Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Karakteristik Petani Sampel

Tabel 2. Jumlah Populasi dan Sampel No Uraian Jumlah Populasi KK Jumlah Sampel KK 1 Kemitraan PTP.N.II 59 15 2 Petani T R I 59 15 Sumber : PTP.N.II Sei Semayang

3.3 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder yang bersumber dari lembaga resmi pemerintah. Data primer didapat dari pegamatan dan wawancara langsung terhadap petani sample. Data primer meliputi : 1 Identitas petani, 2 luas lahan usahatani tebu, 3 bentuk hubungan kerjasama yang dilakukan PTPN II Sei Semayang dengan petani, 4 sarana produksi yang diperoleh dari PTPN II Sei Semayang, 5 harga yang diterima petani dan 6 produksi tebu yang dihasilkan oleh petani.

3.4 Metode Analisis Data

Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi, selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan hipotesa yang diajukan. Data diolah dan dianalisis secara tabulasi dan deskriptif. Untuk menganalisis identifikasi masalah 1, dianalisis dengan menggunakan rumus untuk melihat melihat biaya manakah yang lebih besar antara petani tebu dengan lahan sendiri dengan petani tebu dengan sistem PTP.N.II. Biaya dihitung dengan rumus: TC = FC + VC Universitas Sumatera Utara Keterangan: TC = Total Cost Total biaya Rp FC = Fixed Cost Biaya tetap Rp VC = Variable Cost Biaya variabel Rp Untuk identifikasi masalah 2, dianalisis dengan rumus sebagi berikut : Penerimaan dihitung dengan rumus: TR = Y . Py Keterangan: TR = Penerimaan usahatani Rp Y = Jumlah Produksi Kg Py = Harga y RpKg Pendapatan dihitung dengan rumus: Pd = TR − TC Keterangan: Pd = Pendapatan bersih usahatani Rp TR = Total RevenuePenerimaan usahatani Rp TC = Total Cost Total biaya Rp Soekartawi, 1995 Untuk mengetahui apakah pendapatan yang diperoleh telah sesuai dengan penerimaan yang didapat maka digunakan rumus rasio pendapatan terhadap penerimaan, yaitu : Universitas Sumatera Utara Kriteria uji: - Rasio pendapatan terhadap penerimaan 50, maka rendah - Rasio pendapatan terhadap penerimaan 50, maka tinggi

3.5 Defenisi dan Batasan Operaional

Defenisi dan batasan operasional berguna untuk dapat memberi pengertian dan membatasi penelitian yang akan dilakukan.

3.5.1 Defenisi

1. Petani adalah petani yang menanam tebu di Sei Semayang. 2. Tebu Rakyat Intensifikasi adalah langkah – langkah yang bertujuan untuk mengalihkan pengusahaan tanaman tebu untuk produksi gula diatas tanah sewa, kearah tanaman tebu tanpa mengabaikan upaya peningkatan tanaman tebu rakyat tersebut. 3. Kemitraan adalah kerjasama yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara II dengan petani tebu rakyat. 4. Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan Rp. 5. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani selama proses usahatani yang dilakukannya yang merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variable. 6. Produksi adalah hasil panen yang dipeoleh dari hasil usaha tani tebu gulakg. 7. Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Universitas Sumatera Utara 8. Pendapatan adalah total penerimaan yang diperoleh dari hasil mata pencaharian dikurangi dengan biaya produksi Rp. 9. Perbandingan pendapatan adalah untuk mengetahui besar kecilnya pendapatan petani. 10. Perbandingan biaya adalah untuk mengetahui besar kecilnya biaya yang digunakan oleh petani. 3.5.2.Batasan operasional 1. Sampel dalam penelitian ini adalah petani tebu rakyat intensifikasi di Sei Semayang. 2. Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2011 3. Daerah Penelitian adalah di kebun Sei Semayang Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL 4.1. Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Profil PT. Perkebunan Nusantara II PT. Perkebunan Nusantara II Persero, disingkat PTPN II, dibentuk berdasarkan PP No. 7 Tahun 1996, tanggal 14 Pebruari 1996. Perusahaan yang berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN ini merupakan penggabungan kebun-kebun di Wilayah Sumatera Utara dari eks PTP II dan PTP IX. Selain itu dikembangkan juga tanaman kelapa sawit di wilayah Irian Jaya yaitu di Kabupaten Manokwari dan Jayapura. Perusahaan Perseroan PT Perkebunan II bergerak dibidang usaha Pertanian dan Perkebunan didirikan dengan Akte Notaris GHS Loemban Tobing, SH No. 12 tanggal 5 April 1976 yang diperbaiki dengan Akte Notaris No. 54 tanggal 21 Desember 1976 dan pengesahan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. Y.A. 5438 tanggal 28 Januari 1977 dan telah diumumkan dalam Lembaran Negara No. 52 tahun 1978 yang telah didaftarkan kepada Pengadilan Negeri Tingkat I Medan tanggal 19 Pebruari 1977 No. 101977PT. Perseroan Terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan Perseroan PT Perkebunan II disingkat “PT Perkebunan II merupakan perubahan bentuk dan gabungan dari PN Perkebunan II dengan PN Perkebunan Sawit Seberang. Pendirian perusahaan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan ketentuan- ketentuan dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1969, Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan dan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun Universitas Sumatera Utara 1975. Pada tahun 1984 menurut Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham, Akte Pendirian tersebut diatas telah dirubah dan diterangkan dalam Akte Notaris Imas Fatimah Nomor 94 tanggal 13 Agustus 1984 yang kemudian diperbaiki dengan Akte Nomor 26 tanggal 8 Maret 1985 dengan persetujuan Menteri Kehakiman Nomor C2-5013-HT.0104 tahun 1985 tanggal 14 Agustus 1985. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 20 Desember 1990 Akte tersebut mengalami perubahan kembali dengan Akte Notaris Imas Fatimah Nomor 2 tanggal 1 April 1991 dengan persetujuan Menteri Kehakiman Nomor C2-4939-HT.01.04TH-91 tanggal 20 September 1991. Pada tanggal 11 Maret 1996 kembali diadakan reorganisasi berdasarkan nilai kerja dimana PT Perkebunan II dan PT Perkebunan IX yang didirikan dengan Akte Notaris GHS. Loemban Tobing, SH Nomor 6 tanggal 1 April 1974 dan sesuai dengan Akte Notaris Ahmad Bajumi, SH Nomor 100 tanggal 18 September 1983 dilebur dan digabungkan menjadi satu dengan nama PT Perkebunan Nusantara II yang dibentuk dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH Nomor 35 tertanggal 11 Maret 1996. Akte pendirian ini kemudian disyahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2.8330.HT.01.01.TH.96 dan diumumkan dalam Berita Negera RI Nomor 81. Pendirian Perusahaan yang merupakan hasil peleburan PTP-II dan PTP-IX berdasarkan Peraturan Pemerintah Ri Nomor 7 tahun 1996. Kemudian pada tanggal 8 Oktober 2002 terjadi perubahan modal dasar perseroan sesuai Akte Notaris Sri Rahayu H. Prastyo, SH.1:34 PM 7212008. Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi visi dari PT. Perkebunan Nusantara II adalah turut melaksanakan dan menopang kebijaksanaan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional umumnya dan secara khusus di sub sektor perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. Sedangkan misi dari PT. Perkebunan Nusantara II adalah profitisasi melalui pendayagunaan, pengelolaan perusahaan di bidang perkebunan, dengan mengusahakan lima budidaya komoditi unggulan yakni kelapa sawit, karet, kakao, tembakau dan tebu secara efisien, ekonomis sehingga dapat mencapai produk yang memenuhi standard kualitas yang dibutuhkan oleh konsumen, serta melakukan diversifikasi usaha yang dapat mendukung kinerja perusahaan. Pengelolaan produksi yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang berwawasan lingkungan, memiliki daya saing yang kuat, serta meningkatkan kemitraan dengan petani untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri guna kelangsungan usaha dalam mendukung pertanian perkebunan. Sasaran dari PT. Perkebunan Nusantara II adalah mempertahankan dan meningkatkan sumbangan di bidang perkebunan melalui upaya peningkatan produksi sekaligus mendukung upaya peningkatan ekspor non migas, memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya, memelihara sumber daya alam dan lingkungan, air dan menjaga kesuburan tanah. Universitas Sumatera Utara Dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan serta mengantisipasi era globalisasi dan ketidak-pastian perekonomian pada tahun-tahun mendatang, perusahaan telah menetapkan berbagai strategi yakni sebagai berikut : a. Optimalisasi pemanfaatan lahan dengan mengembangkan 5 budidaya unggulan yakni kelapa sawit, karet, kakao, tebu dan tembakau dengan peningkatan produksi dan produktivitas. b. Peningkatan kualitas produksi yang mempunyai potensi pasar, serta pengawasan harga pokok produksi yang dapat memberikan profit margin yang lebih baik. c. Meningkatkan keperdulian terhadap kesejahteraan karyawan dalam rangka untuk meningkatkan kegairahan kerja serta produktivitas kerja. Berupaya ke arah industri hilir yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan pihak ketiga kemitraan atau berdiri sendiri. d. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber daya manusia dalam lingkup teknis melalui pelatihan dan pendidikan.

4.1.2. Jenis Komoditi PT. Perkebunan Nusantara II

PT. Perkebunan Nusantara II merupakan perkebunan milik Negara yang membudidayakan beberapa jenis tanaman semusim dan tahunan. Berikut ini merupakan tanaman perkebunan yang diusahakan oleh PT. Perkebunan Nusantara II dapat dilihat pada tabel : Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Jenis Komoditi PT. Perkebunan Nusantara II No. Tanaman Perkebunan Luas Areal Ha 1 Kelapa Sawit 61.577 2 Tebu 13.046 3 Karet 11.265 4 Kakao 7.370 5 Tembakau 2.443 Total 95.701 Sumber: PTPN II Sei Semayang Tahun 2012 Selain penanaman komoditi pada areal sendiri + inti, PT.Perkebunan Nusantara II juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 25.250 ha untuk tanaman kelapa sawit.

4.1.3. Letak Geografis Lokasi Pabrik Gula Sei Semayang PGSS terletak antara kota Medan dengan

Binjai tepatnya di Km. 12,5 dan dari persimpangan Km. 12,5 masuk menuju Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang sejauh 2500 m. Pabrik Gula Sei Semayang termasuk berada ditengah-tengah perkebunan tebu dan perbatasan di : Sebelah selatan : Berbatasan dengan bengkel teknik Sebelah timur : Menuju ke jalan Bulun Cina Sebelah utara : Daerah penanaman DP Diversun Penanaman IVV Sebelah barat : Terdapat Komplek Perumahan Karyawan Secara Geografis areal pabrik Sei Semayang terletak diantara 98° Bujur Timur dan diantara garis 3° Lintang Utara. Ketinggian tempat antara 9-125 diatas permukaan laut. Universitas Sumatera Utara Desa Bulu Cina memiliki luas wilayah 3686 ha. Kebanyakan Petani Tebu Rakyat Intensifikasi TRI bertempat tinggal di daerah Bulu Cina. Adapun batas-batas Bulu Cina adalah : Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Kota Rantang Kota Datar Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Paya Bakung, Tandem Hulu I Sebelah Barat : Berbatasan dengan Tandem Hilir I, Tandem Hulu II Sebelah Timur : Klambir, Sialang Muda

4.1.4. Tata Guna Tanah

Desa Bulu Cina memiliki luas wilayah 3686 ha ini dimana penggunaan lahannya adalah pemukiman 55 ha, perkantoran 1 ha, sekolah 1 ha, tempat ibadah 3 ha, jalan 12,5 ha, sawah tadah hujan 510 ha, ladingtegalan 190,5 ha, HGU PTPN 2905 ha, rekreasi dan olahraga 3 ha.

4.1.5. Keadaan Penduduk

a. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Umur Pada data statistik yang ada di kantor Kepala Desa Bulu Cina komposisi penduduk terdiri dari beberapa klasifikasi menurut umur dan jenis kelamin. Penduduk Desa Bulu Cina yang dominan angkatan kerja adalah usia 19-60 tahun. Hal ini disebabkan karena penduduk yang berusia 4-18 tahun masih terikat dengan pendidikan. Jumlah penduduk Desa Bulu Cina adalah 2605 KK atau 11.315 jiwa, yang terdiri dari 5.721 laki-laki dan 5.673 perempuan. Untuk melihat lebih jelas jumlah penduduk Desa Bulu Cina berdasarkan jenis kelamin dan umur dapat dilihat pada Tabel 4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Komposisi Penduduk Desa Bulu Cina Menurut Kelompok Jenis Kelamin dan Umur No. Kelompok Umur Tahun Jumlah Penduduk Jiwa Total Penduduk jiwa Persentase Laki-laki Perempuan 1 1 169 183 352 3,11 2 1-4 184 248 432 3,82 3 5-6 201 203 404 3,57 4 7-12 446 552 998 8,82 5 12-15 397 523 920 8,13 6 16-18 212 215 427 3,77 7 19-25 207 209 416 3,68 8 26-35 1258 1057 2315 20,46 9 36-45 1237 1059 2296 20,29 10 46-50 1132 1032 2164 19,13 11 51-60 99 104 203 1,79 12 61-75 81 102 183 1,62 13 75 98 186 205 1,81 Jumlah 5.721 5.673 11.315 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Bulu Cina tahun 2012 Dari tabel 4 diketahui jumlah penduduk Desa Bulu Cina yang paling sedikit adalah pada umur 61-75 tahun yaitu 183 jiwa dan yang paling banyak pada umur 26-35 tahun yaitu 2.315 jiwa. b. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Bulu Cina sudah mempunyai kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan, hal ini ditandai dengan keinginan masyarakat Desa Bulu Cina dalam mewujudkan program “Wajib Belajar 9 Tahun”. Saat ini pendidikan yang tinggi sangat dibutuhkan untuk mencari pekerjaan. Semakin tinggi pendidikan maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus juga semakin besar. Untuk lebih jelasnya mengenai komposisi penduduk Desa Bulu Cina menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Komposisi Penduduk Desa Bulu Cina Menurut Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa Persentase 1 SD 1127 16.60 2 SLTP 2689 39.60 3 SLTA 2900 42.70 4 D1, D2, D3 45 0.66 5 S1 30 0.44 Jumlah 6791 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Bulu Cina tahun 2012 c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Ada beberapa jenis mata pencaharian penduduk Desa Bulu Cina seperti petani, peternak, pedagangpengusaha, sopir, lembaga pemerintahan, dan sebagian dalam studi. Untuk mengetahui lebih jelasnya jumlah dan persentase penduduk Desa Bulu Cina berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Komposisi Penduduk Desa Bulu Cina Menurut Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah jiwa Persentase 1 Pegawai Kelurahan 1 0,05 2 Guru 96 4,46 3 TNIPOLRI 13 0,60 4 MantriPerawat 6 0,28 5 Bidan 13 0,60 6 PNS lainnya 13 0,60 7 Pedagang 428 19,89 8 Petani 981 45,59 9 Peternak 369 17,15 10 Supir 232 10,78 Jumlah 2152 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Bulu Cina Tahun 2012 Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Bulu Cina lebih dominan bermatapencaharian petani dan pedagang berjumlah 981 jiwa 45,15 dan 428 jiwa 19,89. Adapun jenis tanaman yang diusahakan petani di Desa Bulu Cina Universitas Sumatera Utara adalah berupa tanaman tebu, sawit, padi sawah, sedangkan pedagang banyak membuka warung kios dan toko serta pedagang di pasar desa.

4.1.6. Sarana dan Prasarana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan atau lebih ditujukan kepada benda benda yang bergerak seperti komputer dan mesin mesin, sedangkan Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses atau lebih ditujukan untuk benda benda yang tidak bergerak seperti gedung , ruang dan tanah. Sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Bulu Cina akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat desa. Semakin baik sarana dan prasarana pendukung maka akan semakin mudah desa tersebut untu melakukan perkembangan desa. Sarana dan Prasarana dapat dikatakan baik apabila dari segi ketersediaan dan pemanfaatannya sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Desa Bulu Cina sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari jenis sarana dan prasarana yang tersedia, seperti: transportasi, tempat ibadah, pendidikan, kesehatan, olahraga, ekonomi, penerangan dan air. Keadaan sarana dan prasarana di Desa Bulu Cina dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Sarana dan Prasarana Desa Bulu Cina No Sarana dan Prasarana Jumlah Unit 1 Transportasi - Jalan 12,5 ha - Angkutan Truck 123 - Angkutan Umum 10 2 Tempat ibadah - Gereja 3 - Mesjid 3 - Musholla 23 - Pura 1 - Wihara 1 3 Pendidikan - PAUD 1 - TK 4 - SD 7 - SMP 4 - SMA 3 4 Kesehatan - Posyandu 6 - Puskesmas 1 5 Kelembagaan - Kantor Kepala Desa 1 6 Olahraga - Lapangan Sepak Bola 3 - Lapangan Basket 1 - Lapangan Volly 4 7 Ekonomi - Pajak Tradisional 2 - Toko 5 - Kios 84 - Warung 46 8 Penerangan dan Air Bersih - PLN 1 - PDAM 1 9 Kilang - Padi 1 - Jalan 3 Sumber: Kantor Kepala Desa Bulu Cina Tahun 2012 Universitas Sumatera Utara

4.2. Karakteristik Petani Sampel

Adapun karakteristik petani yang menjadi sampel dalam penelitian ini meliputi, luas lahan, umur, tingkat pendidikan, lama berusahatani dan jumlah tanggungan. Karakteristik petani dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Karakteristik Petani Sampel di Desa Bulu Cina No. Karakteristik Satuan Range Rataan 1 Umur tahun 27-58 41 2 Lama Berusahatani tahun 9-18 14 3 Jumlah Tanggungan jiwa 1-5 3 4 Luas lahan bermitra ha 51 3,4 5 Luas lahan TRI ha 30 2 Sumber:Diolah dari lampiran 1 Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Teknis Budidaya Tebu 5.1.1. Pembibitan