variabel brand awareness X
2
secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y, yaitu
keputusan pembelian Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari, namun variabel brand positioning merupakan variabel yang lebih dominan
pengaruhnya dari pada variabel brand awareness terhadap keputusan pembelian Oli Yamalube pada CV. Mitra Prima Lestari.
2.9 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan antar variabel yang secara logis
diterangkan, dikembangkan, dari perumusan yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur Kuncoro, 2009:238. Kerangka
konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variabel yang akan diteliti. Dengan
demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu brand positioning sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai
variabel terikat. Lupiyoadi 2001:48 mengemukakan brand positioning mencakup
perancangan penawaran dan citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan di antara pesaing. Menurut Ries-Trout
Kartajaya, 2005:56, “Positioning is not what you do to a product, positioning is what you do to the mind of the prospect. That is you position the product in the
mind of the prospect“. Intinya brand positioning adalah menempatkan produk dan merek kita di benak pelanggan. Brand positioning mengacu pada upaya
penempatan atau menggerakkan suatu produk ke suatu tingkatan yang diinginkan
Universitas Sumatera Utara
dan sesuai dengan perhatian konsumen. Menurut Kotler 2009:214, brand positioning yang baik dibentuk oleh variabel harga, kualitas, pelayanan, dan
persepsi positif konsumen terhadap produk perusahaan. Dinamika persaingan bisnis yang semakin ketat antara berbagai
perusahaan dalam menghasilkan dan menjual produknya memberikan pengaruh terhadap pandangan bahwa perusahaan harus memberitahukan dan
memperkenalkan produknya kepada masyarakat agar masyarakat terdorong untuk membeli produk perusahaan. Keputusan pembelian merupakan keputusan yang
diambil oleh konsumen untuk membeli produk yang disukai setelah mengevaluasi berbagai informasi yang didapat. Proses pembelian yang spesifik terdiri dari
urutan kejadian sebagai berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku sesudah pembelian Setiadi,
2003:16. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan tersebut maka secara sederhana
kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Kotler 2009:214, Setiadi 2003:16 diolah oleh penulis Gambar 2.2: Kerangka Konseptual Penelitian
Brand Positioning Indikatornya :
1. Harga 2. Kualitas
3. Pelayanan 4. Persepsi positif konsumen
terhadap sepeda motor Honda Keputusan Pembelian
Indikatornya : 1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian 5. Perilaku setelah pembelian
Universitas Sumatera Utara
2.10 Hipotesis