Ketimpangan Daerah Penyebab Ketimpangan Daerah

12 kekayaan dan pendapatan diantara berbagai golongan pelaku ekonomi, perubahan pada kerangka kelembagaan dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh Todaro, 2006 dalam Dhyatmika, 2013. Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari faktor-faktor yangmempengaruhi. Menurut pandangan ekonom klasik, Adam Smith, David Ricardo,Thomas Robert Malthus dan John Straurt Mill, maupun ekonom neo klasik sepertiRobert Solow dan Trevor Swan, mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empatfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu 1 jumlah penduduk, 2jumlah stok barang modal, 3 luas tanah dan kekayaan alam, dan 4 tingkatteknologi yang digunakan, sedangkan menurut Schumpeter, faktor utama yangmenyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi atau wiraswastaentrepreneur Pratama, 2010. Suatu perekonomian dikatakan mengalamipertumbuhan atau bekembang apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sebelumnya Kuncoro, 2006 dalam Dhyatmika, 2013.

2.3. Ketimpangan Daerah

Ketimpangan mengacu pada standar hidup relatif dari seluruh masyarakat.Sebab ketimpangan antar wilayah disebabkan adanya perbedaan faktor anugerah awal Endowmwnt Factor.Perbedaan inilah yang menyebabkan tingkat pembangunan di berbagai wilayah dan daerah berbeda-beda,sehingga menimbulkan gap atau jurang kesejahteraan di berbagai wilayah tersebut Sadono, 1997 dalam Andono, 2011. Menurut Mydral 1957 dalam Andono 2011, perbedaan tingkat kemajuan ekonomi antara daerah yang berlebihan akan mengakibatkan pengaruh yang 13 merugikan backwash effect mendominasi pengaruh yang menguntungkan spread effects yang dalam hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan. Pelaku-pelaku yang mempunyai kekuatan di pasar secara normal akan cenderung meningkat bukannya menurun, sehingga mengakibatkan kesenjangan antar daerah Arsyad,1999. Adelman dan Moris 1973 berpendapat bahwa ketimpangan pendapatan di daerah ditentukan oleh jenis pembangunan ekonomi yang ditunjukan oleh ukuran negara, sumber daya alam, dan kebijakan yang dianut. Dengan kata lain, faktor kebijakan dan dimensi structural perlu diperhatikan selain laju pertumbuhan ekonomi Mudrajad, 1999.

2.4. Penyebab Ketimpangan Daerah

Myrdal 1957 dalam Fadilla 2008 menyatakan bahwa tingkat kemajuan ekonomi antar daerah yang berlebihan akan menyebabkan pengaruh yang merugikan backwash effect mendominasi pengaruh yang menguntungkan spread effect terhadap pertumbuhan daerah, dalam hal ini mengakibatkan proses ketidakseimbangan. Pelaku-pelaku yang memiliki kekuatan di pasar secara normal akan meningkat bukannya menurun, sehingga mengakibatkan ketimpangan antar daerah Arsyad, 1999. Menurut Neo-Klasik Ketimpangan Pembangunan Wilayah terjadi karena adanya perbedaansumberdaya, tenaga kerja, dan modal yang dimiliki oleh tiap daerah adalah berbeda-beda.HipotesaNeo-Klasik merupakan dasar teoritis terjadinya ketimpangan pembangunan antar wilayah.Termasuk dalam hal ini adalah hasil studi dari Jeffrey G. Williamson yang melakukan pengujianterhadap kebenaran Neo-Klasik tersebut. Menurut Neo-Klasik bahwa ketimpangan wilayah 14 akanberkurang dengan sendirinya. Neo-Klasik berpendapat bahwa dalam awal pembangunan yangdilaksanakan di negara yang sedang berkembang justru ketimpangan meningkat, hal inidikarenakan pada saat proses pembangunan baru dimulai di negara sedang berkembang,kesempatan dan peluang pembangunan yang ada umumnya di manfaatkan oleh daerah-daerahyang kondisi pembangunan sudah lebih baik. Sedangkan daerah-daerah yang masih sangatterbelakang tidak mampu memanfaatkan peluang karena keterbatasan sarana dan prasarana sertarendahnya kualitas sumber daya manusia.Selain faktor ekonomi, faktor sosial-budaya juga turutmempengaruhi ketimpangan pembangunan wilayah Myrdal. 1976 dalam Harun, 2012. Pembangunan secara umum menyangkut beberapa aspek utama, mulai dari pembangunan di bidang ekonomi, sosial, kelembangaan dan aspek lingkungan. Akan tetapi di dalam proses pencapaiannya akan selalu mengakibatkan terjadinya ketimpangan. Hal ini sekaligus menolak pendapat kaum neoklasik yang terlalu optimis menyatakan bahwa pada awal pembangunan memang akan dijumpai ketidakseimbangan atau ketimpangan, akan tetapi pada akhirnya akan dicapai suatu keseimbangan atau kemertaan. Pada prinsipnya ada beberapa bentuk ketimpangan yang terjadi antara lain yaitu:

a. Distribution Income Disparities;