2.1.4.1 Rasio Profitabilitas
Menurut Sartono 2001:123, “rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva,
investasi maupun modal sendiri.” Rasio Profitabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
Return on Asset ROA. • Return On Asset
Menurut Ridwan dan Inge 2002:122 “Return on Asset adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang
tersedia. Semakin tinggi pengembalian yang dihasilkaan semakin baik.” ROA dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa
mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya. Secara umum ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :
2.1.4.2 Rasio Leverage
Menurut Sartono 2001:122, “rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasi.”
Rasio ini sangat penting bagi kreditur atau calon kreditur untuk mengetahui seberapa besar para pemilik pemegang saham mempunyai dana
dalam perusahaan tersebut, hal ini digunakan untuk menentukan tingkat
ROA = �
���� ������ℎ ����� ����� ������
�
Universitas Sumatera Utara
keamanan para kreditur. Apabila dana yang disediakan pemilik lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang disediakan kreditur maka perusahaan tersebut
akan sangat bergantung pada kreditur. Perusahaan yang tidak mempunyai leveragesolvabilitas berarti menggunakan modal sendiri 100.
Rasio solvabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio DER.
• Debt to Equity Ratio Ridwan dan Inge 2002:118, “rasio ini menggambarkan perbandingan
hutang jangka panjang dengan modal pemegang saham perusahaan.” Rasio ini juga bisa diartikan sebagai besarnya porsi dari aktiva perusahaan
yang dibiayai oleh pemegang saham. Semakin kecil rasio ini, berarti porsi pemegang saham akan semakin besar sehingga kinerjanya semakin baik karena
persentase untuk pembayaran bunga semakin kecil. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut :
2.1.4.3 Rasio Likuiditas