Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari laba dan dapat menjalankan perusahaan untuk maju dan berkembang. Dengan berkembangnya perekonomian
umumnya, maka banyak perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka
kegiatan-kegitan yang ada di dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun volume kegiatan yang dilaksanakan.
Pada perusahaan kecil jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan adalah terbatas sehingga mudah untuk direncanakan dan diamati, maka tidaklah demikian
dengan perusahaan besar. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dagang, maupun industri pada umumnya bertujuan untuk memperoleh usaha yang semakin
baik, kelangsungan hidup perusahaan serta gambaran positif dari masyarakat mengenai perusahaan itu. Tujuan-tujuan dapat dicapai melalui kegiatan usaha
yang dilaksanakan berdasarkan suatu sistem perencanaan, pengaturan dan pendelegasian wewenang sehingga pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara
efisien dan efektif. Oleh sebab itu, perencanaan dan pengawasan kegiatan perusahaan menjadi tidak sesederhana perusahaan yang belum berkembang.
Usaha-usaha manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan terletak pada fungsi-fungsi ganda perencanaan dan pengawasan. Fungsi perencanaan pada
hakikatnya merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang berurusan
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
dengan penetapan suatu keuntungan yang diinginkan, persiapan dan tersedianya bahan-bahan, tenaga kerja, proyek dan perlengkapan untuk volume yang
diharapkan, penciptaan suatu sistem komunikasi ynag memungkinkan adanya laporan dan pengawasan hasil-hasil sesungguhnya menghadapi rencana-rencana
yang sudah ditentukan sebelumnya. Fungsi pengawasan berurusan dengan tugas pengaturan, pengorbanan alamiah dengan perilaku manusia, dan obyek-obyek
bahan kedalam suatu unit yang dikoordinasikan untuk memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Alat pengukur antara fungsi perencanaan yang merupakan asal
dan fungsi pengawasan yang merupakan akhir adalah sistem informasi akuntansi biaya yang secara tetap diberi istilah alat manajemen yang memungkinkan adanya
komunikasi yang efektif, umpan balik yang terus menerus, akuntansi untuk pertanggung jawaban dan keluwesan manajemen.
Jumlah elemen tiap-tiap biaya terlebih dahulu harus direncanakan. Karena perencanaan merupakan asumsi dasar suatu anggaran. Dalam hal ini ynag
dimaksud dengan perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang berupa tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran
kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Anggaran juga erat hubungannya dengan pengawasan. Pengawasan berarti mendeterminasikan apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi
prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan koleratif. Anggaran diperlukan oleh manajemen untuk dapat menjabarkan perencanaan dan
pengawasan secara sistematis dan tepat.
Badriyah : Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada CV. Mustika Medan, 2008. USU Repository © 2009
Unsur perencanaan dan pengawasan harus semaksimal mungkin dapat dijalankan oleh perusahaan dengan baik untuk dapat bersaing dan
mempertahankan perusahaan di era perkembangan zaman yang semakin tumbuh dan berkembang ini. Oleh karena itu mengingat pentingnya kedua fungsi
perencanaan dan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional ini, maka penulis tertarik untuk mengambil judul :
“PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA CV. MUSTIKA MEDAN”.
B. Perumusan Masalah