Pegolahan Lahan Pemeliharaan Tanaman

3. Bibit Rayungan 1 atau 2 tunas Bibit diambil dari tanaman tebu khusus untuk pembibitan berupa stek yang tumbuh tunasnya tetapi akar belum keluar. Bibit ini dibuat dengan cara : a Melepas daun-daun agar pertumbuhan mata tunas tidak terhambat. b Batang tanaman tebu dipangkas 1 bulan sebelum bibit rayungan dipakai c Tanaman tebu dipupuk sebanyak 50 kgha. Bibit ini memerlukan banyak air dan partumbuhanya lebih cepat dari pada bibit bagal. 1 ha tanaman kebun bibit rayungan dapat menghasilkan bibit untuk 10 ha areal tebu. Kelemahan bibit rayungan adalah tunas sering rusak pada waktu pengangkutan dan tidak dapat disimpan lama seperti halnya bibit bagal. 4. Bibit Siwilan Bibit ini diambil dari tunas-tunas baru dari tanaman yang pucuknya sudah mati. Perawatan bibit siwilan sama dengan bibit rayungan.

5.1.2. Pegolahan Lahan

Pengolahan media tanam terdapat 2 jenis cara mempersiapkan lahan perkebunan tebu yaitu cara : 1. Reynoso yaitu persiapan disebut juga dengan cara cemplongan dan dilakukan ditanah sawah. Pada cara ini tanah tidak seluruhnya diolah, yang digali hanya lobang tanamnya. Universitas Sumatera Utara 2. Bajak a. Pada lahan sawah dibuat petakan berukuran 1000m 2 . Parit membujur, melintang dibuat dengan lebar 50 cm dan kedalaman 50 cm. Selanjutnya dibuat parit keliling yang berjarak 1,3 m dari tepi lahan. b. Lubang tanam dibuat berupa parit dengan kedalaman 35 cm dengan jarak antar lubang tanam parit sejauh 1 m. Tanah galian ditumpuk diatas larikan diantara lubang tanam membentuk gundukan. Setelah tanam, tanah gundukan ini dipindahkan lagi ketempat semula. Gambar 2. Bibit yang ditanam di gundukan

5.1.3. Pemeliharaan Tanaman

a Penyulaman dan Penyiangan Universitas Sumatera Utara • Sulaman pertama untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata satu dilakukan 5 sampai 7 hari setelah tanam. Bibit rayungan sulaman disiapkan didekat tanaman yang diragukan pertumbuhannya. Setelah itu tanaman disiram. Penyulaman kedua dilakukan 3 sampai 4 minggu setelah penyulaman pertama. • Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata dua dilakukan 3 minggu setelah tanam tanaman berdaun 3 sampai 4 helai. Sulaman diambil dari persediaan bibit dengan cara membongkat tanaman beserta akar dan tanah padat disekitarnya. Bibit yang mati dicabut, lubang diisi tanah gembur kering yang diambil dari gundukan, tanah disirami dan bibit ditanam dan akhirnya ditimbun tanah. Tanah disiram lagi dan dipadatkan. • Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit pucuk. Penyulaman pertama dilakukan pada minggu ketiga. Penyulaman kedua dilakukan bersamaan dengan pemupukan dan penyiraman kedua yaitu 1,5 bulan setelah tanam. • Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan saat pembumbunan tanah dan dilakukan beberapa kali tergantung dari pertumbuhan gulma. Gulma diberantas dengan herbisida racun kontak dan racun pra tumbuhDNA. Kebutuhan herbisida untuk per hektarnya adalah 3 kgha. b Pemupukan Sebelum pemupukan rumput harus dibersihkan terlebih dahulu, apabila memupuk sekaligus dengan beberapa jenis, pupuk dicampur terlebih Universitas Sumatera Utara dahulu sampai homogen baru disebarkan dalam sekali perlakuan. Pupuk diletakkan di lubang pupuk sejauh 7 – 10 cm dari bibit dan ditimbun tanah, setelah pemupukan semua petak segera disiram supaya pupuk tidak keluar dari daerah perakaran tebu. Pemupukan dilakikan dua kali yaitu: 1. Pemupukan I : dilakukan pada saat tebu berumur 3 bulan dengan menggunakan pupuk dasar seperti urea dan ZA. 2. Pemupukan II : dilakukan pada saat tebu berumur 7 bulan dengan menggunakan pupuk kombinasi yaitu Urea, ZA, Phonska. c Pembumbunan Pembumbunan dilakukan dengan cara membumbunkan tanah gembur diantara juringan ke rumpun tebu sehingga lubang juring tertimbun lebih tinggi dari permukaan tanah. Sebelum pembumbunan tanah harus disirami sampai jenuh agar struktur tanah tidak rusak. Tebal bumbunan tidak boleh lebih dari 5 – 8 cm secara merata. Ruas bibit harus tertimbun tanah agar tidak cepat mengering. Pembumbunan dilakukan sebanyak 2 kali. Pembumbunan pertama dilakukan pada saat tebu berumur 40 hari, sedangkan pembumbunan kedua dilakukan setelah tebu berumur 9 bulan. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Pembumbunan d Klentek Klentek dilakukan paling banyak 2 kali, pertama saat tanaman berumur 150 – 180 hari dan klentek kedua saat tanaman berumur 210 – 240 hari. Daun yang diklentek adalah kelopak daun yang telah membuka 50, batang tebu dibersihkan sampai pangkal termasuk pembersihan tanaman merambat dan gulma lainnya. Tanaman yang diklentek adalah tanaman yang masih berdiri, tanaman yang roboh tidak perlu diklentek. Klentek bertujuan untuk kebersihan dan kesegaran batang, mencegah serangan hama penyakit, memperbanyak sinar matahari sehingga tidak lembab, menceghah tebu roboh dan mempercepat pembentukan gula.

5.1.4. Pemanenan dan Pengangkutan