Sistem Informasi Rumah Sakit Bagan Alir Flowchart

2.2 Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem Informasi Kesehatan sangat erat kaitannya dengan Sistem Informasi Rumah Sakit Hospital Information System atau HIS. Sistem informasi rumah sakit adalah sistem yang mampu melakukan integrasi dan komunikasi aliran informasi baik di dalam maupun di luar rumah sakit Kusumadewi, 2009. Salah satu sub sistem dari sistem informasi kesehatan adalah sistem rekam medis. Perekaman data pasien mutlak diperlukan untuk menunjang proses peningkatan perawatan kesehatan terhadap pasien. Electronic Medical Record EMR adalah suatu media elektronik yang digunakan untuk menyimpan informasi klinis. Fungsi utama EMR adalah untuk merekam informasi, mengakses informasi, membantu pengambilan keputusan, menggunakan data atau informasi secara bersama-sama, identifikasi pasien, menangani keamanan dan otentifikasi data, serta membantu auditing. Melalui sistem perekam medis yang baik dan efektif diharapkan kualitas perawatan kesehatan bagi seorang pasien juga akan meningkat, memudahkan manajemen dan profesional dalam menetapkan keputusan. 2.3 Rekam Medis 2.3.1 Pengertian Rekam Medis Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269MENKESPERIII2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis dapat diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa, Universitas Sumatera Utara segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Kalau diartikan secara dangkal, seakan-akan hanya merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien. Namun kalau dikaji lebih dalam rekam medis mempunyai makna lebih luas dari pada hanya catatan biasa, karena didalam catatan tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar didalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit. Rekam medis juga sebagai satu sistem penyelenggaraan rekam medis. Sedangkan pencatatan rekam medis hanya sebagai salah satu kegiatan dari penyelenggaraan rekam medis. Menurut Muslihuddin 1997, penyelenggaraan rekam medis mempunyai arti proses kegiatan dimulai dari diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan atau peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan lainnya.

2.3.2 Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolahan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan rekam medis secara rinci akan terlihat dan analog dengan kegunaan rekam medis itu sendiri.

2.3.3 Kegunaan Rekam Medis

Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek yang akan diuraikan dibawah ini, yaitu : 1. Aspek Administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. 2. Aspek Medis Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. 3. Aspek Hukum Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. 4. Aspek Keuangan Suatu berkas rekm medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. Universitas Sumatera Utara 5. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan. 6. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dibidang profesi sipemakai. 7. Aspek Dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.

2.3.4 Rekam Medis Elektronik

Menurut Setiawan dan Wahid 2009 yang mengutip pendapat Raghupathi 1997, sistem informasi rekam medis elektronik atau disebut dengan virtual patient record atau electronic medical record ini digunakan untuk mengelola informasi rekam medis pasien, sehingga memudahkan dalam menelusur balik informasi, termasuk sejarah penyakit dan tindakan medis yang diterima, dan menggunakannya untuk mengambil tindakan medis yang tepat. Secara umum, sistem informasi ini dapat didefenisikan sebagai informasi kesehatan individu yang disimpan dalam bentuk digital yang mempunyai sebuah penanda unik setiap individu. Universitas Sumatera Utara Sistem informasi rekam medis memungkinkan pengguna untuk mengisikan, menyimpan, memanggil ulang, mentransmisikan, dan memanipulasimengelolah data pasien secara spesifik, baik per individu maupun secara kelompok, termasuk data klinis, administratif, dan demografi. Hal ini akan meminimalkan potensi duplikasi data, dan mengurangi biaya dalam pengelolahan. Sistem informasi ini digunakan di lingkungan rumah sakit atau lembaga penyedia layanan kesehatan lain yang menangani pasien secara langsung. Pada masa yang akan datang, sistem informasi ini seharusnya dapat terjadi inter-operabilitas antar rumah sakit. Rekam medis ini terkait dengan banyak aktivitas pelayanan kesehatan dan pengembangan sistem informasi kesehatan lain.

2.3.5 Pasien

Kata pasien berasal dari bahasa Indonesia yaitu analog dengan kata patient dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya menderita. Menurut Iskandar 1998, yang dimaksud dengan pasien adalah orang sakit yang dirawat dokter, penderita sakit. Pasien dalam praktek sehari-hari sering dikelompokkan kedalam berikut ini:

1. Pasien dalam, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan tinggal atau dirawat

pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu, atau dapat juga disebut dengan pasien yang dirawat di rumah sakit.

2. Pasien jalanluar, yaitu pasien yang hanya memperoleh pelayanan kesehatan

tertentu atau disebut juga dengan pasien jalan. Universitas Sumatera Utara

3. Pasien opname, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan kesehatan dengan

cara menginap dan dirawat di rumah sakit atau disebut juga denga pasien rawat inap. Dimana pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan memiliki dua hak yaitu dapat dilihat di bawah ini :

1. Hak atas pelayanan kesehatan, yaitu perawatan yang diberikan oleh tenaga

kesehatan atas dasar kemampuan dan kecakapannya dalam menerapkan ilmu dan teknologi kesehatan.

2. Hak mandiri sebagai manusia atau hak untuk menentukan nasib sendiri,

yaitu hak atas pelayanan kesehatan merupakan aspek sosial, sedangkan hak untuk menentukan nasib sendiri merupakan aspek pribadi. Salah satu kunci penunjang keberhasilan pelayanan kesehatan adalah terjalinnya komunikasi yang serasi antara pasien dengan pihak tenaga kesehatan, oleh karena itu pasien harus menyerahkan kepercayaan kepada kemampuan profesional tenaga kesehatan. Sebaliknya pihak tenaga kesehatan yang menerima kepercayaan itu memberikan pelayanan sesuai dengan standar profesi serta berpegang teguh pada kerahasiaan profesi. Untuk menjamin terjalinnya komunikasi yang serasi antara pasien dengan pihak tenaga kesehatan maka diperlukan pengaturan tentang berbagai hal, seperti mengenai penjelasan informasi, perjanjian kesehatan, hak dan kewajiban pasien, euthanasia, dan pasien yang tidak cakap. Universitas Sumatera Utara

2.3.6 Rumah Sakit

Batasan dari rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik dilakukan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Rumah sakit itu sendiri mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Tempat menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang, pelayanan keperawatan, pelayanan rehabilitasi, dan pelayanan pencegahan penyakit. b. Tempat pendidikan medis maupun paramedis. c. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran.

2.4 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Parker yang dikutip oleh Kumorotomo dan Margono 1994, sistem informasi berbasis komputer computer-based management information system terdiri dari manusia, perangkat keras hardware, perangkat lunak software, data, dan prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer dapat pula dikatakan sebagai Sistem Informasi Manajemen yang mendapatkan perkakas pengelolahan data komputer dalam kedudukan yang penting. Ada beberapa alasan mengapa komputer Universitas Sumatera Utara merupakan perkakas yang sangat penting di dalam Sistem Informasi Manajemen moderen yaitu: 1. Kemampuan komputer untuk mengolah data. Perangkat otomatis ini dalam beberapa hal ternyata lebih unggul sebagai penyerap atau pencatat data jika dibandingkan dengan daya ingat manusia, sekalipun keputusan tetap dilakukan oleh manusia. Dimana ciri-ciri kemampuan komputer dan kemampuan manusia dapat diuraikan pada tabel di bawah ini yaitu : Tabel 2.1 Ciri-Ciri Kemampuan Komputer dan Kemampuan Manusia Kemampuan Komputer. Kemampuan Manusia Pengolahan cepat. Instuisi dan penilaian. Akurasi. Fleksibilitas dan adaptivitas. Kapasitas penyimpanan storage yang besar. Responsif terhadap kejadian- kejadian yang tidak terduga. Efektif untuk tugas-tugas yang berulang-ulang repetitif. Pemikiran abstrak. Otomatis. Perencanaan dan penetapan tujuan goal-setting. Dapat berfungsi secara terus menerus. Mampu mengenali pola tindakan. Teliti dalam mendeteksi situasi menyimpang. Mampu menetapkan prossedur dan kontrol. Dapat diperbaiki dan ditingkatkan up-grade. Dapat mengemukakan argumentasi. Bekerja hanya kalau diperintah. Dapat membaca majalah “Newsweek”. Seperti halnya yang dikatakan oleh sebagian pakar bahwa persoalan pokok di dalam Sistem Informasi Manajemen Moderen adalah bagaimana mengkombinasikan kemampuan manusia dan kemampuan komputer untuk menghasilkan keputusan manajarial yang baik. Karena meskipun komputer mampu melakukan hal-hal yang Universitas Sumatera Utara fantastis di dalam mengelolah informasi, penggunaan informasi itu tetap tergantung kepada manusianya. 2. Teknologi otomatis melalui komputerisasi sudah tersedia dimana-mana dan dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Pengadaan data dan informasi di dalam organisasi merupakan suatu sistem. Secara garis besar Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung unsur-unsur berikut:

1. Manusia. Setiap Sistem Informasi Manajemen yang berbasis komputer harus

memperhatikan unsur manusia supaya sistem tetap bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu dari keberhasilan suatu Sistem Informasi Manajemen dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen. Unsur manusia dalam hal ini adalah para staff komputer profesional dan para pemakai computer users.

2. Perangkat keras hardware. Perangkat ini merupakan perangkat mesin yang

terkadang disebut sebagai CPU central processing unit beserta semua perangkat pendukungnya yaitu perkakas keluaran output devices, perkakas penyimpanan memory, dan perangkat komunikasi.

3. Perangkat lunak software. Perangkat ini merupakan program-program

komputer beserta ptunjuk-petunjuk manual pendukungknya. Program komputer biasanya disimpan di dalam medium inputoutput. Universitas Sumatera Utara

4. Data. Hal ini merupakan fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang

bermanfaat. Data inilah yang akan dipilahkan, dimodifikasi, atau diperbarui oleh program-program supaya dapat menjadi informasi tersebut.

5. Prosedur. Hal ini merupakan peraturan peraturan yang menentukan operasi

sistem komputer. Secara teknis pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer meliputi empat bagian, yakni input, pengolahan, penyimpanan di dalam storage devices maupun di dalam memory. Dimana perkakas input berfungsi untuk menyediakan data mentah ke komputer sistem. Data itu kemudian diolahdiproses oleh CPU Central Processing Unit sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya. Setelah itu, informasi dihasilkan dan diberikan kepada perangkat output. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, komputer tersebut mengalirkan, memakai, dan menimpan data dalam ruang elektronik yang disebut memory.

2.4.1 Database

Menurut Murdick 1986 yang dikutip oleh Kumorotomo dan Margono 1994, di dalam organisasi-organisasi publik, tuntutan akan pengelolahan data yang semakin besar juga mengakibatkan keharusan untuk mengelolah suatu database. Secara sederhana database dapat didefenisikan sebagai koleksi terpadu dari data yang disusun secara logis dan dikendalikan secara sentral. Menurut James Martin dalam bukunya “Database Organization” yang dikutip oleh Sutabri 2005, database adalah suatu kumpulan data terhubung interrelated Universitas Sumatera Utara data yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data controlled redundancy dengan cara tertentu sehingga mudah ditampilkan atau digunakan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

2.4.2 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan dari Basic sejak tahun 1962 dengan bahasa pemrograman yang populer. Bertujuan untuk membuat program cepat dengan tampilan GUI Graphical User Interface, yang sering disebut dengan RAD Rapid Application Development. Sampai saat ini program Visual Basic masih bertahan kuat karena kemudahan, ringan, dan kehandalannya Supardi, 2011. Adapun terminologi perkembangan Visual Basic adalah sebagai berikut Supardi, 2011; Leong, 2006. 1. Bahasa Basic mulai dikembangkan mulai tahun 1963. Akronim dari Basic adalah Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code yang hingga sekarang masih digunakan untuk menyusun aplikasi. 2. Visual Basic 1.0 Versi 1 dirilis tahun 1991. Pada versi 1.0 ini digunakan untuk sistem operasi Microsoft DOSMSDOS. Seiring berkembangnya sistem operasi DOS dibuat dalam dua edisi, yaitu edisi standar dan edisi profesional. Universitas Sumatera Utara 3. Visual Basic 2.0 Versi 2 tahun 1992. Dibandingkan dengan versi 1.0, Visual Basic 2.0 dibuat dengan penambahan pada kecepatan dan lebih mudah. Selain dirilis dalam edisi standar dan profesional juga tersedia Primer Edition yang gratis. 4. Visual Basic 3.0 Versi 3 tahun 1993. Pada Visual Basic 3.0 menggunakan teknologi DAO Data Access Object sehingga dapat mengakses database secara langsung ketika membuat program. 5. Visual Basic 4.0 Versi 4 tahun 1995. Visual Basic versi 4.0 mendukung sistem operasi yang berjalan 16 bit Windows 3.1 dan 32 bit Windows 95 dan memiliki fasilitas baru, yaitu Visual Basic Scripting VBScript yang banyak digunakan untuk web. 6. Visual Basic 5.0 Versi 5 tahun 1997. Visual Basic versi 5.0 mengalami perubahan tampilan utama program yang disebut IDE Intergrated Development Environment. Pada versi ini juga digabungkan dalam satu paket dengan Visual C dan Visual FoxPro menjadi paket Visual Studio yang dikemas dalam tiga edisi, yaitu standar, profesional, dan enterprise. Selain itu, juga tersedia Control Creation Edition yang merupakan versi gratisnya. 7. Visual Basic 6.0 Versi 6 tahun 1998. Versi 6.0 memiliki teknologi baru, yaitu ADO ActiveX Data Objects, kemampuan internet yang lebih luas, elemen don kontrol yang semakin Universitas Sumatera Utara banyak, kemampuan untuk membuat kontrol sendiri, dan wizard yang menyebabkan versi ini sangat populer dan bertahan lama. Visual Basic terdiri dari tiga edisi yang menunjukkan fasilitas dan kemampuannya Hanafi, 2010. 1. Visual Basic Learning Edition Versi ini digunakan bagi mereka yang hanya sekedar ingin mencoba dan mempelajari bahasa Visual Basic. Versi ini sekaligus mengemas sekumpulan kontrol- kontrol standar dan memperbolehkan kita membuat program .EXE dan COM DLL. 2. Visual Basic Professional Edition Versi ini ditujukan bagi mereka yang membuat aplikasi atau program yang sederhana. Versi ini terdiri dari banyak kontrol-kontrol standard dan sekaligus mengemas model objek ADO yang lebih lengkap dibandingkan dengan versi learning edition yang hanya menyertakan ADO Data Control. Versi ini mampu menghasilkan native code .EXE, ActiveX Control, ActiveX Document dan Active EXE atau DLL. Pada versi ini juga terdapat wizard yang membantu dalam pengembangan aplikasi. 3. Visual Basic Enterprise Edition Versi ini mencakup semua fasilitas fitur yang terdapat di dalam Visual Basic Proffessional Edition dan juga tools lain yang dapat membantu untuk menghasilkan suatu aplikasi enterprise yang lebih kompleks. Versi ini ditujukan untuk mereka yang akan membangun sebuah aplikasu yang lebih besar dan luas di dalam sebuah perusahaan atau tingkat koperasi. Versi ini Universitas Sumatera Utara datang dengan banyak kontrol-kontrol standard dan juga SQL Server 6.5 Developer Edition, Microdoft Transaction Server, Visual SourceSave, Visual Database Tools, Intergrated T-SQL Server Debugger, dan lain-lain. Microsoft Visual Basic 6.0 mempunyai banyak kelebihan dibandingkan software atau bahasa pemrograman lainnya, di antara kelebihan dari Visual Basic adalah sebagai berikut Hanafi, 2010. 1. Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemrograman yang lain seperti CC++, Delphi atau bahkan PowerBuilder sekalipun. 2. Menghilangkan kompleksitas pemanggilan fungsi Windows API, karena banyak fungsi-fungsi tersebut sudah di-embedded ke dalam syntax Visual Basic. 3. Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi program yang bersifat Rapid Application Development. 4. Sangat cocok digunakan untuk membuat program atau aplikasi bisnis. 5. Digunakan oleh hampir seluruh Microsoft Office sebagai bahasa macro dan segera akan diikuti yang lainnya. 6. Dapat membuat ActiveX Control. 7. Dapat menggunakan OCX atau komponen yang disediakan oleh pihak ketiga Third Party sebagai tools pengembang. 8. Menyediakan wizard yang sangat berguna untuk mempersingkat atau mempermudah pengembangan aplikasi. 9. Mendekati Object Oriented Programming. Universitas Sumatera Utara 10. Dapat diintegrasikan dengan internet, baik itu sisi client maupun pada sisi server. 11. Dapat membuat ActiveX Automation Server. 12. Integrasi dengan Microsoft Transaction Server. 13. Dapat menjalankan server tersebut dari mesin yang sama atau bahkan dari mesin atau komputer lain.

2.4.3 Pemrograman Berorientasi Objek OOP

Pemrograman berorientasi objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah dengan bantuan komputer. OOP tidak seperti pendahulunya pemrograman terstruktur, mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata yang setiap objeknya adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Hal ini kontras dengan pemrograman terstruktur yang struktur data dan fungsinya didefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan secara erat. Pada perkembangannya, filosofi OOP menciptakan sinergi yang luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, serta pengujian Nugroho, 2011.

2.4.4 Kompilasi Kode

Pada dasarnya ada dua jenis yang menerjemahkan bahasa pemrograman, yaitu interpreter dan compiler. Interpreter adalah sebuah bahasa yang akan menjalankan aplikasi setelah semua baris-baris kode yang kita tulis diterjemahkan ke dalam bahasa mesin seluruhnya. Sedangkan compiler adalah bahasa yang menerjemahkan baris- baris kode tersebut sekaligus. Keuntungan interpreter adalah waktu pengembangan Universitas Sumatera Utara yang singkat, sedangkan compiler unggul di dalam menjalankan program yang sudah jadi .exe. Bahasa interpreter harus menterjemahkan setiap baris dari source code ke dalam bahasa mesin 1 dan 0, setiap kali baris kode tersebut dieksekusi. Jadi jika ada sebuah baris kode yang dieksekusi 100 kali maka interpreter harus menerjemahkannya 100 kali pula. Untuk menulis bahasa interpreter, perlu dituliskan baris source-codenya dan menjalankannya. Bahasa compiler akan menerjemahkan semua baris source code sekaligus ke dalam bahasa mesin. Untuk menulis program yang bersifat compiler kita hanya tinggal menuliskan source-codenya, melakukan compile dan menghubungkannya lalu kemudian menjalankan. P-Code adalah gabungan dari bahasa interpreter dan compiler. Program akan melakukan compile source code dan membentuk suatu baris dari kode yang mempunyai lima kata ke dalam satu atau dua karakter. Ketika menjalankan program tersebut, maka interpreter P-Code akan menerjemahkan setiap baris tersebut kedalam bahasa mesin. Visual Basic juga mempunyai kemampuan untuk menghasilkan file native code .exe yang dapat meningkatkan tampilan dari aplikasi yang menggunakan perhitungan yang intensif. Atau juga dapat menghasilkan native code untuk membuat aplikasi DLL bahasa C di dalam Visual Basic Hanafi, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.5 Bagan Alir Flowchart

Bagan alir flowchart adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi Yakub, 2012. Tabel 2.2 Simbol flowchart No Simbol Keterangan 1 Proses, digunakan untuk pengolahan aritmatika dan pemindahan data 2 Terminal, digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari program 3 Preparation, digunakan untuk memberikan nilai awal pada suatu variabel 4 Keputusan, digunakan untuk mewakili operasi perbandingan logika 5 Proses terdefinisi, digunakan untuk proses yang detailnya dijelaskan terpisah 6 Penghubung, digunakan untuk menunjukkan hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama 7 Penghubung halaman lain, digunakan untuk menunjukkan hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama 8 Manual, untuk menyatakan suatu tindakan proses yang tidak dilakukan oleh komputer manual 9 Terminal, untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program Universitas Sumatera Utara Sumber: Yakub, 2012; Ladjamudin, 2005 Tabel 2.2 Lanjutan No Simbol Keterangan 10 Off-line storage, untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu. 11 Manual input, untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard 12 Input-Output, untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya 13 Punched Card, untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu 14 Disk storage, untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk 15 Document, untuk mencetak laporan ke printer 16 Display, untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar. 17 ArusFlow, untuk menyatakan jalannya arus suatu proses Universitas Sumatera Utara BAB III PENGEMBANGAN SISTEM

3.1 Metode Pengembangan Sistem Informasi Manajemen