Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Perusahaan

buku yang dibagi menjadi satu bulanan berjalan. Tahun buku ini dimulai dari 1 Januari dan berakhir 31 Desember pada tahun yang sama.

D. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Perusahaan

Setiap perusahaan ingin terus bertahan dan tumbuh berkembang dalam dunia usahanya. Bekerjanya perusahaan secara lancar dan maksimal memerlukan adanya perencanaan yang baik. Dengan kata lain, perencanaan merupakan fungsi yang paling penting dalam manajemen, di samping pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Maka daripada itu, adanya perencanaan dalam bentuk anggaran sangat penting bagi aktivitas perusahaan. Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan, karena anggaran menuntun pada arah keputusan mengenai pengalokasian sumber daya menuju pencapaian tujuan perusahaan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dan struktur organisasi, manajemen dan personilnya serta tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Menurut Harahap 2001: 12 mengartikan, “Perencanaan sebagai fungsi menetapkan kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.” Demikian halnya dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, terlebih dahulu menetapkan atau menyusun suatu anggaran demi kelancaran kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. Universitas Sumatra Utara Hal tersebut diatas sama kiranya dengan pengertian yang dimaksudkan oleh Supriyono 2001: 7, “Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan mengenai tindakan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.” Ada empat langkah yang dilakukan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai dalam penyusunan perencanaan, yaitu sebagai berikut: 1. Menetapkan tujuan Perencanaan berawal dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan atau yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa rumusan yang jelas, maka perusahaan akan mengguanakan sumber dayanya secara tidak efektif. 2. Menentukan situasi sekarang Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai sangat penting agar rencana dapat dirumuskan sesuai dengan kondisi perusahaan. 3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan Segala kemudahan dan hambatan dalam mencapai tujuan harus diidentifikasi dengan memperhatikan factor intern dan ekstern perusahaan walaupun sulit hal tersebut merupakan bagian penting dari perusahaan. 4. Mengembangkan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan Langkah terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan berbagai alternatif tindakan, mengevaluasi alternatif - alternatif ini dan memilih alternatif yang paling cocok atau sekurang-kurangnya yang paling memuaskan. Universitas Sumatra Utara Dalam mengawasi kegiatan operasionalnya, Kepala Cabang Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Binjai setiap periode anggarannya melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi untuk melihat keberhasilan anggaran yang telah disusun. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut Kepala Cabang dapat mengetahui apakah seluruh bagian di dalam perusahaan telah melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Universitas Sumatra Utara Tabel 3.2 Income Statement Budget Actual Vs Budget Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai Periode Januari 2010 Perkiraan Januari 2010 Ratio Pencapaian BUDGET RP ACTUAL RP DIRECT INCOME Premi Pertama 310.264.000 76.019.042 24,50 Premi Lanjutan Tahun Pertama 107.141.000 20.849.260 19,46 Premi Lanjutan 1.269.105.000 338.465.950 26,67 Income 1.566.510.000 1.435.334.252 91,63 Total Direct Income 3.253.020.000 1.870.668.504 57,51 DIRECT COST Meninggal Dunia 90.000.000 30.940.648 34,38 Habis Kontrak 460.000.000 319.353.020 69,42 Penebusan 186.264.000 88.325.188 47,42 PengobatanRawat Inap 12.000.000 122.000 1,02 Klaim 761.781.000 99.358.921 13,04 Total Direct Cost 1.510.045.000 538.099.777 35,63 GROSS PROFIT 1.742.975.000 1.332.568.727 76,45 GENERAL ADM. EXPENSES Biaya Pertama 51.495.000 32.259.519 62,65 Biaya Umum 42.070.000 39.733.868 94,45 Total General Adm. Expenses 93.565.000 90.993.387 97,25 NET PROFIT OPERATION 1.649.410.000 1.241.575.340 75,27 OTHER INCOME EXPENSES Setoran Dropping 1.028.397.000 823.631.000 80,09 Total Other Income Expenses 1.028.397.000 823.631.000 80,09 NET PROFIT BEFORE TAX 621.013.000 417.944.340 67,30 Sumber: Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai Universitas Sumatra Utara Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai berdasarkan laporan realisasi anggarannya pada periode 2010 1. Pendapatan Langsung Direct Income Dalam pendapatan langsung belum tercapai hasil yang ditargetkan, dari Rp.3.253.020.000,- yang ditargetkan dan yang dicapai sebesar Rp. 1.870.668.504 ,- terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan sebesar Rp.1.382.351.496,-. 2. Beban Langsung Direct Cost Pada beban langsung ini hasil yang dicapai sebesar Rp. 538.099.777,- dan yang dibudgetkan sebesar Rp.1.510.045.000,- terjadi selisih Rp.971.945.223,- lebih rendah dari yang dianggarkan. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena beban langsung tersebut berkurang. 3. Beban Umum dan Administrasi General and Administration Expenses Anggaran yang direncanakan untuk beban umum dan administrasi sebesar Rp. 93.565.000,- dan hasil yang dicapai sebesar Rp. 90.993.387,- terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.2.571.613,-. 4. PendapatanBeban Lain-lain Other Income Expense Pada pendapatanbeban lain-lain ini terdapat beban sebesar Rp.823.631.000,- sementara yang dianggarkan sebesar Rp.1.028.397.000,- terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.204.766.000,-. Universitas Sumatra Utara Tabel 3.3 Income Statement Budget Actual Vs Budget Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai Periode Januari 2011 Perkiraan Januari 2011 Ratio Pencapaian BUDGET RP ACTUAL RP DIRECT INCOME Premi Pertama 375.000.000 287.000.000 76,53 Premi Lanjutan Tahun Pertama 139.869.065 109.872.630 78,55 Premi Lanjutan 1.377.913.958 738.927.105 53,63 Income 1.886.510.000 1.549.737.000 82,15 Total Direct Income 3.779.293.023 2.685.536.735 71,06 DIRECT COST Meninggal Dunia 90.000.000 38.807.667 43,12 Habis Kontrak 460.000.000 335.076.612 72,84 Penebusan 186.264.000 97.335.266 52,26 PengobatanRawat Inap 12.000.000 148.000 1,23 Klaim 761.781.000 121.367.545 15,93 Total Direct Cost 1.510.045.000 592.735.090 39,25 GROSS PROFIT 2.269.248.023 2.092.801.645 92,22 GENERAL ADM. EXPENSES Biaya Pertama 173.709.980 103.006.462 59,30 Biaya Umum 51.696.850 49.560.556 95,87 Total General Adm. Expenses 225.406.830 152.567.018 67,69 NET PROFIT OPERATION 2.043.841.193 1.940.234.627 94,93 OTHER INCOME EXPENSES Setoran Dropping 1.028.397.000 955.305.478 92,89 Total Other Income Expenses 1.028.397.000 955.305.478 92,89 NET PROFIT BEFORE TAX 1.015.444.193 984.929.149 96,99 Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Binjai Universitas Sumatra Utara Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Binjai berdasarkan laporan realisasi anggarannya pada periode 2011: 1. Pendapatan Langsung Direct Income Realisasi atas pendapatan langsung belum mencapai hasil yang ditargetkan, dari Rp.3.779.293.023,- yang dianggarkan hanya Rp.2.685.536.735,- yang dapat dicapai. Terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan sebesar Rp.1.093.756.288,-. 2. Beban Langsung Direct Cost Untuk realisasi beban langsung adalah sebesar Rp.592.735.090,-, sedangkan yang dianggarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp.1.510.045.000,-. Terjadi selisih Rp.917.309.910,- yang artinya realisasinya lebih rendah dari anggarannya yaitu sebesar Rp.917.309.910,-. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena dana yang dianggarkan untuk beban langsung berkurang. 3. Beban Umum dan Administrasi General and Administration Expenses Anggaran yang direncanakan untuk beban umum dan administrasi sebesar Rp.225.406.830,- dan hasil yang dicapai sebesar Rp.152.567.018,- yang artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.72.839.812,-. Universitas Sumatra Utara 4. Pendapatan Beban Lain-lain Other Income Expense Pada pendapatan beban lain-lain ini terdapat beban sebesar Rp.955.305.478,- sedangkan yang dianggarkan sebesar Rp.1.028397.000,-. Terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp.73.091.522,-. Dari kedua tabel diatas, terlihat jelas perbedaan perolehan Net Profit Before Tax antara tahun 2010 dan tahun 2011. Pada tahun 2010 perolehan Net Profit Before Tax sebesar Rp. 417.944.340,-. Sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp.984.929.149,-. Terjadi tingkat pencapaian sebesar 235,66. Pada pendapatan langsung direct income, penyimpangan yang tidak menguntungkan pada tahun 2010 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011. Sedangkan penyimpangan yang menguntungkan pada tahun 2011 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu terjadi pada beban langsung. Pencapaian Actual Net Profit Before Tax pada tahun 2011 sebesar 96,99, lebih besar 29,69 dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 67,30.

E. Hubungan Perencanaan dengan Anggaran