3.3 Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Raya
Menurut buku Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berserta Peraturan Pelaksanaannya PP Nomor 41, 42, 43, dan 44 Tahun 1993
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tentang Prasarana Lalu lintas, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak di sangka – sangka dan tidak
disengaja melibatkan kendaraan yang sedang bergerak dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda.
Didalam buku tersebut, korban kecelakaan lalu lintas dibagi menjadi 3 bagian yaitu: 1. Korban Meninggal
Korban meninggal adalah korban yang sudah dipastikan meninggal sebagai akibat Kecelakaan Lalu lintas dalam jangka waktu paling lama 3 hari setelah kecelakaan tersebut.
2. Korban Luka Berat Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau
dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 hari sejak terjadinya kecelakaan. 3. Korban Luka Ringan
Korban luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam pengertian korban meninggal dan korban luka berat.
3.4 Jenis dan Bentuk Kecelakaan
Kecelakaan Lalu Lintas dapat digolongkan atas 3 jenis menurut akibat dari kecelakaan tersebut yaitu:
1. Kecelakaan dengan korban meninggal 2. Kecelakaan dengan korban luka-luka
3. Kecelakaan dengan kerugian dan kerusakan kendaraan.
PT Jasa Marga mengelompokkan jenis tabrakan yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas menjadi :
1. Tabrakan depan – depan Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana keduanya saling
beradu muka dari arah yang berlawanan, yaitu bagian depan kendaraan yang satu dengan bagian depan kendaraan lainnya.
2. Tabrakan depan – samping Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan
kendaran yang satu menabrak bagian samping kendaraan lainnya. 3. Tabrakan samping – samping
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian samping kendaraan yang satu menabrak bagian yang lain.
4. Tabrakan depan – belakang Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan
kendaraan yang satu menabrak bagian belakang kendaraan di depannya dan kendaraan tersebut berada pada arah yang sama.
5. Menabrak penyeberang jalan Adalah jenis tabrakan antara kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki yang sedang
menyeberang jalan. 6. Tabrakan sendiri
Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami kecelakaan sendiri atau tunggal.
7. Tabrakan beruntun Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak mengakibatkan
terjadinya kecelakaan yang melibatkan lebih dari dua kendaraan secara beruntun. 8. Menabrak obyek tetap
Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak obyek tetap dijalan
3.5 Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas
Faktor - faktor penyebab kecelakaan terdiri dari : faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan, dan faktor lingkungan.
1. Faktor Manusia Pelanggaran atau tindakan yang berbahaya oleh pengemudi, seperti ugal-ugalan,
pengemudi dalam kondisi tidak sadar atau terpengaruh alkohol, karena pejalan kaki, seperti menyeberang jalan tidak hati-hati.
2. Faktor kendaraan Kendaraan yang digunakan untuk memenuhi standar kendaraan yang baik, seperti tanpa
rem yang baik, tanpa lampu penerangan, tanpa lampu tangan tanda berbahaya. 3. Faktor jalan
Jalan yang dilalui kendaraan kurang baik seperti kurangnya lebar badan jalan sehingga kendaraan melewati jalur lawan atau jalan licin.
4. Faktor lingkungan Lingkungan juga dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan misalnya pada saat adanya
kabut, asap tebal, penyeberang, hewan, genangan air, material di jalan atau hujan lebat menyebabkan daya pandang pengemudi sangat berkurang untuk dapat mengemudikan
kendaraannya secara aman.
3.6 Kewajiban yang harus ditaati oleh Pengemudi Kendaraan Bermotor