Pengertian Etika Kerja Kinerja Karyawan

c Hak Teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban, dan dapat dikatakan hak dan kewajiban bagaikan dua mata sisi dari uang logam yang sama.

2.3 Pengertian Etika Kerja

Webster 2007:45, “etika” didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau institusi. Jadi, etos kerja dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka . Harsono dan Santoso 2006:35 yang menyatakan etika kerja sebagai semangat kerja yang didasari oleh nilai-nilai atau norma-norma tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukriyanto 2000:29 yang menyatakan bahwa etika kerja adalah suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup mereka. etika kerja menentukan penilaian manusia yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan. Etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa Tasmara, 2000:14. Etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuat bosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang mendasari etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung tinggi Universitas Sumatera Utara mutu pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta memberikan masukan- masukan ide di tempat bekerja.

2.4 Kinerja Karyawan

2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Klingner dan Nanbaldian Kinerja karyawan merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan effort, yang didukung dengan motivasi yang tinggi,dengan kemampuan karyawan ability, yang diperoleh melalui latihan-latihan. Kinerja yang meningkat, berarti performansi yang baik, akan menjadi feedback bagi usaha, atau motivasi pekerja pada tahap berikutnya Gomes, 2003 : 160 Penilaian kinerja karyawan memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar-standar kinerja serta kinerja serta memotivasi karyawan di waktu berikutnya. Penilaian kinerja karyawan memberikan dasar bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi-kondisi kepegawaian lainnya. Menurut Dessler 2000:75 kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar yang ditetapkan. Dengan demikian kinerja memfokuskan pada hasil kerjanya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan untuk mencapi hasil yang diinginkan Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja Karyawan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan, yaitu: a. Karakteristik Situasi b. Deskripsi Pekerjaan, spesialisasi pekerjaan dan standar kinerja c. Tujuan-tujuan penilaian kinerja d. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi, menurut Keith Davis dalam Sedarmayanti 2001 : 45 merumuskan : a Performance = Ability + Motivation b Ability = Knowledge + Skill c Motivation = Attitude + Situation Pernyataan di atas menunjukkan bahwa kinerja seseorang terkait dengan kemampuan ability dan motivasi motivation. Kemampuan sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan knowledge dan keahlian skill, sedangkan motivasi dipengaruhi oleh sikap attitude dan situasi situation yang kemudian menggerakkan seseorang tersebut menuju pencapaian tujuan.

2.5 Penelitian Terdahulu