Objek Penelitian Sistematika Penulisan
17
yakni investasi pada umumnya merupakan suatu pengorbanan berupa sejumlah dana maupun sumber daya lainnya yang dilakukan dengan
menanamkan modal tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Pada umumnya, investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada
financial asset dan investasi pada real asset. Investasi pada financial asset
dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper
, Surat Berharga Pasar Uang SBPU dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi dan
yang lainnya. Sedangkan investasi pada real asset dapat dilakukan dengan pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan dan
yang lainnya.
3
2. Investasi Menurut Syariah
Dalam sistem ekonomi konvensional, seseorang melakukan investasi dengan motif yang berbeda-beda, diantaranya untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas, menabung agar mendapat pengembalian yang lebih besar, merencanakan pensiun, untuk berspekulasi dan lain-lain. Dalam makna yang
sama, Tandelilin 2010
4
menyebutkan beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, diantaranya ialah:
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang
3
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Cet.II Jakarta: Kencana, 2008, h. 8.
4
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, Teori dan Aplikasi Yogyakarta: Kanisius, 2010, h. 8.
18
b. Mengurangi tekanan inflasi
c. Sebagai usaha untuk menghemat pajak
Sedangkan dalam investasi syariah, ada hal lain yang turut berperan dalam investasi. Investasi syariah tidak selalu membicarakan persoalan
duniawi, namun ada unsur lain yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu investasi di masa depan, yaitu ketentuan dan kehendak Allah. Islam
mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia yang bersifat vertikal hubungan manusia dengan Allah maupun horisontal hubungan manusia
dengan manusia merupakan investasi yang akan dinikmati di dunia dan di akhirat. Karena perbuatan manusia dipandang sebagai investasi maka hasilnya
akan ada yang beruntung dan ada pula yang merugi. Itulah yang disebut risiko.
5
Islam memandang semua perbuatan manusia dalam kehidupan sehari- harinya, termasuk aktivitas ekonominya sebagai investasi yang akan
mendapatkan hasil return. Investasi yang melanggar syariah akan mendapatkan balasan yang setimpal, begitu pula investasi yang sesuai dengan
syariah. Return investasi dalam Islam sesuai dengan besarnya sumber daya yang dikorbankan. Itulah nilai yang membedakan investasi Islam dari
investasi konvensional.
6
Islam sangat menganjurkan kegiatan muamalah dalam bentuk investasi karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif
5
Muhammad Nafik HR, Bursa Efek Investasi Syariah Jakarta: Serambi, 2009, h. 68.
6
Ibid., h. 69.
19
dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Investasi juga merupakan bentuk aktif dari ekonomi syariah sebab setiap harta ada zakatnya, jika harta
tersebut didiamkan maka lambat laun akan termakan oleh zakatnya. Salah satu hikmah dari zakat ini adalah mendorong setiap muslim untuk
menginvestasikan hartanya. Harta yang diinvestasikan tidak akan termakan oleh zakat, kecuali keuntungannya saja. Hadits Rasulullah SAW, dari Amr bin
Syu’aib :
”Ketahuilah, siapa yang memelihara anak yatim, sedangkan anak yatim itu memiliki harta, maka hendaklah ia menginvestasikannya membisniskannya,
janganlah ia membiarkan harta itu terus berkurang l antaran zakat”
Dalam investasi syariah ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu
7
: a.
Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang
haram. b.
Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi. c.
Keadilan pendistribusian kemakmuran. d.
Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha. e.
Tidak ada unsur riba, maysir perjudianspekulasi, dan gharar ketidakjelasansamar-samar.
7
Muhammad Budi Setiawan, “Pengantar Manajemen Investasi”, artikel diakses pada tanggal 24 Juni 2011 dari
http:cakwawan.wordpress.com20071124manajemen-investasi-syariah-bagian-1