6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain melihat
perkembangan perusahaan secara periodik. 7.
Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang
Keterbatasan analisis rasio keuangan yaitu : 1.
Kesulitan dalam memiliki rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
2. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan
menghitung rasio. 3.
Dua perusahaan dibangdingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karena itu jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan
kesalahan.
C. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Rasio profitabilitas dapat memperlihatkan sejauh
mana keefektifan dari keseluruhan manajemen dalam menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan hasil dari sejumlah besar kebijakan dan
keputusan manajemen dalam menggunakan sumber-sumber dana perusahaan. Martono dan Harjito 2001:18 juga menyatakan bahwa profitabilitas yaitu
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Sedangkan Sawir 2005:17 menyatakan bahwa
kemampulabaan profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang
efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan.
Rasio profitabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu : 1.
Profit margin Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rumus yang dapat digunakan yaitu : a.
Gross Profit Margin mengukur efisiensi pengendalian harga pokok biaya produksi. Mengidentifkasikan kemampuan perusahaan untuk memproduksi secara efisien.
Gross Profit Margin = b.
Operating Profit Margin mengukur tingkat laba operasi dibandingkan dengan volume penjualan.
Operating Profit Margin = c.
Net Profit Margin mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan.
Net Profit Margin = 2.
Return On Asset Return On Asset mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus yang digunakan yaitu: Return On Assets =
3. Return On Equity
Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri. Rumus yang digunakan yaitu :
Return On Equity =
4. Return On Investment
Return On Investment mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Rumus yang digunakan yaitu :
Return On Investment = 5.
Earning Per Share Earning Per Share atau laba per lembar saham merupakan ukuran kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Rumus yang digunakan yaitu :
Earning Per Share =
D. Return on Investment