V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5. 1 Sistem Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Burat
Pengusahaan hutan rakyat di Desa Burat dapat diuraikan berdasarkan beberapa aspek seperti status lahan, modal, SDM, pelaksanaan, sarana penunjang
dan kontrol.
5. 1. 1 Status Lahan
Sebagian besar petani hutan rakyat di Desa Burat adalah pemilik sah dari lahan yang dikelolanya. Sehingga lahan tersebut dapat saja digunakan sipemilik
untuk kepentingannya secara bebas, namun dari pengamatan langsung dilapangan mereka menunjukan kecenderungan yang sama dalam keinginan untuk menanami
lahannya dengan pohon sengon. Beberapa faktor yang mendorong kecenderungan ini, disebabkan oleh:
a Mencontoh keberhasilan petani-petani terdahulu yang telah mengusahakan kayu rakyat,
b Adanya lomba penghijauan yang diadakan baik tingkat Kabupaten, Provinsi maupun tingkat Nasional. Untuk tahun 2008, Desa Burat menerima
penghargaan sebagai DesaKelurahan Peduli Kehutanan Terbaik II Tingkat Nasional yang diadakan oleh Departemen Kehutanan Indonesia
c Dengan berjalannya waktu, terbentuknya Koperasi Wanita Tani Rahayu, yang selain kegiatannya dalam peningkatan usaha dibidang industri rumahan
home industry, juga mulai melakukan kegiatan pembuatan pembibitan khususnya kayu sengon baik utk kepentingan lahan garapannya maupun
untuk dijual kepetani lain
5. 1. 2 Modal
Dalam setiap usaha modal merupakan hal paling berperan, demikian juga dalam usaha dibidang kayu rakyat. Masyarakat tani hutan rakyat di Desa Burat
dalam prakteknya melakukan usaha kayu rakyat secara swadaya, dimana seluruh biaya kegiatan awal pelaksanaan hingga penebangan ditanggung seluruhnya
dengan menggunakan dana mereka sendiri. Ada alasan yang jelas mengapa mereka meiliki motivasi untuk melakukan
hal ini. Karena mereka punya persepsi tentang keyakinan akan memperoleh
kompensasi berupa hasil yang menguntungkan dikemudian hari, jika mereka bersungguh-sungguh mengelola hutan rakyat yang dimilikinya.
Sampai saat ini belum ada suatu program atau penawaran baik dari pemerintah maupun pihak swasta yang berminat untuk ber mitra dalam usaha
kayu rakyat ini.
5. 1. 3 Sumberdaya Manusia
Yang dimaksud dalam sumberdaya manusia disini adalah para stakeholder yang terkait dengan kegiatan pengembangan usaha dibidang kayu rakyat seperti:
Pemerintah tingkat pusat hingga daerah sebagai pencentus program, LSM sebagai tenaga pendamping, swastapengusaha industri kayu besarsedangkecil,
material, meubeuler, sebagai konsumen kemudian masyarakat Desa Burat tengkulak,masyarakat tani hutan rakyat sebagai produsen juga bisa konsumen.
Dalam pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan di desa Burat, para stakeholder ini memiliki tugas masing-masing dalam menunjang kegiatan
pengelolaan hutan rakyat. Pemerintah bertindak sebagai regulator dan pengawasan kegiatan yang dilakukan, sedangkan LSM tingkat kabupaten memastikan
kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, dimana swastapengusaha memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan nilai tambah kayu khususnya
kayu jenis sengon agar memberikan kontribusi yang lebih nyata dan untuk masyarakat Desa Burat sendiri bertindak sebagai kunci dari pengelolaan hutan
rakyat dengan berperan sebagai produsen penghasil kayu rakyat yang akan digunakan oleh berbagai pihak dengan berbagai pemanfaatan.
5. 1. 4 Pelaksanaan Kegiatan 5. 1. 4. 1 Penanaman