mencegah masuknya energi panas terutama dari sinar matahari dan mempertahankan kondisi anaerobik, kolam anaerobik dikonstruksi dengan
kedalaman antara 1,5 – 5 m.
2.8.2. Kolam Aerasi
Kolam aerasi merupakan kolam yang berfungsi mengoksidasi air buangan yang mana kebutuhan oksigennya dipenuhi dengan proses aerasi. Pada prinsipnya,
fungsi pengolahan ini adalah mengkonvensi air buangan menjadi komponen- komponen yang lebih sederhana dengan cara oksidasi. Untuk memenuhi
kebutuhan oksigen, kolam aerasi dilengkapi dengan aerator yang mempunyai fungsi mensuplai oksigen yang diperlukan untuk menurunkan kadar BODCOD.
Tipe aerator yang biasanya dipilih dalam aplikasi kolam ini adalah surface aeratordiffused air aerator
. Selain untuk mensuplai oksigen, aerator berfungsi pula untuk menjaga kondisi cairan selalu dalam keadaan tersuspensi. Pada
prinsipnya, proses pengolahan kolam aerasi sama dengan kolam stabilisasi, yang membedakannya adalah kolam aerasi dilengkapi dengan aerator. Dengan
dilengkapi aerator, maka biaya operasi dan pemeliharaan aerasi lebih mahal karena membutuhkan energi listrik untuk pengoperasian aerator. Namun dari segi
kebutuhan lahan, unit ini membutuhkan lahan yang relatif kecil.
2.8.3. Land Treatment Rapid-Infiltrated Plant
Universitas Sumatera Utara
Metoda Rapid Infiltrated Plant adalah metoda pengolahan lindi dengan cara meresapkan cairan lindi pada suatu lahan yang ditanami tumbuhan tertentu.
Tumbuhan yang dipilih adalah tumbuhan yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. Tumbuhan berbuluh, tumbuhan ini lebih efektif meresap air dan kemudian
mengevapotranspirasikannya lebih besar. b. Memiliki nilai ekonomis atau murah dalam pengadaannya karena
tumbuhan tersebut akan menjadi media yang “dikorbankan”. Dalam sistem infiltrasi cepat, air buangan yang telah menerima beberapa
perlakuan pengolahan dialirkan secara intermitten oleh saluran infiltrasi atau kolam distribusi. Namun biasanya tanaman tidak ditanam di kolam infiltrasi.
Kecepatan loading dalam metoda ini relatif tinggi, sehingga kehilangan akibat evaporasi kecil. Dengan kecepatan loading yang tinggi ini, maka air yang
mengalami perkolasi langsung melalui profil tanah, merupakan fraksi terbesar ketika pengolahan terjadi. Media tanah yang digunakan dalam metode ini agar
infiltrasi berlangsung cepat adalah tanah yang setidaknya mempunyai permeabilitas 25 mmhari atau lebih. Metoda ini memberikan biaya investasi ,
operasi, pemeliharaan, dan pengawasan yang lebih murah.
2.8.4. Intermitten Sand Filter
Metoda ini merupakan metoda pengolahan yang menggunakan kolam bermedia pasir atau media berbutir lainnya, yang mana influen dialirkan secara
intermitten, dan effluen dialirkan melalui saluran di bawah kolam. Pada prinsipnya, metoda pengolahan ini sama dengan metode saringan pasir lainnya,
yang membedakan adalah cara pengaliran influen menuju permukaan kolam
Universitas Sumatera Utara
dilakukan secara intermitten dengan maksud agar air buangan terdistribusi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara fisik metoda ini menggunakan kolam
dangkal dengan media pasir setebal 24-30 inchi 0,6-0,76 m yang dilengkapi sistem distribusi influen dan sistem saluran bawah kolam. Influen dialirkan secara
periodik ke permukaan kolam lalu filtrat dikumpulkan di sistem saluran bawah kolam. Setelah itu efluen dari unit ini dialirkan menuju fasilitas penanganan akhir,
seperti desinfeksi, atau langsung dibuang ke badan air.
Universitas Sumatera Utara
BAB III. METODE PENELITIAN