41
3 Teori Situasional Kontingensi
Situational Kontigensi Theory
Menurut Teori situasional kontingensi kepemimpinan berkembang sesuai situasi dan keperluan. Hanya pemimpin yang mengetahui situasi dan
keperluan organisasilah yang dapat menjadi pemimpin yang efektif.
2.4. Iklim Komunikasi Organisasi
Komunikasi yang terjalin terus menerus dalam sebuah organisasi akan membentuk suatu iklim komunikasi organisasi. Iklim komunikasi organisasi
memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu, keputusan – keputusan
yang diambil oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, menawarkan gagasan
– gagasan inovatif bagi penyempurnaan perusahaan dan operasinya.
2.4.1. Pengertian iklim komunikasi organisasi
Denis 1975 mengemukakan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang
mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi Muhammad, 2009:86. Adapun
Pace dan Faules 2010:147 mengatakan bahwa iklim komunikasi organisasi merupakan gabungan dari persepsi
– persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons karyawan terhadap karyawan
lainnya, harapan – harapan, konflik – konflik antarpersona, dan kesempatan bagi
pertumbuhan dalam organisasi tesebut. Iklim komunikasi organisasi bukanlah sifat individu, tetapi sifat yang
dibentuk, dimiliki bersama dan dipelihara oleh para anggota organisasi. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi
– persepsi atas unsur – unsur
Universitas Sumatera Utara
42
organisasi dan pengaruh unsur – unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini
didefinisikan, disepakati,
dikembangkan dan
dikokohkan secara
berkesinambungan melalui interaksi dengan anggota organisasi lainnya. Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagian keputusan
– keputusan dan tindakan – tindakan individu, dan mempengaruhi pesan
– pesan mengenai organisasi Pace dan Faules, 2010: 149.
Redding menyatakan bahwa iklim komunikasi lebih penting daripada keterampilan atau teknik
– teknik komunikasi semata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif Goldhaber, 1990:148. Redding juga berpendapat bahwa
iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada para karyawan bahwa organisasi
mempercayai mereka, dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko; mendorong dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan
pekerjaantugas, menyediakan informasi yang terbuka dan memadai mengenai organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian serta mudah memperoleh
informasi yang dapat dipercaya dari para karyawan, organisasi secara aktif memberikan penyuluhan kepada para karyawan sehingga karyawan melihat
bahwa mereka keberadaan mereka penting dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada tujuan - tujuan kinerja
tinggi Pace dan Faules, 2010:155. Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan akan mendorong para anggota
organisasi untuk berkomunikasi secara terbuka,
rilexs
dan ramah penuh rasa persaudaraan dengan anggota organisasi lainnya Muhammad, 2009:85.
Sedangkan iklim komunikasi yang negatif akan mengakibatkan keretakan
Universitas Sumatera Utara
43
hubungan antara anggota organisasi, perselisihan yang terus berlarut – larut dan
suasana organisasi yang tidak kondusif, wujud sikap mementingkan diri sendiri, produktivitas organisasi yang merosot, ketidakstabilan organisasi akibat dari
retaknya hubungan. Sanusi, 2012:47. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan iklim komunikasi
organisasi mempunyai peran yang sangat penting untuk membentuk individu- individu yang jujur dan terbuka sehingga menghasilkan suasana yang mendukung
di dalam organisasi karena iklim komunikasi organisasi mengkaitkan konteks organisasi dengan konsep
– konsep perasaan dan harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi.
2.4.2 Faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi