commit to user 254
sebagai Sumber Belajar yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak diperlukan siklus berikutnya.
B. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian
Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis berdasarkan hasil temuan yang dikaji sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dikaitkan dengan
teori yang relevan. Proses analisis data ditujukan untuk menemukan suatu hasil atau hal apa saja yang terjadi di lokasi penelitian, sehingga peneliti dapat menarik
kesimpulan dari penelitian tersebut yang pada akhirnya peneliti dapat mengambil pelajaran dan memberikan masukan kepada pihak yang terkait di dalamnya.
1. Kondisi Awal
Dari hasil pengamatan aktivitas belajar IPS siswa kelas IV SDN Dawung 2, sebelum dilakukan tindakan yang telah diolah menjadi tabel 5
distributif frekuensi dan gambar 4 dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa masih rendah, karena hanya 16 siswa 44,44 dari 36 siswa yang
aktivitas belajarnya tinggi. Sedangkan sebanyak 11 siswa atau 30,56 termasuk dalam kategori aktivitas belajarnya sedang, dan 9 siswa atau 25,00
termasuk dalam kategori aktivitas belajarnya rendah. Nilai rata-rata aktivitas belajar IPS yang diperoleh adalah 64,38.
Bertolak dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Dawung 2 termasuk kategori rendah dengan
perolehan rata-rata kelas 64,38 dan prosentase ketuntasan kelas yang hanya mencapai 44,44 dari jumlah keseluruhan siswa.
2. Siklus I
Dari tabel 7 distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari kondisi awal yaitu meningkat dari
44,44 menjadi 61,11 atau meningkat 16,67. Dari data dapat diketahui sebanyak 22 siswa atau 61,11 termasuk dalam kategori aktivitas belajarnya
tinggi, 11 siswa atau 30,56 termasuk dalam kategori aktivitas belajarnya sedang, dan 3 siswa atau 8,33 termasuk dalam kategori aktivitas belajarnya
rendah. Nilai rata-rata aktivitas belajar IPS yang diperoleh adalah 71,05.
commit to user 255
Bertolak dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa IV SDN Dawung 2 termasuk kategori tinggi dan mengalami
peningkatan menjadi 61,11 dari jumlah keseluruhan siswa atau meningkat 16,67 dari kondisi awal dan belum mencapai target 75, sehingga
diperlukan siklus selanjutnya. 3.
Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan, modifikasi pembelajaran dengan menggunakan Lingkungan sebagai Sumber Belajar, khususnya terhadap siswa
yang aktivitas belajarnya rendah pada siklus I untuk meningkatkan aktivitas belajarnya, ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata
pelajaran IPS. Dari tabel 9 distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus I yaitu meningkat dari 61,11
menjadi 80,56 atau meningkat 19,45. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 29 siswa atau 80,56 termasuk dalam kategori aktivitas
belajarnya tinggi, 7 siswa atau 19,44 termasuk dalam kategori aktivitas belajarnya sedang , dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori aktivitas
belajarnya rendah. Nilai rata-rata aktivitas belajar IPS yang diperoleh adalah 76,61 dan prosentase aktivitas belajar IPS secara klasikal mencapai 80,56.
Bertolak dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan, bahwa aktivitas belajar siswa IV SDN Dawung 2 termasuk kategori tinggi dan mengalami
peningkatan menjadi 80,56 dari jumlah keseluruhan siswa atau meningkat 19,44 dari siklus I dan telah mencapai indikator ketercapaian yaitu 75
meskipun masih ada beberapa siswa yang masih sedang aktivitas belajarnya. Hal ini berarti modifikasi pembelajaran dengan menggunakan Lingkungan
sebagai Sumber Belajar merupakan salah satu alternatif pemecahan pembelajaran IPS yang inovatif, yang secara langsung menjadi sarana
peningkatan aktivitas belajar pada diri siswa.
4. Hubungan Antarsiklus