secara injunctive relief dan treble damages.
3
Selain itu dalam UU No. 5 Tahun 1999 dibentuk suatu komisi yang menegakkan hukum persaingan usaha, bernama Komisi Pengawas
Persaingan Usaha KPPU. KPPU dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 1999 Tentang Komisi
Pengawas Persaingan Usaha. secara kewenangan, KPPU hanya diberikan oleh UU No. 5 Tahun 1999 sebatas sanksi administratif karena pada
prinsipnya KPPU tidak berwenang menjatuhkan sanksi-sanksi pidana atau perdata.
4
B. Sanksi Denda Administratif
Selain kewenangan sebagaimana diatur dalam Pasal 36 UU No. 5 Tahun 1999, in casu KPPU berwenang melakukan tindakan administratif.
Sanksi administrasiadministratif adalah sanksi yang dikenakan terhadap
pelanggaran administrasi atau ketentuan undang-undang yang bersifat
administratif. Pada umumnya sanksi administrasiadministratif berupa:
1 Denda misalnya yang diatur dalam PP No. 28 Tahun 2008,
2
Pembekuan hingga Pencabutan sertifikat danatau izin misalnya yang
diatur dalam Permenhub No. KM 26 Tahun 2009; 3
Penghentian sementara pelayanan administrasi hingga pengurangan
jatah produksi misalnya yang diatur dalam Permenhut No. P.39MENHUT-II2008 Tahun 2008;
4 Tindakan administratif misalnya yang diatur dalam Keputusan
KPPU No. 252KPPUKEPVII2008 Tahun 2008
Pengenaan denda administratif ditujukan kepada mereka yang
3
Elyta Ras Ginting, Hukum Anti Monopoli Analisis dan Perbandingan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, Cet. Ke-1, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001, h. 113.
4
Munir Fuady, Hukum Anti Monopoli: Menyongsong Era Persaingan Sehat, h. 117.
melanggar peraturan perundang-undangan tertentu, dan kepada si pelanggar dikenakan sejumlah uang tertentu berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang bersangkutan, kepada pemerintah diberikan wewenang untuk menerapkan sanksi tersebut.
5
Kewenangan administratif diatur dalam Pasal 47 UU No. 5 Tahun 1999. Komisi berwenang
menjatuhkan sanksi berupa tindakan adminisrtratif terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan pasal dalam UU No. 5 Tahun 1999 berupa:
6
Pasal 47 1
Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar undang-
undang ini UU No. 5 Tahun 1999. 2
Tindakan administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat berupa:
a Penetapan pembatalan perjanjian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 13, Pasal 15, dan Pasal 16; dan atau
b Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi
vertikal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ;dan atau c
Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan praktek monopoli dan atau
menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat; dan atau
d Perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan
penyalahgunaan posisi dominan; dan atau e
Penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha dan pengambilalihan saham sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28, dan atau penetapan pembayaran gantu rugi; dan atau
f Pengenaan denda serendah-rendahnya Rp. 1.000.000.000,00
satu miliar
rupiah dan
setinggi-tingginya Rp.
25.000.000.000,00 dua puluh lima miliar rupiah.
5
Habib Adjie, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik, Cetakan Kedua, Bandung: PT Refika Aditama, 2009, h. 108.
6
Binoto Nadapdap, Hukum Acara Persaingan Usaha, Cet. Ke-1, Jakarta: Jala Permata Aksara, 2009, h. 27.