HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Return Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di BEI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian Data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD atau dari situs www.idx.co.id tahun 2008-2010 dan www.finance.yahoo.com. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masih aktif dari tahun 2008-2010. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, terdapat sejumlah 20 perusahaan real estate dan property yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dan diamati selama periode 2008- 2010. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan model persamaan regresi berganda yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari beberapa variabel bebas atau independen terhadap variabel tidak bebas atau dependen. Analisis data dimulai dengan mengolah data menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17. Universitas Sumatera Utara 4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Penelitian ini mengamati satu variabel terikat dependent variable yaitu variabel return saham Y dan empat variabel bebas independent variable yaitu Return on Asset ROAX 1 , Debt to Equity Ratio DER X 2 , Current Ratio CRX 3 , dan Total Asset Turnover TATX 4 . Informasi semua variabel diambil berdasarkan laporan keuangan selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Penjelasan dapat melalui deskripsi variabel ini diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Analisa deskripsi semua variabel baik variabel bebas maupun varibel terikat adalah sebagai berikut :

1. Variabel Return On Assets ROA

Tabel 4.1 Descriptive Statistics untuk Return On Assets ROA N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tahun 2008 20 .67 9.93 3.2880 2.45900 Tahun 2009 20 .10 8.98 3.1600 2.29131 Tahun 2010 20 .40 9.03 4.0035 2.28405 Valid N listwise 20 Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Dari hasil olahan data pada tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa rata- rata ROA terlihat pada tahun 2010 yaitu sebesar 4.0035, hal ini berarti pada tahun 2010 kondisi rata-rata laba bersih setelah pajak earnings after tax terhadap total Universitas Sumatera Utara aktivanya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi terbesar terjadi pada tahun 2008 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,45900. Ini berarti bahwa pada tahun 2008 nilai ROA semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 9,93 dan yang terkecil 0,10. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi ROA perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap total aktivanya yang bernilai rendah. 2. Variabel Debt to Equty Ratio Tabel 4.2 Descriptive Statistics Untuk Debt to Equty Ratio DER N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tahun 2008 20 .08 3.35 1.0230 .84499 Tahun 2009 20 .05 3.38 1.0110 .82084 Tahun 2010 20 .07 2.47 .9545 .67183 Valid N listwise 20 Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Dari hasil olahan data pada tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa rata- rata DER terbesar terlihat pada tahun 2008 yaitu sebesar 1,0230, hal ini berarti pada tahun 2008 kondisi rata-rata kewajiban terhadap modal sendiri pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2008 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,84499. Ini berarti bahwa pada tahun 2008 nilai DER semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai sebesar 3,38 dan yang terkecil 0,05. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi DER perusahaan sampel sangat Universitas Sumatera Utara berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara kewajiban terhadap modal sendirinya yang bernilai rendah.

3. Variabel Current Ratio CR

Tabel 4.3 Descriptive Statistics Untuk Current Ratio CR N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tahun 2008 20 .25 9.66 2.4580 2.32325 Tahun 2009 20 .29 21.09 3.1230 4.84196 Tahun 2010 20 .33 12.70 2.5945 2.81872 Valid N listwise 20 Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Dari hasil olahan data pada tabel 4.3 tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata CR terbesar terlihat pada tahun 2009 yaitu sebesar 3,1230. Hal ini berarti pada tahun 2009 kondisi rata-rata aktiva lancarnya dari perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi terbesar juga terjadi pada tahun 2009 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,84196. Ini berarti bahwa pada tahun 2009 nilai CR semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 21.09 dan yang terkecil 0,25. Kondisi ini sekaligus menunjukan bahwa kondisi CR perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jaraknya cukup tinggi sangat jauh, jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara aktiva lancarnya yang bernilai rendah. Universitas Sumatera Utara

4. Variabel Total Assets Turnover TAT

Tabel 4.4 Descriptive Statistics Untuk Total Assets Turnover TAT N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tahun 2008 20 .09 .99 .2705 .21035 Tahun 2009 20 .07 .87 .2480 .19493 Tahun 2010 20 .08 .70 .2380 .15683 Valid N listwise 20 Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Dari hasil olahan data pada tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa rata- rata TAT terbesar terlihat pada tahun 2008 yaitu sebesar 0,2705. Hal ini berarti pada tahun 2008 kondisi rata-rata penjualan bersih terhadap total aktivanya pada perusahaan sampel terlihat paling baik, sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2008 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,21035. Ini berarti bahwa pada tahun 2005 nilai TAT semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 0,99 dan yang terkecil 0,7. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi TAT perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara penjualan bersih terhadap total aktivanya cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki rasio antara penjualan bersih terhadap total aktivanya yang bernilai rendah. Universitas Sumatera Utara

5. Variabel Return Saham Y

Tabel 4.5 Descriptive Statistics Untuk Return Saham N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tahun 2008 20 -.88 .70 -.3450 .46471 Tahun 2009 20 -.56 8.57 1.0704 2.01508 Tahun 2010 20 -.84 2.97 .3970 .89082 Valid N listwise 20 Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Dari hasil olahan data pada tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa rata- rata return saham terbesar terlihat pada tahun 2009 yaitu sebesar 1,0704. Hal ini berarti pada tahun 2009 kondisi rata-rata return saham pada perusahaan sampel terlihat paling baik. Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada tahun 2009 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,01508. Ini berarti bahwa pada tahun 2009 nilai return saham perusahaaan semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 8,57 dan yang terkecil -5,6. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi return saham perusahaan sampel sangat berfluktuasi, dimana jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki return saham cukup tinggi sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak pada rata-rata perusahaan yang memiliki return saham yang bernilai rendah. 4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam analisis Universitas Sumatera Utara grafik, bila grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal dan grafik normal plot menyebar teratur mengikuti garis diagonal, maka data terdistribusi normal. Hasil analisis dengan uji normalitas dari sampel perusahaan property and real estate dari tahun 2008-2010 disajikan dalam gambar berikut : Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa data distribusi normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Santoso 2006, menyatakan bahwa dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas data, yaitu : a. Jika data menyebar di sekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, b. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Pada gambarl 4.2 menunjukkan Grafik normal p-plot memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati garis Universitas Sumatera Utara diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebasnya. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai tolerance dan VIF data yang diolah. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 ROA .708 1.412 DER .682 1.466 CR .682 1.466 TAT .784 1.275 a. Dependent Variable: ReturnSaham Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelasi yang besar diantara variabel bebas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.6. Hasil dari tabel 4.6 tersebut, menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu : ROA, DER, CR, dan TAT memiliki angka Variance Inflaction Factor VIF dibawah angka 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang dipakai sebagai model analisis tidak terdapat persoalan multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Uji Autokorelasi

Dalam penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistic Durbin Watsonn. Hasil dari Durbin Watsoon dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini : Tabel 4.7 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .148 a .022 -.049 1.43854 2.470 a. Predictors: Constant, TAT, DER, ROA, CR b. Dependent Variable: ReturnSaham Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPPS 17 Dari tabel 4.7 tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,470 yang menjadi patokan terjadi tidaknya autokorelasi adalah jika angka D-W diantara -1 sampai +2 yang berarti tidak ada autokorelasi, dengan demikian angkanilai Durbin Watson sebesar 2,470 berada diantara angka patokan, yang menunjukan bahwa tidak adanya autokorelasi antar variabel bebas yang diteliti.

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan penyebaran varians gangguan. heteroskedastisitas terjadi bila varians residu berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode Universitas Sumatera Utara grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot. Pedoman pengambila keputusan, yaitu : a. Jika ada pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17 Hasil pengujian heterokedastisitas pada penelitian ini menggunakan program software SPSS dengan cara mengamati pola yang terdapat pada scatter plot, yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.3. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada Universitas Sumatera Utara sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. 4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

4.4.1 Koefisian Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Berikut adalah hasil penghitungan koefisien determinasi hipotesis. Tabel 4.8 Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .148 a .022 0.49 1.43854 a. Predictors: Constant, TAT, DER, ROA, CR Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17 Dari tabel 4.8 tersebut dapat dilihat bahwa R 2 koefisien determinasi adalah sebesar 49 nilai yang digunakan adalah adjusted R 2 karena persamaan regresi yang dipakai adalah persamaan regresi berganda yang artinya mampu memberikan penjelasan pengaruh ROA, DER, CR dan TAT terhadap return saham sebesar 49 selebihnya lebih banyak dijelaskan oleh faktor lainnya.

4.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F bertujuan untuk menguji variabel independen yang digunakan dalam model regresi berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen Universitas Sumatera Utara Ghozali, 2006: 88. Ketentuan yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.562 4 .641 .310 .870 a Residual 113.817 55 2.069 Total 116.379 59 a. Predictors: Constant, TAT, DER, ROA, CR b. Dependent Variable: ReturnSaham Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17 Dari tabel 4.9 diperoleh nilai F hitung sebesar 0,310 sedangkan nilai signifikan F-nya adalah sebesar 0,870 yang artinya bahwa nilai signifikan F lebih besar dari nilai α =0,05. Hasil ini memberikan arti bahwa Return On Asset ROA, debt To Ratio DER, Current Ratio CR, Total Assets Turnover TAT secara bersama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian rasio keuangan secara simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.

4.4.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Pengaruh ROA, DER, CR, danTAT secara parsial terhadap return saham dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.10 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .821 .657 1.249 .217 CR -.054 .066 -.134 -.830 .410 ROA .021 .095 .035 .218 .828 DER -.230 .280 -.132 -.820 .416 TAT -.578 1.137 -.077 -.508 .613 a. Dependent Variable: ReturnSaham Sumber : Output pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17 Pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai signifikan ROA X 1 sebesar 0,828, nilai signifikan DER X 2 sebesar 0,416, nilai signifikan CR X 3 sebesar 0,410 dan nilai signifikan TAT X 4 sebesar 0,613, dimana dari kesemua variabel bebas tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan yang lebih besar dari nilai α =0,05. Hasil tersebut memberikan informasi bahwa persamaan regresi berganda pada penelitian ini variabel bebas dari proksi keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Model analisis berganda antara variabel X dan Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut : Y = 0,821 + 0,021 X 1 – 0,230 X 2 – 0,054 X 3 + 0,578 X 4 Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel bebas dapat diinterprestasikan pengaruhnya terhadap return saham sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Return On Assets ROA X 1 memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,021, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan ROA sebesar 1 akan meningkatkan return saham sebesar 2,1. 2. Debt To Ratio DER X 2 memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,230, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan DER sebesar 1 akan menurunkan return saham sebesar 23 . 3. Current Ratio CR X 3 memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,054, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan CR sebesar 1 akan menurunkan return saham sebesar 5,4. 4. Total Assets Turnover TAT X 4 memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 0,578, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan TAT sebesar 1 akan menurunkan return saham sebesar 57,8. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square terhadap return saham sebesar 0,45 yang berarti bahwa 45 variabel return saham dapat dijelaskan oleh ROA, DER, CR, dan TAT Universitas Sumatera Utara sedangkan sisanya 55 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel independen tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari perhitungan regresi berganda model analisis selama periode pengamatan 2008-2010 menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan variabel ROA, DER, CR dan TAT sebagai proksi keuangan, pada hasil uji F uji simultan secara bersama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan di BEI. Dengan demikian rasio keuangan secara simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan di BEI. Hasil uji t uji parsial menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap return saham adalah ROA, serta variabel rasio keuangan lainnya yang tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham yakni DER, CR, dan TAT. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN