Metodologi Penelitian Lokasi Penelitian

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pembuatan edible film dari ekstrak buah pepaya dengan campuran tepung tapioka, tepung terigu dan gliserin. 2. Untuk mengetahui karakteristik yang meliputi ketebalan, kuat tarik, kemuluran dan uji SEM dari edible film yang dihasilkan. 3. Untuk mengetahui kadar nutrisi yang meliputi kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, beta karoten dan uji organoleptik dari edible film yang dihasilkan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai adalah menambah pengetahuan masyarakat bahwa pepaya banyak memiliki manfaat, disamping untuk makanan penutup buah, selai, campuran saus cabai, saus tomat, dapat juga dimanfaatkan sebagai aditif bagi pembuatan edible film yang ramah lingkungan, sehingga dapat memberikan masukan pada pemerintah dalam strategi dan prospek pengembangan edible film sebagai pengganti bahan pengemas.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium, adapun langkah – langkah yang di lakukan sebagai berikut : - Edible film dibuat dengan melarutkan tepung tapioka dan tepung terigu ke dalam ekstrak buah pepaya, kemudian diaduk sambil dipanaskan sampai homogen, kemudian ditambahkan gliserin, diaduk hingga mengental, dicetak di atas plat plastik, kemudian dikeringkan ke dalam oven suhu 40 o C selama ± selama 2 hari. Untuk hasil tersebut dianalisa kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air, uji SEM, uji tarik dan kemuluran, kadar beta karoten dan nilai organoleptik. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara - Analisa SEM edible film yang dihasilkan ditentukan dengan Analisa mikroskopi. - Uji kuat tarik dan kemuluran edible film yang dihasilkan ditentukan deangan menggunakan alat Torsee’s Electronic system. - Analisa kadar protein edible film yang dihasilkan ditentukan dengan metode Mikro Kjeldahl. - Analisa kadar lemak edible film yang dihasilkan ditentukan dengan cara ekstraksi dengan alat soxhlet. - Penentuan kadar air edible film yang dihasilkan ditentukan dengan metode pengeringan dalam oven pada suhu 100 – 105 o C. - Penentuan kadar abu edible film yang dihasilkan ditentukan dengan metode pembakaran dalam tanur pada suhu 550 – 600 o C hingga diperoleh abu berwarna putih. - Penentuan kadar karbohidrat edible film yang dihasilkan ditentukan dengan menghitung selisih antara 100 dengan jumlah persentase kadar air, abu, protein, dan lemak. - Uji organoleptik terhadap kesukaan panelis pada edible film yang dihasilkan ditentukan dengan skala hedonik. - Analisa beta karoten edible film yang dihasilkan dengan menggunakan Spektrofotometer dengan panjang gelombang beta karoten 446 nm.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia FMIPA USU, Laboratorium Kimia Polimer FMIPA USU, Laboratorium Penelitian FMIPA USU, Laboratorium Geologi Kuarter ITB Bandung, Laboratorium PT. JASINDO TESTING SERVICES Medan, dan Laboratorium Industri Kimia dan Mineral IKM BARISTAND Medan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pepaya Carica papaya L.

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, dan Ekstrak Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan Pemlastis Gliserin

3 64 75

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Ekstrak Pepaya(Carica papaya L.), Kanji Dan Gliserin Sebagai Bahan Pengemas.

7 55 68

Pembuatan Edible Film Dari Tepung Tapioka Dan Dedak Dengan Penambahan Gliserin Sebagai Kulit Risol Dan Pengaruh Akibat Penggorengan

1 58 65

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Sisik Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dan Gliserin Untuk Pembungkus Sosis

4 67 81

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

1 12 89

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

0 0 13

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

0 0 2

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

0 0 6

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

1 3 18

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

0 0 3