Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Negara pertambangan dengan produksi timah terbesar ke dua di dunia, tembaga terbesar ke empat, nikel terbesar ke lima, emas terbesar ke tujuh dan produksi batu bara terbesar ke delapan di dunia, Indonesia merupakan salah satu negara penting dalam bidang pertambangan.Banyaknya hasil tambang di Indonesia telah memunculkan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambang dan menjadi industri yang menunjang perekonomian di Indonesia, selain industri- industri lainnya.Sektor pertambangan sekarang ini tetap menjadi salah satu sektor utama yang menggerakan roda perekonomian Indonesia.Ini terlihat dari kontribusi penerimaan negara yang setiap tahunnya meningkat.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS, 2012, sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh 1,4 persen selama pada tahun 2011 dan juga terjadi peningkatan Peranan Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PBD Produk Domestik Bruto yaitu naik dari 11,1 persen menjadi 11,9. Indonesia sendiri masih kurang mampu memanfaatkan pasar komoditi yang sedang mengalami kenaikan harga sementara aktivitas investasi dan eksplorasi meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya kontribusi dari sektor pertambangan dalam mendorong perekonomian Indonesia. Beberapa permasalahan yang dihadapi industri pertambangan antara lain permasalahan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 sosial, politis, perundangan serta Pertambangan Tanpa Izin PTI.Akan tetapi Sektor pertambangan tetap menjadi sektor yang paling diminati investor asing berdasarkan realisasi Penanaman Modal Asing Malik, 2012 hingga September 2012.Hasil ini tidak berubah dibanding dengan realisasi semester I. Berdasarkan data IFT, realisasi PMA di sektor pertambangan pada kuartal III mencapai US 1 miliarMalik, 2012. Perusahaan pertambangan dalam mengembangkan usahanya memerlukan dana yang sangat besar sehingga dibutuhkan investasi dari pihak lain untuk memperoleh dana tersebut.Pasar modal menjadi sumber pendanaan dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi pihak ketiga dalam pendanaan guna menunjang pembiayaan perusahaan dengan menggelar Initial Public Offering IPO dan penjualan surat-surat berharga. Selain itu pasar modal juga merupakan representasi untuk menilai kondisi perusahaan, dimana masyarakat dapat memantau kinerja perusahaan. Harga saham cenderung menjadi penilaian pihak ketiga mengenai kinerjaperusahaan.Ada dua faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun yang dimaksud faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri yaitu kinerja perusahaan, baik kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternaladalah faktor diluar kendali perusahaan seperti inflasi, tingkat suku bunga, tingkat resiko, kebijakan pemerintah, politik dan keamanan negara.Jika kinerja perusahaan baik maka akan mempunyai harga saham yang tinggi, karena harga saham mencerminkan kinerja perusahaan. Umumnya UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3 perusahaan besar memiliki harga saham yang tinggi dan stabil.Rasio-rasio keuangan merupakan salah satu alat bagi investor untuk melihat kinerja keuangan perusahaan untuk menentukan keputusan pembelian saham di pasar modal.Untuk menilai kinerja perusahaan dapat dilakukan berbagai analisis terhadap laporan keuangan yang meliputi analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Yuliana 2007 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Return OnEquity ROE, Net Profit MarginNPM, Earning Per Share EPS dan Debt to Equity Ratio DER Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ROE, EPS dan DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secaraparsial, penelitian menunjukan bahwa hanya ROE dan EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Eka 2009 menguji mengenai pengaruh Return On Assets ROA, Return On Equity ROE, Earning Per Share EPS, dan Total Assets Turnover TATO terhadap harga saham perusahaan perkebunan di BEI periode 2002-2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Secara parsial, semua variabel independen yang diteliti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Pada tahun berikutnya, Yurico 2010 melakukan penelitian mengenai pengaruh Cash Devidend Coverage, Operating Cash Flow per Share, Return on Equity, Return on Assets, Total Assets Turnover dan EPS Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4 bahwa secara simultan, Cash Devidend Coverage, Operating Cash Flow per Share, ROE, ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Secara parsial, hanya EPS yang berpengaruh signifikan. Penelitian selanjutnya oleh Cory 2011 menguji mengenai pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return On Equity, Price Earnings Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan semua variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.Secara parsial, semua variabel yang diteliti tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mereplikasi penelitian Cory 2011 dengan menggunakan perusahaan pertambangan. Yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang listing di BEI dan variabel yang digunakan adalah Return On Assets ROA, Total Aset Turn over TATO, Earning Per Share EPS dan Price to Book Value PBV. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI ”. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

13 104 77

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 32 86

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 5 47

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 8 43

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan- Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 31

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2012.

0 3 13

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ( BURSA EFEK INDONESIA ).

0 0 9

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Industri Pertambangan yang Terdaftar di BEI.

0 0 6

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ARTIKEL ILMIAH

0 0 17