2.6.1. Analisa Sulfida
Analisa Sulfida S
2
menggunakan metode Spektrofotometri Warna adalah salah satu kriteria untuk mengidentifikasi suatu objek. Pada analisi spektrokimia,
spectrum radiasi elektromagnetik digunakan untuk menganalisis spesies kimia dan menelaah interaksinya dengan radiasi elektromagnetik. Karena tiap spesies kimia
mempunyai tingkat energy radiasi yang berbeda, maka transisi perubahan energinya juga berbeda. Berarti suatu spectrum yang diperoleh dengan memplot
beberapa fungsi terhadap frekuensi radiasi elektromagnetik adalah khas untuk
spesies kimia tertentu dan berguna untuk identifikasi.
Pada analisis spektrokimia, frekuensi dari 10 – 10.000 Hz, misalkan
gelombang audio sampai 10
22
Hz. Dimana perubahan energi disebabkan oleh transisi rotasi, vibrasi, elektronik dan inti. Dasar analisis spektroskopi adalah
interaksi radiasi dengan spesies kimia. Selama analisis spektrokimia, perlu sekali digunakan cahaya dari suatu panjang gelombang, yaitu radiasi monokromatis
Khopkar, 2003.
Spektrofototometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi spektofotometer
digunakan untuk mengukur energi sacara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar – benar
terseleksi dapat diperolehdengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.
Universitas Sumatera Utara
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan abrorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding Khopkar, 2003 .
2.6.2. Gangguan Analisa Spektrofotometri