7
di dalam kantong plastik. Kantong-kantong plastik tersebut dimasukkan ke dalam karung plastik yang ditutup rapat menggunakan tali, setelah itu disimpan di atas lantai beralas bata ataupun
papan dan hendaknya dihindarkan kontak langsung dengan lantai agar tidak lembap. 5.
Buah jarak pagar dalam satu tandan tidak masak serentak karena waktu pembuahan bunga betina tidak terjadi pada hari yang sama. Umumnya ditemukan dua tingkat umur ditandai dengan warna
buah hijau dan kuning atau kuning dan hitam dalam satu tandan, tetapi tidak jarang ditemui buah yang masaknya serentak atau tiga tingkat umur yang ditandai dengan buah yang berwarna hijau,
kuning dan kuning kecoklatan pada satu tandan.
Selama penanganan pascapanen, mutu bahan hasil pertanian sangat dipengaruhi faktor kemasan yang digunakan, ruang atau gudang tempat penyimpanan dan lingkungan fisik terutama suhu
dan kelembaban udara. Faktor lingkungan fisik ini akan mempengaruhi kadar air bahan yang merupakan parameter yang sangat berpengaruh terhadap mutu bahan selama penyimpanan. Menurut
SNI 01-1677-1989, biji jarak pagar adalah biji dari buah jarak yang telah dikeringkan, dilepaskan dari kulit buahnya dan dibersihkan kemudian dari biji jarak ini diambil minyaknya.
2.4 Mutu Biji Jarak Pagar
Minyak merupakan komponen terbesar yang terkandung dalam biji jarak pagar Jatropha curcas Linn. Mutu benihbiji akan menentukan keberhasilan dalam kegiatan pertanaman di lapang.
Mutu benihbiji dibagi atas 3 macam yaitu mutu genetik, mutu fisiologis dan mutu fisik. Mutu genetik mencerminkan potensi genetik bahan tanaman, mutu fisiologis mencerminkan daya hidup
benih, sedangkan mutu fisik mencerminkan penampilan fisik benih. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mutu fisiologis dan fisik benih antara lain adalah umur panen benih dan pengolahan
benih. Pada tanaman jarak pagar, mutu benih yang tinggi dapat diperoleh bila dipanen dari buah yang telah mulai masak yang ditandai dengan warna buah telah menguning. Selanjunya benih yang
memiliki viabilitas tinggi dapat dipertahankan viabilitasnya dengan teknik pengolahan dan penyimpanan benih yang tepat. Untuk benih ortodoks, daya simpan benih akan lebih panjang bila
kadar air benih, suhu dan kelembapan ruang penyimpanan relatif rendah. Adapun perbedaan karakter tingkat kemasakan pada benih jarak terdapat pada Tabel 5.
Tabel 5. Perbedaan karakter antar tingkat kemasakan pada benih jarak Karakter
Kemasakan Buah Warna Buah
Hijau Kuning
Kecoklatan Berat buahbutir g
15.86 14.73
10.52 Berat bijibutir g
1.28 1.27
1.27 Berat kulit buahbutir g
12.44 11.22
7.29 Kadar air saat panen
46.12 41.69
40.68
Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan, 2005
2.5 Minyak Jarak Pagar
Minyak biji jarak pagar berwarna kekuningan dan dapat diekstrak dari biji jarak pagar dengan cara mekanik ataupun ekstraksi dengan pelarut heksana. Minyak jarak pagar sangat prospektif
8
untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel dan memiliki komposisi trigliserida yamg mengandung asam oleat dan linoleat Hambali et al., 2006. Kandungan asam lemak pada minyak
jarak pagar disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Kandungan asam lemak minyak jarak pagar
Jenis asam lemak Sifat dan komponen
Komposisi Asam palmitat
Jenuh, C 16:0 12-17
Asam stearat Jenuh, C 18:0
5-10 Asam oleat
Tidak jenuh, C 18:1 35-64
Asam linoleat Tidak jenuh, C 18:2
19-42 Asam linolenat
Tidak jenuh, C 18:3 2-4
Sumber : Hambali et al., 2006
Menurut Gubitz et al., 1999, minyak jarak dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti untuk pembuatan sabun, untuk insektisida, sebagai bahan bakar penerangan dan kompor
jarak pagar atau dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional. Selain itu, jika diolah melalui proses esterifikasi transesterifikasi estran akan menghasilkan produk berupa biodiesel yang dapat
digunakan untuk pembangkit genset, kendaraan diesel dan burner. Minyak jarak pagar juga dapat digunakan untuk pemakaian langsung, namun hal ini tidak direkomendasikan untuk bahan bakar
mesin diesel konvensional karena minyak jarak pagar memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi sehingga dapat merusak mesin. Kandungan asam lemak esensial dalam minyak jarak
pagar cukup tinggi sehingga sebenarnya dapat dikonsumsi sebagai minyak makan, asalkan toksin yang berupa phorbol ester dan curcin dapat dihilangkan Openshaw, 2000.
Ada dua metode dasar untuk memperoleh minyak jarak pagar dari biji yaitu pengepresan dan ekstraksi pelarut Proses pengepresan biasanya dilakukan dengan pengepres hidrolik atau ulir yang
digerakkan secara manual atau dengan mesin. Proses pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih mengandung 7-10 minyak, sedangkan proses dengan ekstraksi pelarut mampu
mengambil minyak optimum sehingga ampasnya hanya kurang dari 0,1 bobot keringnya Syah, 2006.
Minyak jarak pagar hasil pengepresan dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar diesel tetapi harus diolah lebih lanjut dengan menggunakan proses transesterifikasi maupun gabungan esterifikasi
transesterifikasi estran. Proses transesterifikasi dapat digunakan apabila ALB minyak jarak 2, tetapi apabila ALB minyak jarak pagar 2, maka proses pengolahan minyak untuk menjadi
biodiesel sebaiknya menggunakan proses estran. Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi yang bertujuan untuk mengkonversi trigliserida menjadi metil ester biodiesel sehingga menurunkan
viskositas minyak jarak dan meningkatkan pembakaran seperti pada Gambar 3 sehingga dapat digunakan sesuai standar minyak diesel untuk kendaraan bermotor. Proses transesterifikasi mengalami
penukaran posisi asam lemak untuk menghasilkan ester baru. Proses transesterifikasi biasanya menggunakan katalis basa seperti KOH atau NaOH, karena reaksinya sangat cepat, sempurna dan
dapat dilakukan pada temperatur yang rendah yaitu 55 -60
C Sonntag, 1982 di dalam Anggraini, 2007
9
R
1
C OCH
2
CH
2
OH O
R
1
C OCH
2
+ CH
3
OH CHOH + 3R C OCH
3
R
1
C OCH
2
CH
2
OH Trigliserida
Metanol Katalis Gliserol
Biodiesel Metil Ester Gambar 3. Reaksi transesterifikasi
Reaksi esterifikasi pada dasarnya merupakan reaksi antara asam karboksilat asam lemak bebas dengan alkohol untuk membentuk ester dan molekul air dan bersifat reversible. Proses esterifikasi
pada umumnya menggunakan katalis asam seperti H
2
SO
4
dan HCl. Reaksi esterifikasi selain mengesterifikasi asam lemak bebas, juga mengkonversi trigliserida menjadi metil esternya Hass et
al., 2000 seperti ditunjukkan pada Gambar 4. O
O R
1
C OH
+ CH
3
OH R
1
C OCH
3
+ H
2
O Asam lemak
Metanol Katalis Ester
Air Gambar 4. Reaksi esterifikasi
2.6 Kerusakan Biji dan Minyak Jarak Pagar