30
beredar saham
Jumlah bersih
Laba EPS
=
d. Price to Book Value
Price to Book Value PBV menunjukan perbandingan nilai pasar suatu saham terhadap nilai buku perushaan. Rasio PBV dapat dihitung
sebagai berikut :
saham lembar
per buku
Nilai saham
lembar per
pasar Harga
PBV =
F. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS 18.Penelitan melakukan uji asumsi klasik terlebih
dahulu sebelum melakukan uji hipotesis.
1. Pengujian asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005 : 110 “ uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
adalah denganmelakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji.Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi
atau probabilitas 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual tidak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31 memiliki distribusi normal.Selain itu, uji normalitas juga dapat
dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas
menurut Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut: 1.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Erlina 2007:105, “ uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen”. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Pengujian multikolinearitas dilakukan
dengan melihat nilai VIF dan korelasi di antara variabel independent. Jika VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas di antara
variabel independent. c.
Uji Heterokedastisitas Menurut Ghozali 2005 : 105 “uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satupengamatan ke pengamatan yang lain”.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32 melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut
Ghozali 2005 : 105 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas,
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengankesalahan pada
periode t-1.Jika terjadi korelasi maka ada masalah autokorelasi.Menurut Ghozali 2005 : 95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”.
Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson.
2. Koefisien Determinasi R