strategi dalam memenuhi tujuan organisasi dengan tetap memperhatikan faktor lingkungan yang ada. Sedangkan sistem informal adalah sistem yang lebih
berdimensi hubungan antara pribadi yang tidak ditunjukkan dalam struktur formal.
2.2 Karakteristik Sistem
Tanpa memperdulikan asal-usulnya, semua sistem memiliki beberapa karakteristik yang sama. Beberapa penjelasan mengenai sistem di atas, maka kita
dapat menarik kesimpulan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik tersebut antara lain:
a. Komponen
Sebuah sistem terdiri dari komponen-komponen atau elemen yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
sistem. Komponen sistem merupakan sub sistem itu sendiri komponen.
b. Batas
Suatu sistem mempunyai suatu batas. Batas sistem juga membantu mengidentifikasi komponen-komponen sebuah sistem. Batas sistem ada yang mudah
diidentifikasi dan ada yang sulit.
c. Penghubung
Jika batas sebuah sistem telah diidentifikasi, maka perlu ditentukan penghubung. Penghubung berfungsi menghubungkan komponen-komponen sistem
atau menghubungkan sebuah sistem dengan sistem yang lain. Penghubung dirancang untuk menciptakan kemandirian antara komponen atau subsitem.
d. Tujuan
Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat melayani beberapa tujuan.
2.3 Alasan Membangun Sistem
Ada beberapa alasan kenapa perusahaan atau hotel perlu membangun sebuah sistem. Dalam sebuah perusahaan besar atau hotel besar, informasi yang diperlukan
sangat banyak dan bervariasi. Dalam era dimana pertanggungjawaban merupakan titik perhatian dalam pihak yang tekait, kegunaan sistem akan semakin dirasakan.
1. Tuntutan Zaman
Meningkatnya perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan kondisi persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, peran sistem Income Audit
juga semakin dituntut untuk lebih berkembang. Hotel yang menggunakan sistem Income Audit yang manual akan kalah dalam persaingan, hal ini disebabkan karena
informasi yang ada menuntut untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
2. Fleksibilitas
Pada dasarnya setiap organisasi akan selalu berkembang. Perkembangan akan dapat dilakukan dengan memperkenalkan produk yang baru, menjual lini yang tidak
menguntungkan dan membeli yang menguntungkan, dan lain-lain. Perubahan yang terjadi dalam industri perhotelan biasanya akan membuat sistem informasi yang
dimilikinya diubah pula. Suatu sistem dikatakan fleksibel apabila sistem tersebut dapat mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hotel tanpa perlu adanya
perombakan besar.
3. Kemajuan Teknologi Informasi
Sampai saat ini kebutuhan akan teknologi informasi sudah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap hotel atau perusahaan, terutama dalam menjalankan
aktivitasnya.Teknologi informasi merupakan senjata strategi, dan memanfaatkan terknologi informasi menjadi amat penting karena:
a. meningkatkan efisiensi operasi.
b. mendukung inisiatif strategis.
c. memperluas batas organisasional.
d. mengubah pola kerja.
2.4 Pengertian Hotel
Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM bahasa latin, artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu yang cukup lama, kata hospitium
mengalami proses perubahan pengertian, kata tersebut digunakan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House rumah besar yang berkembang pada
saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan Hostel. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat
sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinator oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang selama menginap harus tunduk kepada peraturan
yang dibuat atau ditentukan oleh host host hotel. Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan
atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau
dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, kata hotel berasal dari kata hostel, kata tersebut konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah
disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya berarti, “tempat penampungan buat pendatang”atau bisa juga disebut dengan “bangunan penyedia pondokan dan
makanan untuk umum”. Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk melayani masyarakat.
2.4.1 Pengertian Hotel Menurut Hotel Proprietors Act, 1956,adalah:
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur kepada
orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Sedangkan pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc. 1995, menyebutkan bahwa: Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan
tempat menginap makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.
2.4.2 Pengertian Hotel di Indonesia
Dengan mengacu pada pengertian-pengertian tersebut di atas, dan untuk menertibkan perhotelan di Indonesia, Pemerintah menurunkan peraturan yang
dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel No. KM 37PW.340MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I, Pasal I, Ayat b dalam SK
tersebut menyebutkan bahwa: “Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil”.
Kata ‘akomodasi’ yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dari kata bahasa Inggris Accomodation memiliki beberapa makna. Di dalam kamus Inggris-Indonesia
karangan Echols dan Shadily tercantum tiga makna, yakni 1 pertolongan, bantuan,
2 penyesuaian diri, dan 3 pergunaan. Ketiga makna itu tidak ada kaitannya dengan maksud kata ‘akomodasi’ dalam ayat di atas. Makna ‘penginapan’ menurut kamus itu
ialah accommodations memakai –s. Penjelasan ‘akomodasi’ tercantum dalam Bab I, Pasal I, Ayat a sebagai berikut: “Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan
pelayanan jasa penginapan, yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, hotel adalah: 1.
Suatu jenis akomodasi; 2.
Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada; 3.
Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya;
4. Disediakan bagi umum;
5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial
adalah, dikelola dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai
tolok ukurnya. Pengertian hotel menurut keputusan Menparpostel tersebut di atas, hendaknya
dibedakan dengan penginapan atau losmen, dimana dalam keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi tersebut dijelaskan pasal 2 bahwa penginapan
atau losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel. Pengertian penginapan atau
losmen, adalah suatu komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan
sewa kamar untuk menginap. Dengan demikian bedanya dengan hotel adalah, bahwa penginapan tidak menyediakan pelayanan makanan dan minuman, serta jasa
penunjang lainnya.
2.5 Laporan Keuangan Hotel
Hotel adalah merupakan salah satu jenis usaha atau bisnis, oleh sebab itu hotel membutuhkan laporan keuangan hotel sebagai aplikasi akuntansi bisnis ke dalam
akuntansi usahabisnis hotel. Tujuan dibuatnya akuntansi hotel yaitu untuk menyediakan informasi tentang operasional keuangan hotel. Akuntansi hotel ini
sendiri adalah merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian hasil transaksi-transaksi keuangan suatu usaha hotel, agar hasil yang telah
dicapai selama periode tertentu, dapat dengan mudah diinterpretasikan oleh manajemen dan pihak-pihak yang memerlukan, untuk selanjutnya dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis di masa mendatang. Keluaran out-put dari proses akuntansi tersebut berupa laporan keuangan
seperti neraca balance sheet, laporan rugilaba income statement, serta laporan perubahan modal kerja statement of change in working capital. Neraca merupakan
laporan keuangan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada
waktu tertentu. Laporan rugilaba adalah laporan keuangan yang memuat informasi angka-angka hasil penjualan produk dan biaya-biaya yang dibebankan untuk
memperoleh hasil penjualan tersebut dalam suatu periode tertentu. Laporan perubahan modal kerja usaha hotel dari dua periode berurutan, serta menunjukkan
sumber dan penggunaan dari modal tersebut. Proses akuntansi mencatat transaksi-transaksi keuangan perusahaan secara terus
menerus, dan pada akhirnya periode akuntansi, data dari transaksi keuangan tersebut akan diringkas dan disiapkan untuk menyusun laporan keuangan.
2.5.1 Siklus Laporan Keuangan
Dalam proses pembuatan laporan keuangan terdapat suatu proses yang saling berkaitan antara satu proses dengan proses lainnya, sehingga merupakan suatu siklus
gambar 2.5.1. Siklus akuntansi adalah tahap-tahap laporan keuangan dan siap untuk pencatatan transaksi berikutnya. Tahapan pekerjaan dalam siklus akuntasi yang
dilakukan secara berulang-ulang merupakan tahapan pekerjaan. 1.
Tahapan Pencatatan
Pembuatan atau penerimaan bukti pendukung transaksi basic evidence;
Pencatatan ke dalam jurnal umum general journal, dan sekaligus menggolongkan transaksi tersebut ke dalam nomor perkiranaan.
Gambar 2.5.1
Siklus Akuntansi
2.
Tahap Klasifikasi
Pemindah bukuan posting dari jurnal umum ke nomor perkiraan yang bersangkutan di dalam buku besar Ledger.
3.
Tahap Pengikhtisaran
Penyusunan neraca percobaan Trial Balance Penyusunan laporan keuangan
Penyusunan jurnal penutupan Closing Entry
Transaksi Percobaan
Transactions Jurnal
Umum General
Journal Buku Besar
Percobaan General
Ledger Neraca
Percobaan Trial
Balance NERACA LAJUR
workingsheet Adjustment
Ekstern Bukti pendukung
Basic Evidence Intern
Bukti Pendukung Basic Evidence
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan RugiLaba Income Statement
Neraca Balance Sheet
Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Statement of change in financial position
Penyusunan laporan keuangan harus disusun dengan cara bertahap seperti telah diuraikan di atas, hal ini akan sangat membantu dalam proses pemeriksaan yang
biasa dilakukan oleh akuntan intern maupun akuntan publik pada setiap priodenya, sehingga kemungkinan akuntan pemeriksa akan memberikan opini yang positif
terhadap Laporan Keuangan Perusahaan. Adapun opini auditor dibagi ke dalam beberapa tingkat, yaitu:
Opini tidak memenuhi persyaratan unqualified opinion Opini memenuhi persyaratan qualified opinion
Opini penolakan atau sangkalan disclaimer opinion Opini yang menyatakan kerugian adverse opinion
4.5.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi
Akuntansi pada dasarnya dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan suatu kegiatan usaha yang dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Berkaitan dengan hal ini American AccountingAssociation, mendefinisikan akuntansi adalah sebagai berikut:
”......... proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tega
bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Definisi tersebut di atas mengandung beberapa pengertian, yaitu: a.
Bagian yang menjelaskan kegiatan akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi
ekonomi. b.
Bagian yang menjelaskan kegunaan akuntansi, bahwa informasi ekonomi yangdihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan
pengambilan keputusan mengenai kesatuan yang bersangkutan.
2.5.3 Tujuan Laporan Kuangan
Dibuatnya laporan keuangan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang berkaitan dengan kepentingan usaha, dan tujuan-tujuan tersebut yaitu sebagai berikut:
a.
Tujuan Umum
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto aktiva dikurangi kewajiban.
Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu pihak-pihak yang menggunakan laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
Untuk memberikan informasi tentang lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai
aktivitas pembiayaan dan investasi. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang relevan untuk
kebutuhan pemakaian laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
b.
Tujuan Kualitatif
Relevan: relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunannya. Setiap laporan harus difokuskan kepada kebutuhan umum
pemakai bukan kepada pihak tertentu semata. Dapat dimengerti: informasi harus dapat dengan mudah dimengerti oleh
para pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
Daya uji verifiability: informasi yang disajikan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan metode
pengukuran yang sama. Netral: informasi disajikan berdasarkan data sebenarnya dengan tidak
tergantung kepada keinginan pihak tertentu. Tepat waktu: informasi disampaikan sedini mungkin untuk menghindari
adanya pengambilan keputusan yang tertunda. Daya banding comparability: informasi dalam laporan keuangan harus
dapat dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya.
Lengkap: informasi disampaikan dengan memenuhi ke enam standar di atas.
2.5.4 Pihak-Pihak Pengguna Laporan Keuangan
Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan untuk kepentingan individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak pemilik dan pihak luar
perusahaan ingin mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang. Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak
berhubungan dengan hasil akuntansi, adalah para pemimpin perusahaan manajemen itu sendiri.
Dengan adanya informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, pihak manajemen akan dapat langsung mengambil keputusan serta membuat rencana untuk
masa yang akan datang. Selain dari pihak manajemenyang memerlukan informasi keuangan, pihak-pihak di luar diantaranya pihak bank, yaitu untuk keperluan
penilaian kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang diperoleh serta investor, kantor pajak, pemasok supplier, dan sebagainya.
2.5.5 Penyajian Neraca
Neraca merupakan laporan yang tujuannya adalah memberikan informasi tentang nilai bersih kekayaan perusahaan pada waktu laporan tersebut dibuat. Yang
dimaksud dengan nilai bersih kekayaan perusahaan adalah, semua kekayaan
perusahaan dikurangi dengan utang-utang. Adapun struktur neraca yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. penggolongan komponen-komponen neraca:
Aktiva:
Aktiva lancar Penyertaan.
Aktiva tidak terwujud Aktiva lain-lain
Kewajiban:
Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain-lain
Modal:
Modal saham Agio saham
Selisih penilaian kembali aktiva tetap Laba ditahan
2. aktiva lancar, terdiri atas:
a. Kas dan bank.
b. Surat-surat berharga.
c. Deposito berjangka.
d. Piutang usaha.
e. Piutang lain-lain.
f. Persediaan.
g. Pembayaran dimuka.
3. Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi atau penyertaan lainnya.
4. Aktiva tetap meliputi: tanah dan bangunan, mesin-mesin dan
peralatan,kendaraan, dan inventaris kantor. 5.
Aktiva tidak terwujud, serta hasil usaha waralaba frenchise, goodwill, dan aktiva berwujud lainnya.
6. Aktiva lain-lain terdiri atas:
a. Aktiva dalam kontruksi.
b. Biaya yang ditangguhkan misalnya: biaya praoperasi, biaya
rehabilitasi hotel, dsb. c.
Aktiva tidak lancar lainnya. 7.
Modal saham meliputi saham preferen dan saham biasa. 8.
Agio saham meliputi agio saham preferen dan agio saham biasa.
2.5.6 Penyajian Laporan Rugi dan Laba
Laporan rugi dan laba disajikan untuk memberikan informasi tentang laba ataupun kerugian hotel secara keseluruhan. Oleh sebab itu, melalui laporan
pendapatan dan biaya-biaya ini dapat diketahui kinerja usaha hotel bersangkutan. Adapun struktur laporan rugi dan laba dapat diuraikan sebagai berikut.
1. komponen-komponen perhitungan rugi-laba dan laba ditahan digolongkan
sebagai berikut:
Pendapatan departement:
Pendapatan department adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa pelayanan oleh masing-masing departmentbagian, seperti:
Kamar. Makanan dan Minuman.
Department operasional lainnya yang melakukan penjualan karenanya memperoleh pendapatan.
Beban department: Beban department adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh masing-
masing departmentbagian, seperti: Harga pokok penjualan langsung.
Gaji dan tunjangan lainnya. Beban department lainnya.
Laba department: Laba department adalah laba yang diperoleh masing-masing
departmentbagian, yang didapat dari selisih antara pendapatan department dan beban department.
Beban non department: Beban non department adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh masing-
masing department yang terdiri atas: Beban umum dan administrasi.
Beban pemasaran. Beban perbaikan, pemeliharaan dan beban energi.
Beban penyisihan penggantian perabot dan perlengkapan hotel. Beban asuransi.
Beban penyusutan.
Laba usaha:
Laba usaha adalah laba yang diperoleh dari jumlah laba department dikurangi dengan jumlah beban non department.
pendapatan dan beban lain-lain: Pendapatan beban bunga.
Laba rugi penjualan aktiva tetap. Pendapatan beban yang timbul dari aktivitas di luar usaha utama
perusahaan. Pos luar biasa:
Pos luar biasa merupakan pos yang mencatat tentang transaksi keuangan yang bersifat tidak biasanya terjadi atau yang tidak umumnya terjadi.
Laba sebelum pajak penghasilan: Jumlah laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum dikurangi dengan
jumlah pajak yang harus dibayarkan. Taksiran pajak penghasilan:
Taksiran pajak merupakan perkiraan besarnya pajak terhutang yang harus dibayarkan.
Laba bersih: Laba bersih adalah laba sebelum pajak penghasilan dikurangi dengan taksiran
pajak penghasilan. Laba ditahan awal tahun:
Apabila hotel yang dikelola dimiliki oleh beberapa orang yang menanamkan sahamnya atau modalnya, maka laba yang ditahan adalah sebagian laba pada
akhir tahun lalu yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham atau penanam modal, akan tetapi bagian laba tersebut digunakan untuk
kepentingan usaha. Koreksi masa lalu:
Koreksi masa lalu ini dibuat apabila terdapat kesalahan-kesalahan ataupun kurang tepatnya perhitungan misalnya dalam memperhitungkan
perkiraantaksiran jumlah pajak pada tahun lalu, kemudian diadakan koreksipembetulan pada laporan keuangan tahun ini.
Pembagian dividen: Pembagian dividen adalah pembagian keutungan secara merata menurut kelas
surat berharga yang dimiliki oleh masing pemegang saham. Laba ditahan akhir tahun:
Adalah sebagian dari laba yang diperoleh hotel yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham.
2.5.7 Penyajian Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Penyajian laporan perubahan posisi keuangan harus mencakup semua aspek kegiatan pembelanjaan dan investasi selama periode yang bersangkutan. Dalam
laporan perubahan posisi keuangan, dana dapat diinterpretasikan sebagai kas dan ekuivalennya serta dapat juga diartikan sebagai modal kerja.
Komponen laporan perubahan posisi keuangan dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Sumber dana, yang terdiri dari:
a. Dana yang menghasilkan dari kegiatan usaha;
b. Peningkatan kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-lain;
c. Pengeluaran saham, dan
d. Penerimaan dari penjualan penyertaan, aktiva tetap, aktiva yang tidak
berwujud dan aktiva lain.
2.
Penggunaan dana, terdiri dari:
a. Pelunasan kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-lain;
b. Penarikan kembali saham;
c. Pembayaran dividen, kecuali dividen saham atau pemecahan saham stock
split. 3.
Perubahan dalam kas dan bank
2.5.8 Penyajian Informasi Tambahan
Yang disajikan dalam informasi tambahan ini adalah berkaitan dengan kegiatan analisis rasio, selalu didasarkan pada kedua jenis laporan keuangan yaitu neraca dan
rugilaba. Sekalipun merupakan informasi tambahan, tambahan informasi yang merupakan hasil analisis tersebut, sangat diperlukan oleh pimpinan hotel di dalam
menetapkan keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan hotel yang lebih baik di masa mendatang. Informasi-
informasi tambahan tersebut adalah:
Analisis Rasio Keuangan, analisis rasio keuangan terdiri dari: 1.
Analisis Likuiditas dan Struktur Modal
a. Rasio lancar Current Ratio
rasio lancar tersebut dihitung dengan membagi harta lancar seperti: kas, surat berharga, piutang dan persediaan dengan kewajiban lancar
seperti: hutang dagang, hutang bank jangka pendek, hutang jangka panjang satu tahun, pajak, serta biaya-biaya lain. Rasio lancar tersebut
digunakan untuk mengetahui kesanggupan hotel untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
b. Rasio cair Quick Ratio
Rasio cair dihitung dari harta lancar dikurangi dengan persediaan, dan hasilnya dibagi dengan kewajiban lancar. Rasio cair merupakan
ukuran penting untuk mengetahui hotel dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa menghitungkan penjualan persediaan.
c. Rasio kewajiban terhadap modal Debt Equaty Ratio.
Rasio hutang terhadap kekayaan ini merupakan perbandingan antara jumlah hutang terhadap jumlah kekayaan hotel. Melalui hasil analisis
tersebut maka para kreditor dapat mengukur persentase jumlah dana yang mungkin dapat disediakan.
Rasio Lancar = Jumlah aktiva lancar X 100 Kewajiban lancar
Rasio Cair = Jumlah aktiva lancar - Persediaan X 100 Kewajiban lancar
Rasio Kewajiban = Total Kewajiban X 100
terhadap Modal Total Modal
d. Rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang Net Fixed Asset
to Long Tern Debt Ratio. Rasio tersebut diperlukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya dengan membandingkan total nilai buku aktiva tetapnya.
e. Rasio penutupan hutang Debt Service Coverage
Rasio tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana laba hotel boleh menurun tanpa mengurangi kinerja keuangan hotel, yang
disebabkan karena hotel tidak mampu membayar bunga tahunan.
2. Analisis profitabilitas
Setelah pengelola atau manajemen hotel mempelajari seluruh laporan dan melakukan analisis rasio, maka tindakan selanjutnya adalah melakukan
analisis profitabilitas dimana keluaran out-put dari analisis tersebut merupakan kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan akhir yang
memberikan solusi final. Dengan demikian hasil analisis profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolok ukur ataupun gambaran tentang efektivitas
Rasio aktiva tetap = Total nilai buku aktiva tetap X 100
terhadap kewajiban Total kewajiban jangka panjang jangka panjang
Rasio Penutupan = Laba sebelum pajak + Beban bunga X 100
Hutang
Beban Bunga
kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi hotel. Analisis profitabilitas tersebut
terdiri dari: a.
Marjin laba departement Marjin laba department adalah menghitung marjin laba atas
pendapatan bersih dari setiap departmentbagian yang melakukan penjualan atas produk yang dihasilkan dan diharapkan dapat
menghasilkan suatu keuntungan. Marjin laba atas pendapatan tersebut, seperti:
1 Marjin laba divisi kamar Rooms Division
Laba divisi kamar X 100
Pendapatan bersih
2 Marjin laba divisi makanan dan minuman FB Division
Laba divisi makanan minuman X 100
Pendapatan bersih
3 Marjin laba department operasional lainnya
Laba dept. Operasional lainnya X 100
Pendapatan bersih b.
Marjin laba usaha Setelah dihitung marjin laba dari setiap departmentbagian kemudian
dilakukan perhitungan marjin laba secara keseluruhan gabungan atau marjin laba usaha sebagai berikut:
Laba usaha kamar + makanan minuman + Dept.operasional lain
X 100
Pendapatan bersih
c. Marjin laba bersih
Marjin laba bersih dihitung dari laba bersih sesudah pajak dengan penjualan, dengan demikian dapat diketahui laba dari setiap rupiah
hasil penjualan. Laba bersih
X 100 Pendapatan bersih
d. Hasil atas aktiva
Hasil atas aktiva ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang perbandingan atas hasil yang diperoleh dengan jumlah aktiva
yang dimiliki oleh hotel, perhitungan tersebut juga disebut pengembalian atas investasi Return on Investment. Dengan demikian
hasil perhitungan tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengukuran efektivitas hotel dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya.
Laba bersih X 100
Aktiva e.
Hasil atas modal Hasil atas modal untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari
modal yang dipergunakan untuk keperluan operasional hotel. Laba bersih
X 100 Modal
3. Analisis efisiensi usaha
Analisis efisiensi usaha digunakan untuk mengukur seberapa jauh tingkat efisiensi hotel dalam memanfaatkan sumber daya yang dikelolanya.
a. Perputaran piutang usaha:
Pendapatan kredit bersih Piutang usaha rata-rata
b. Perputaran aktiva tetap
Rasio perputaran aktiva tetap ini digunakan untuk mengukur perputaran dari peralatan, dan mesin-mesin yang dipergunakan oleh
hotel.
Pendapatan bersih Total nilai buku aktiva tetap
2.5.9 Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan laporan keuangan hotel secara menyeluruh.
Laporan arus kas juga menyajikan rangkuman terperinci dari seluruh arus kas masuk, dan arus kas keluar atau sumber-sumber penggunaan dana. Dengan menggunakan
laporan arus kas maka pengelola atau manajemen hotel dapat mengetahui keadaan kas selama periode pelaporan artinya pihak pengelola atau manajemen hotel akan
mengetahui kapan atus kas akan mengalami penurunan negatif, yang berarti bahwa pengelola atau manajemen hotel harus dapat mengantisipasi melalui tindakan-
tindakan agar posisi kas hotel tidak akan terganggu, dan demikian juga bila terjadi keadaan sebaliknya arus kas positif. Untuk mendapatkan gambaran tentang
kedudukan laporan arus kas dalam satu periode laporan keuangan, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.5
Proses Laporan Keuangan
PERIODE PERIODE
PERIODE
Tahun 20x1 Tahun 20x2
Tahun 20x2
Laporan arus kas juga membantu pengelola hotel mengetahui bagaimana neraca hotel selalu mengalami perubahan dari awal sampai akhir periode akuntansi, dan
karena itu untuk menganalisis kinerja usaha hotel secara keseluruhan, maka laporan- laporan keuangan lainnya sangat diperlukan untuk dapat mengungkapkan kejadian-
Laba ditahan
Tahun 20x2
Neraca
311220x2
Ikhtisar RugiLaba
Tahun 20x2
Neraca
311220x1
LAPORAN ARUS KAS
Tahun 20x2
kejadian transaksi yang dapat menyebabkan berubahnya kas selama satu periode pelaporan.
2.6 Pengertian Income Audit
Sebagaimana telah diuraikan apa yang dimaksud dengan sistem. Ada baiknya terlebih dahulu dipahami tentang pengertian income audit.Income audit dapat
diartikan sebagai salah satu seksi atau bagian yang berada di organisasi akuntansi yang menyelenggarakan fungsi penerimaan, pemeriksaan, pencatatan, dan pelaporan
seluruh data penjualan baik tunai maupun kredit yang dihasilkan oleh seluruh unit penjualan yang ada di dalam perusahaan.
Data penjualan tidak bisa diterima begitu saja oleh bagian akuntansi. Data tersebut harus diperiksa atau diverifikasikan terlebih dahulu sebelum dibukukan.
Income audit merupakan salah satu seksi yang bekerja untuk memeriksa, mencatat, memasukkan, dan melaporkan hasil penjualan dan pendapatan perusahaan.
Selain itu income audit adalah suatu divisi dibawah departementfinance. Pelaksana divisi ini disebut income audit, yang dipimpin oleh chief income auditor.
Pada dasarnya secara umum income auditbertugas untuk mengawasi dan mengontrol pendapatan perusahaan atau hotel selama kegiatan usaha berlangsung dan membuat
laporannya dan memastikan bahwa dalam operasionalnya semua berdasarkan policy, dan prosedur yang ada.
Dalam sebuah perusahaan atau hotel dibutuhkan bagian khusus yang bertugas sebagai pengontrol untuk menangani arus keluar masuknya keuangan dalam
penyedian fasilitas dan pendapatan yang diterima dari pelayanan yang diberikan pihak hotel mengatur dengan cermat dan sistematis agar tidak terjadi
penyelewengan ataupun penyalahgunaan keuangan hotel. Income audit berhubungan langsung dengan hampir semua departemen, terutama di bagian yang berhubungan
langsung dengan pendapatan karena di bagian-bagian seperti itulah yang rawan terjadi kesalahan baik disengaja maupun tidak.
2.7 Tugas dan Peranan Income Audit