Adapun return saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus, sebagai berikut :
Dimana :
Rt → Return saham pada hari ke t
Pt → Harga penutupan saham pada hari ke t
Pt-1 → Harga penutupan saham pada hari ke t-1
2.2 Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yang diperdagangkan di bursa efek telah banyak dilakukan oleh para
peneliti. Penelitian tersebut antara lain :
Tabel 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu No
Nama Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil dari Penelitian
1 Hapchin
Suhairy 2006
Pengaruh Rasio Profitabilitas dan
Leverage Terhadap Return Saham
ROA, ROE, DER dan
Return Saham ROA dan DER berpengaruh
terhadap return saham, Sedangkan
ROE tidak
berpengaruh terhadap return saham
Rt= �
�
�−��−1
�
�
−1
�
Universitas Sumatera Utara
2 Miranda
Octora, Yuliana
Salim, Tio Anastasia
2003
Analisa Pengaruh Penilaian Kinerja
Dengan Konsep Konvensioal dan
Konsep Value Based Terhadap Rate Of
Return Rate Of
Return, ROI, ROE, EVA
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh yang signifikan
antara konsep penilaian konvensional ROA,ROE dan
konsep EVA terhadap tingkat pengembalian investasi
3 Teguh
Prasetyo 2000
Analisis Rasio Keuangan dan Nilai
Kapitaalisasi Pasar sebagai Prediksi Harga
Saham ROA,DPR,
BVS, BETA Return Saham
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan
ROA,DPR, BVS dan BETAberpengaruh terhadap
Return Saham
4 Taufiq
Hidayat 2009
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan yang
Terdaftar di BEI CR, DER ,
LEV, NPM, ROA, ROE,
EPS, TAT, PER, PBV
dan return saham
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan
CR,DER,LEV,NPM,ROA,ROE, EPS,TAT, PER,PBVberpengaruh
terhadap Return Saham
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta permasalahan yang dikemukakan, berikut disajikan kerangka pemikiran teoritis
yang dituangkan dalam model penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pengaruh Variabel ROA, DER, CR, dan TAT
Terhadap Return
Saham
roa
2.3.1 Pengaruh ROA terhadap Return Saham
ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara Net Income After Tax NIAT yang diartikan sebagai pendapatan bersih sesudah pajak dengan average
total asset. ROA menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba profitabilitas. Perusahaan yang penjualannya meningkat akan mendorong
terjadinya peningkatan laba yang menunjukkan operasional perusahaan sehat dan baik. Hal ini akan disukai oleh para investor. Investor yang rasional tentu saja
akan memilih investasi pada perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi, sehingga akan mendorong peningkatan harga saham yang pada akhirnya akan
mendorong peningkatan return saham yang akan diterima investor.
ROA
H
1
Y RETURN SAHAM
DER
H
2
CR
H
3
TAT
H
4
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Pengaruh DER terhadap Return saham
Rasio DER diperoleh dari pembandingan antara total hutang dengan total modal sendiri. Rasio DER menggambarkan rasio solvabilitas perusahaan. DER
memberikan gambaran kemampuan perusahaan melunasi seluruh hutangnya bila dibandingkan dengan modal yang dimiliki dari pihak internal. Meningkatnya nilai
DER berarti meningkatnya jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan menerima resiko atas leverages hutang yang
digunakannya. Hal ini akan menyebabkan para investor ragu menanamkan modalnya pada perusahaan karena resiko hutang yang tinggi. Disisi lain,
peningkatan DER bisa juga disebabkan karena nilai modal sendiri yang dimiliki perusahaan jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan hutang dari pihak eksternal.
Hal ini akan menyebabkan perusahaan sangat tergantung pada kreditur. Semakin tinggi rasio DER menunjukkan tingkat pengembalian yang
semakin kecil. Resiko yang ditanggung oleh investor akan semakin tinggi karena tingkat hutang yang tinggi berarti beban bungan yang semakin tinggi yang akan
mengurangi resiko, dan berakibat menurunkan return saham.
2.3.3 Pengaruh CR terhadap Return saham
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio digunakan untuk mencari
nilai likuiditas tersebut. Current ratio CR didapatkan dengan membandingkan nilai aktiva lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. Semakin tinggi nilai CR
Universitas Sumatera Utara
berarti semakin baik kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Semakin baik kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya
berarti semakin kecil resiko likuidasi yang dialami perusahaan dengan kata lain semakin kecil resiko yang harus ditanggung oleh pemegang saham perushaan.
Sangat penting bagi para investor untuk mengetahui nilai CR, walaupun nilai CR hanya bersifat sementara atau jangka pendek. Investor akan menganggap
perusahaan beroperasi dengan baik dan menutupi kewajiban jangka pendeknya sehingga ketika CR meningkat maka nilai return saham juga akan mengalami
peningkatan.
2.3.4 Pengaruh TAT terhadap Return saham
Rasio total asset turnover TAT merupakan salah satu rasio aktivitas yang digunakan untuk meninjau seberapa efektifkah perusahaan mengelola
seluruh sumber-sumber dana yang ada di dalam perusahaan. Total Asset Turnover TAT menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva . TAT
merupakan rasio aktivitas yang didapatkan dari perbandingan antara penjualan netto dengan total aktiva. Peningkatan pada nilai TAT akan menyebabkan
meningkatnya penjualan netto penjualan bersih yang dicapai perusahaan yang akan mendorong terjadinya peningkatan laba. Peningkatan laba akan mendorong
terjadinya peningkatan return saham dengan kata lain peningkatan nilai TAT akan menyebabkan peningkatan return saham.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5 Pengaruh ROA, DER,CR, TAT Terhadap Return Saham
Return saham adalah hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya. Komposisi perhitungan return saham
terdiri dari capital gainloss atau dividen. Capital gainloss merupakan selisih labarugi yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham relatif lebih
tinggi atau rendah dibandingkan harga saham periode sebelumnya. Hal tersebut dapat memberikan gambaran bahwa apabila kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba meningkat dan cukup baik, maka harga sahamnya akan meningkat dan beriringan pula dengan keuntungan yang terjadi yaitu return
saham. Rasio keuangan dapat dimanfaatkan oleh manajemen perusahaan yang
bersangkutan maupun para investor untuk melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Misalnya ROA, jika diperoleh ROA yang cukup tinggi maka
dapat diasumsikan hal ini merupakan daya tarik bagi investor yang meningkatkan nilai saham perusahaan. Dengan demikian, semakin tinggi ROA, kinerja
perusahaan semakin efektif. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan semakin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin
besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin meningkat. Dengan kata lain, ROA akan
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan, begitu juga degan DER, CR dan TAT.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian ini
adalah : H
1
: Return on assets ROA berpengaruh positif terhadap return saham.
H
2
: Debt to equity ratio DER: berpengaruh positif terhadap return saham.
H
3
: Current ratio CR berpengaruh positif terhadap return saham. H
4
: Total assets turnover TAT berpengaruh positif terhadap return saham.
H
5
: ROA, DER, CR dan TAT berpengaruh positif terhadap return saham
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel yang digunakan oleh penulis meliputi variabel independen bebas dan variabel dependen terikat.
1. Variabel independen bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Yang termasuk variabel independen dalam penelitian ini adalah:
• Return on Asset ROA Return on Asset merupakan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. • Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio, dimana rasio ini mengidentifikasi sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan
kreditornya. Dalam hal terjadinya likuidasi, kreditor mempunyai prioritas klaim dibandingkan dengan pemegang saham, kreditor memiliki hak pertama atas asset
perusahaan. • Current Ratio CR
Rasio ini menunjukkan berapa besar hutang lancar yang dijamin oleh aktiva lancar.
Universitas Sumatera Utara