8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yangmenyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalamjangka panjang
yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan Arsyad, 2010.Menurut Meier 1995 dalam Kuncoro 2006, pembangunan ekonomi merupakansuatu proses
dimana pendapatan per kapita suatu negara meningkat selama kurunwaktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup dibawah “Garis
Kemiskinan Absolut” tidak meningkat dan distribusi pendapatantidak semakin timpang. Peningkatan pendapatan per kapita dalam jangka panjangmerupakan
kunci dalam melihat suatu pengertian pembangunan ekonomi, dalam Dhyatmika, 2013.
Suatu proses pembangunan tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai.Menurut Todaro 2006 proses pembangunan paling tidak memiliki tiga
tujuaninti yaitu 1 peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barangkebutuhan hidup yang pokok; 2 peningkatan standar hidup; dan 3
perluasanpilihan-pilihan ekonomis dan sosial. Disamping memiliki tujuan inti,pembangunan secara garis besar memiliki indikator-indikator kunci yang
padadasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu indikator ekonomi danindikator sosial. Yang termasuk sebagai indikator ekonomi adalah GNP
9
perkapita, laju pertumbuhan ekonomi, GDP per kapita dengan Purchasing Power Parity, sedangkan yang termasuk indikator sosial adalah Human Development
Index HDI dan Physical Quality Life Index PQLI atau indeks mutu hidup Kuncoro, 2006 dalam Dhyatmika, 2013.
Pembangunan regional mengacu pada pertumbuhan dan perubahan di berbagai aspek dalam suatu daerah. Menurut Meier 1995, pembangunan
ekonomi merupakan”suatu proses dimana pendaptan per kapita suatu negara meningkat selama kurun waktu yang panjang dengan catatan jumlah penduduk
yang hidup di bawah ‘garis kemiskinan absolute” tidak dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang dalam kuncoro, 2010. Karena merupakan suatu proses,
pembangunan ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi yang diiringi dengan perubahan growth plus change dalam perubahan struktur ekonomi dan
perubahan kelembagaan. Perubahan struktur ekonomi dapat dicontohkan ketika ada perubahan dari pertanian menuju industri dan jasa.Sedangkan perubahan
kelembagaan terjadi melalui reformasi kelembagaan itu sendiri. Arsyad 2010 dalam Dhyatmika, 2013, mengartikan pembangunan
ekonomi daerah sebagai suatuproses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yangada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsangperkembangan ekonomi dengan wilayah tersebut.
Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembanguan industri-industri
alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk
10
dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru Arsyad, 2010 dalam Dhyatmika,
2013. Menurut Arsyad 2010 keadaan sosial ekonomi yang berbeda disetiap daerah
akan membawa implikasi bahwa cakupan campur tangan pemerintah untuktiap daerah berbeda pula.Perbedaan tingkat pembangunan antar daerah,mengakibatkan
perbedaan tingkat kesejahteraan daerah. Ekspansi ekonomi suatudaerah akan mempunyai pengaruh yang merugikan bagi daerah-daerah lain,karena tenaga kerja
yang ada, modal, perdagangan, akan pindah kedaerah yangmelakukan ekspansi tersebut seperti yang diungkapkan Myrdal 1957 dalamJhingan 2010 mengenai
dampak balik pada suatu daerah. Menurut Gant 1971 dalam Pakhpahan 2009 ada dua tahap dalam tujuan
pembangunan yaitutahap pertama bertujuan untuk menghapuskan kemiskinan.Jika tujuan ini sudahtercapai maka tahap kedua adalah menciptakan kesempatan-
kesempatan bagiwarganya untuk mencukupi segala kebutuhannya. Pertumbuhan ekonomi daerah yang berbeda-beda intensitasnya
akanmenyebabkan terjadinya ketimpangan atau disparitas ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar daerah.Myrdal 1968 dan Friedman 1976
menyebutkan bahwa pertumbuhan atau perkembangan daerah akan menuju kepada divergensi.
2.2. Pertumbuhan Ekonomi