaruhi kekuatan kompresi gipsum daur ulang yang dihasilkan.
2. Pemurnian limbah harus dilakukan sebelum proses pemanasan.
Limbah yang ada harus dilakukan pengelompokan dan pemisahan agar diperoleh limbah yang murni dan sejenis. Pengelompokan limbah dapat dilakukan
secara manual dan mekanis.
12,35
Setelah dilakukan pengelompokan dilanjutkan dengan pemurnian untuk mendapatkan bubuk gipsum yang semurni mungkin.
Pemurnian dapat dilakukan secara fisik dengan menggunakan magnet yang akan memisahkan limbah gipsum dari bahan logam.
12
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Mekanisme Daur Ulang Gipsum
Mekanisme daur ulang adalah suatu proses yang digunakan untuk mengubah limbah menjadi bahan yang berguna. Mekanisme daur ulang ini harus menggunakan
pemanasan dalam proses pembentukannya dan menggunakan ukuran partikel yang kecil. Ibrahim 1995 dan Abideyo 2010 menyatakan gipsum dapat didaur ulang
dengan melakukan pemanasan.
12,15
Ibrahim dkk 1995 melakukan daur ulang dengan pemanasan di autoklaf.
15
Abideyo dan Bello 2010 melakukan penelitian gipsum tipe II dengan menggunakan oven pada suhu 120
o
C, 140
o
C, 160
o
C, 180
o
C dan 200
o
C.
12
Hasil penelitian Abideyo dan Bello didapatkan pemanasan pada suhu 160
o
C selama 60 menit menghasilkan kekuatan kompresi yang tinggi yaitu 273 kNm
2
.
12
Wijaya 2014 melakukan penelitian terhadap gipsum tipe III daur ulang dengan pemanasan
menggunakan oven suhu 130
o
Cdidapatkan kekuatan kompresi dengan rerata ± SD sebesar 2,38 ± 0,21 MPa dan pemanasan menggunakan oven suhu 160
o
C mempunyai rerata ± SD kekuatan kompresi sebesar 1,31 ± 0,16 MPa.
18
Wijaya melakukan pemanasan menggunakan oven selama 40 menit.
18
Santosa 2012 melakukan daur ulang gipsum dengan 2 kali pemanasan yaitu dengan pemanasan limbah gipsum di
oven suhu 105
o
C selama 1 jam kemudian dihaluskan dan dilakukan pemanasan di autoklaf pada suhu 110-130
o
C selama 15 menit.
36
Hasil penelitian yang dilakukan Santosa menunjukkan tidak ada perbedaan ketepatan dimensi horizontal yang
signifikan antara gipsum tipe III pabrikan dan daur ulang.
36
Bardela dan Camarini 2006 menyatakan bahwa gipsum pabrikan dan gipsum daur ulang mempunyai mikrostruktur yang sama dengan bentuk seperti jarum
kristal.
16
Partikel gipsum daur ulang yang digunakan harus menggunakan ukuran partikel gipsum yang kecil. American Dental Assosiation ADA menyatakan gipsum
yang digunakan untuk kedokteran gigi harus mempunyai ukuran partikel 0,045-0,250 mm dan setiap bubuk harus melewati saringan ukuran 0,250 mm.
33
Gipsum berasal dari Kalsium Sulfat Dihidrat CaSO
4.
2H
2
O yang dilakukan pemanasan. Dalam pemanasan gipsum akan kehilangan 1,5 gram mol dari 2 gram
mol H
2
O akan mengalami perubahan menjadi Kalsium Sulfat Hemihidrat CaSO4.½H
2
O yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi.
2,6
Universitas Sumatera Utara
CaSO
4.
2H
2
O + Pemanasan CaSO
4
.½H
2
O + 3H
2
O Kalsium Sulfat Dihidrat
Kalsium Sulfat Hemihidrat Air Reaksi yang terjadi pada gipsum bersifat reversibel. Jika Kalsium Sulfat
Hemihidrat CaSO4.½H
2
O direaksikan kembali dengan air akan membentuk reaksi awal yaitu Kalsium Sulfat Dihidrat CaSO
4.
2H
2
O. Secara kimiawi reaksi pada gipsum dinyatakan, sebagai berikut :
2,5
CaSO
4 .
½H
2
O + 1½H
2
O CaSO
4.
2H
2
O + 3900 Kalorigram mol Kalsium Sulfat Hemihidrat Air
Kalsium Sulfat Dihidrat Reaksi ini merupakan reaksi yang menghasilkan panas ekstoterm. Jika 1 gram
mol Kalsium Sulfat Hemihidrat CaSO4.½H2O bereaksi dengan 1,5 gram mol air maka akan terbentuk 1 gram mol Kalsium Sulfat Dihidrat CaSO
4.
2H
2
O dan melepaskan panas sebesar 3900 kalori.
2
Dalam melakukan daur ulang dapat dilakukan penambahan bahan-bahan kimia yang dapat meningkatkan manfaat dari gipsum.
34
Gipsum dapat dilakukan penambahan bahan-bahan kimia berupa penambahan asam organik atau garam
contohnya penambahan CaCl
2
pada gipsum tipe IV.
5
Penambahan garam pada gipsum tipe IV dapat meningkatkan kekuatan kompresi gipsum yang dihasilkan.
29
2.4.3 Faktor yang Memengaruhi Kekuatan Kompresi Daur Ulang Gipsum