Adapun keterangan yang disampaikan oleh Bayu dia sudah mengalami gangguang tersebut agak lama namun bingung untuk mencari terapi dan
tempat yang cocok untuk menyembuhkannya, hal yang paling mengganggu adalah dia sering merasa cemas yang berlebihan, ketakutan dan putus asa
dalam menghadapi kehidupan ini.
b. Gambaran Terapi Ruqyah
Menurut Bayu terapi yang dilakukan adalah selain zikir dan bacaan al-quran adalah dengan melakukan dialog langsung dengan Abu Aqila. Hal tersebut
dikarenakan gangguan yang di serang adalah pemikiran. Waktu yang dibutuhkan memang cukup lama lebih dari delapan bulan. Memang sebelum
di terapi banyak keahlian yang berbeda dengan orang lain bahwa Bayu bisa melihat dan memiliki ilmu yang lain, seperti menerawang orang lain pada saat
tidur.
“Gambaran terapinya karena serangannya melalui pemikiran dan pemahaman saya tentang dunia ghaib selain terapi Ruqyah yaitu
adanya dialog antara Abu Aqila dengan saya. Waktunya selama delapan bulan waktu itu Ust.Abu Aqila. Akhirnya lama-kelamaan
kekuatan yang saya miliki mulai hilang. Awalnya saya bisa menerawang orang yang sedang tidur bisa melihat mulai dari
posisinya”
Kekuatan yang dimiliki oleh Bayu lama-kelamaan hilang dengan adanya terapi yang dilakukan oleh Bengkel Rohani terutama Abu Aqila sebagai ketua
dari lembaga tersebut. Tidak hanya sebentar untuk terapi gangguan tersebut
namun lebuh dari setahun, selain itu selama satu hari sampai berkali-kali untuk terapi juga dilakukan dengan menggunakan dialog. Gangguan yang
Bayu alami berbeda dengan yang lain karena mempunyai ilmu dan kekuatan tersebut cukup lama untuk melakukan terapi di karenakan sudah masuk pada
pola pikir.
“Setelah diterapi waktu itu saya diterapinya karena gangguannya melalui pola pikir pemahaman saya tentang dunia gaib. Memang tidak
sekedar dengan ruqyah saya waktu itu selama 8 bulan atau satu tahun saya datang ke Abu Aqila satu hari delapan jam. Waktu itu belum
sibuk banget saya terus diajak dialog jadi lama-lama kekuatan saya bisa hilang yang dulu bisa terawang orang sedang tidur posisinya
ngapain dan tidurnya gimana. Jadi ruqyah hanya dapat menerapkan pada individu yang aktif kesurupannya, seperti teman-teman saya bisa
ilmu itu lama untuk diterapi karena sudah masuk pada pola pikir lebih dalam”.
Menurut Bayu setelah melakukan wiridan dirinya merasakan ada serangan yang terjadi pada tubuhnya. Meskipun serangan itu datang secara tiba-tiba,
kejadiannya sering malam hari, hal tersebut dilakukan sambil berdialog. Sesuai apa yang di baca oleh Bayu dalam wiridnya karena makin lamanya
wirid dari malam sampai jam empat pagi jadi saat mendekati waktu sholat subuh sering ketiduran jadi sholat subuhnya ketinggalan.
“Wiridnya dari malam sampai jam empat akhirnya saat akan menunaikan sholat subuh akhh ingin tidur-tiduran dulu. Karena belain
wirid mau istirahat akhirnya kelewatan. Namun ketika habis wirid tiba- tiba ada serangan kalau lakonin dipohon misalnya ketika saya tidur
tiba-tiba didatangin ngapain kamu disini mengajak untu berdialog”.